BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Alur Pikir Penelitian
Metode ilmiah dapat diartikan sebagai suatu metode dalam mendapatkan kebenaran ilmiah. Kata method sering digunakan secara bergantian dengan kata metodologi untuk
menjelaskan maksud yang sama. Dari katanya, metode berasal dari bahasa inggris yaitu method yang artinya the way of doing a thing cara melaksanakan suatu kegiatan dan logik dari kata
logic yang artinya the science of method dasar keilmuan dari metode. Metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap temuan dan penjelasan terhadap kebenaran.
Sinulingga, S., 2011Jenis penelitian ini berisikan tentang metode penelitian yang
digunakan. Adapun metode penelitian yang digunakan bersifat penelitian tindakanaction research, sebab bertujuan untuk mendapatkan tata letak yang lebih baik. Bila ditinjau dari
tingkat eksplanasi yaitu deskriptif, karena penelitian ini memaparkan setiap variabel yang mempengaruhi masalah yang ada sekarang secara sistematis dan aktual berdasarkan data yang
ada. Penelitian ini melalui tiga tahap, yaitu tahap awal berupa indetifikasi latar belakang dan
permasalahan yang berkaitan dengan tema penelitian, penentuan maksud dan tujuan, pembatasan masalah, dan studi kepustakaan berkaitan dengan materi atau tema penelitan. Tahap pertengahan
berupa pengembalian dan pemrosesan data. Tahap akhir berupa analisis dan penarikan
Universitas Sumatera Utara
kesimpulan. Alur pikir pelaksanaan penelitian ini secara sederhana dapat diilustrasikan oleh Gambar 4.1.
LATAR BELAKANG PERUMUSAN
MASALAH PEMBATASAN
MASALAH STUDI PUSTAKA
METODE PENGUMPULAN DATA
DATA SEKUNDER THN. 2008-2013
a. Kunjungan Kapal b. Kedatangan Peti Kemas
c. Jumlah CC, RTG, dan HT d. PDRB Sumut
DATA SEKUNDER THN. 2008-2013
a. Kunjungan Kapal b. Kedatangan Peti Kemas
c. Jumlah CC, RTG, dan HT d. PDRB Sumut
METODE ANALISIS DATA
MODEL PERAMALAN Analisi Regresi
MODEL PELAYANAN PETI KEMAS
Analisi Model Simulasi
PEMBAHASAN KESIMPULAN
Gambar 4.1. Bagan Alur Pikir Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: a. Latar Belakang.
Penelitian dimulai dengan mengenali berbagai kondisi yang berkaitan dengan kinerja bongkar dan muat di BICT Belawan, Sumatera Utara.
b. Rumusan Masalah. Dari kondisi yang ada tersebut, selanjutnya dirumuskan inti permasalahan yang akan
dijadikan tema studi ini yaitu kinerja fasilitas peralatan bongkar muat di BICT Belawan, Sumatera Utara. Kinerja diukur dengan beberapa indikator seperti utilitas alat, waktu tunggu
atau tunda, waktu dalam sistem, waktu jeda, tingkat kedatangan dan tingkat pelayaran. c. Batasan Masalah.
Batasan maslah yang akan diteliti adalah sistem pelayanan bongkar muat Peti Kemas di BICT Belawan, Sumatera Utara, fasilitas peralatan bongkar muat untuk jenis peti kemas meliputi
Container Crane, Rubber Tired Gantry dan Truck, sedangkan penelitan ini dilakukan di BICT Belawan, Medan, Sumatera Utara.
d. Studi Pustaka. Setelah itu dilakukan tinjauan pustaka untuk mengumpulkan berbagai rumus-rumus dan
dasar-dasar teori yang menunjang tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian. Sebagai bahan acuan dan pembandingan, diberikan pula tinjauan studi terdahulu yang memiliki tema yang
serupa atau memiliki kesamaan dalam pokok permasalahannya.
Universitas Sumatera Utara
e. Metode Pengumpulan Data. Kemudian dilakukan inventarisasi kebutuhan data yang harus dikumpulkan berkaitan dengan
sistem antrian di terminal Peti Kemas. Begitu juga dijabarkan metode-metode yang akan dipakai untuk pengumpulan data meliputi bahan dan alat yang dibutuhkan, cara
pengumpulan, dan waktu pengumpulan. f. Pengelolahan Data.
Data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan bantuan komputer dengan menggunakan program SPSS untuk metode peramalan dan program Statistica untuk uji distribusi, kemudian
dalam bentuk tabel dan grafik. g. Analisa Data.
Data yang sudah diolah kemudian dianalisis dengan menggunakan metode-metode yang telah dipilih dari berbagai pustaka yang diambil sebagai bahan acuan penelitian.
h. Kesimpulan Hasil-hasil analisis disimpulkan dan diberikan rekomendasi seperlunya untuk 2 dua tujuan
yaitu ditunjukan untuk peneliti selanjutnya dan ditujukan untuk praktisi.
4.2. Lokasi dan Objek Penelitian