Keabsahan Data METODE PENELITIAN

49 bahwa kesimpulan dalam penelitian kaulitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis, atau teori. Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti di lapangan. Dalam penelitian ini kesimpulan diperoleh ketika reduksi data dan penyajian data mengenai pelaksanaan nilai religius dalam pendidikan karakter yang ada di SD Negeri 1 Kutowinangun telah selesai dilakukan.

H. Keabsahan Data

Data yang diperoleh selama penelitian harus memenuhi kriteria keabsahan data agar dapat dikatakan valid sesuai dengan pedoman penelitian. Data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti Sugiyono, 2010:119. Teknik pemeriksaan data diperlukan untuk menetapkan keabsahan data. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yag digunakan, yaitu derajar kepercayaan credibility, keteralihan transeferability, kebergantungan depandebility, dan kepastian confirmability Lexy J. Moleong, 2012: 324 Uji kredibilatas dalam penelitian kualitiatif bisa dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, triangulasi, diskusi dengan 50 teman, analisis kasus negatif, dan member check. Penelitian ini keabsahan menggunakan teknik triangulasi sebagai cara utama dalam menguji keabsahan data. Teknik tambahan yang digunakan yaitu dengan peningkatan ketekunan, diskusi dengan teman, dan member check. Teknik triangulasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan triangulasi teknik yang akan diuraikan sebagai berikut. 1. Triangulasi Sumber Triangulasi sumber digunakan untuk mengkaji kredibilatas data dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalu beberapa sumber. Data dari sumber yang berbada kemudian dideskripsikan, kemudian dikategorisasikan, mana yang sama, yang berbeda, dan mana pesifik dari tiga sumber data tersebut. Data yang telah dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dibuat kesepakatan member check dengan beberapa sumber tersebut Sugiyono, 2010:127. Triangulasi sumber dalam penelitian ini dilakukan dengan cara untuk memperoleh data, peneliti tidak hanya menanyakan pada salah satu sumber saja, namun juga mencari sumber dari informan lainnya. 2. Triangulasi Teknik Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek dataa kepada sumber yag sama dengan teknik yag berbeda. Bila dengaan tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yag bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan 51 data mana yang benar dianggap benar. Atau mungkin semuanya benar dikarenakan sudut pandangnya berbeda-beda Sugiyono, 2010:127. Triangulasi teknik dalam penelitian ini data yang telah diperoleh dengan wawancara, lalu kemudian dicek dengan teknik observasi, dan didukung dengan hasil dokumentasi. 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Kutowinangun, Kecamatan Kutowinangun, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. SD Negeri 1 Kutowinangun ini beralamat di jalan Stasiun Nomor 27 Kutowinangun Kebumen. Adapun batas-batas SD ini adalah sebelah utara berbatasan langsung dengan SMP PGRI dan ke utara lagi sekitar 100 m ada stasiun Kutowinangun, sebelah timur berbatasan dengan jalan dan rumah-rumah penduduk, sebelah selatan berbatasan dengan kantor UPTD dan kantor kecamatan Kutowinangun, dan sebalah barat berbatasan dengan pemakaman. Lokasi SD ini sangat strategis dan mudah dijangkau dengan kendaraan pribadi namun tidak ada kendaraan umum yang sampai ke sini. Situasi sekolah sangat mendukung pelaksanaan nilai religius karena lingkungan di sekitar siswa yang baik. Hal tersebut dibuktikan dengan tidak adanya lingkungan di sekitar sekolah yang membawa dampak negatif kepada siswa. Selain itu, sekolah ini juga memiliki visi-misi yang sangat mendukung pelaksanaan nilai religius yang ada di sekolah dengan meningkatkan kegiatan-kegiatan keagamaan. Kondisi sekolah juga sangat mendukung dengan pelaksanaan nilai religius yaitu dengan adanya berbagai program-program kegiatan yang ada di sekolah serta fasilitas-fasilitas yang digunakan untuk pelaksanaan program tersebut.