Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Batasan dan Asumsi Penelitian Manfaat Penelitian

Hal tersebut terjadi akibat waktu kedatangan kapal yang membawa kontainer lebih cepat dibandingkan waktu pelayanan dari setiap stasiun palayanan. Selain itu juga, kriteria antrian pada BICT pada umumnya sesuai dengan skala prioritas ataupun bobot container. Bobot container yang paling berat akan dimuat terlebih dahulu sehingga sewaktu melakukan pembongkaran maka container yang paling berat akan keluar belakangan. Terjadinya keterlambatan yang disebabkan minimnya fasilitas pelayanan yang disediakan akan dapat menimbulkan kerugian bagi pihak jasa pengiriman barang yang berupa claim dari konsumen serta menimbulkan biaya yang tinggi karena kapal lebih lama menyandar di dermaga. Amelia 2011. menyatakan bahwa optimalisasi pelayanan kontainer pada terminal 1 PT. Jakarta International Cointainer Terminal dapat menurunkan waktu rata- rata tunggu kontainer dalam antrian dari 10 menit menjadi 8 menit, dengan cara disiplin pelayanan penerimaan kointainer pada slots cointainer yard. Rudi, dkk 2010, menyatakan bahwa simulasi sistem penanganan peti kemas yang dilakukan di cointainer yard pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan pelayanan yang optimal dapat menampung sampai 2.838 ground slots, atau 30 diatas daya tampung saat ini.

1.2. Perumusan Masalah

Salah satu pokok permasalahan yang dicermati berkaitan dengan pelabuhan peti kemas Belawan International Container Terminal BICT yang menjadi fokus studi ini adalah lamanya pelayanan kointainer. Hal tersebut sering terjadi karena pelayanan yang dilakukan tidak disiplin, terutama pada craine yang digunakan untuk menyusun Universitas Sumatera Utara kointainer yang diturunkan dari kapal juga melayani kointainer yang sudah disusun untuk dikirim ke konsumen. Proses ini sering menyebabkan waktu tunggu pelayanan kointainer untuk disusun.

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah: 1. Mengoptimalisasikan BICT Belawan International Container Terminal untuk menurunkan waktu sandar di dermaga. 2. Merancang fasilitas pelayanan yang optimal dengan mensimulasikan antrian pelayanan bongkar muat peti kemas sehingga jumlah antrian dapat diminimumkan ataupun dihilangkan.

1.4. Batasan dan Asumsi Penelitian

Batasan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian dilakukan hanya di bagian Terminal Domestik Antar Pulau pada Belawan International Container Terminal BICT. 2. Rancangan yang diusulkan adalah sebuah rancangan konseptual. Sedangkan asumsi yang digunakan antara lain: 1. Operator dan fasilitas pelayanan unit-unit di Terminal Belawan dalam keadaan normal. 2. Kondisi lingkungan dalam keadaan baik. 3. Disiplin antrian yang digunakan adalah “first in-first out”. Universitas Sumatera Utara

1.5. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian penelitian pada sistem antrian peti kemas dan memberikan sumbangan pemikiran khususnya bagi pengambil keputusan. 2. Bagi peneliti adalah penerapan ilmu pengetahuan knowledge applied terutama riset operasi dan metode ilmiah dalam mengatasi permasalahan. 3. Bagi perguruan tinggi dapat bermanfaat sebagai pengembangan ilmu pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan dunia industri. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI