4.4. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah:
1. Teknik wawancara, yaitu dengan melakukan wawancara dengan pihak terkait seperti dari PT. Pelindo I.
2. Teknik observasi, yaitu peneliti melakukan pengamatan secara langsung dan mencatat datainformasi yang dibutuhkan seperti urutan proses bongkar muat
di Belawan International Container Terminal BICT. 3. Teknik dokumentasi, yaitu dengan mencatat data-data dokumentasi
perusahaan yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
4.5. Pengolahan Data
4.5.1. Peramalan Volume Arus Barang Peti Kemas. Untuk memperediksi volume arus barang di BICT pada tahun mendatang digunakan
pendekatan analisa regresi linier, dimana PDRB dipilih sebagai variabel bebas independent variable dan volume arus barang sebagai variabel terikat dependent variable. Sedangkan
untuk mendapatkan nilai PDRB pada tahun berikutnya juga menggunakan pendekatan analisa regresi linier dimana tahun sebagai independent variable dan nilai PDRB sebagai dependent
variable.
Universitas Sumatera Utara
4.6. Analisis Simulasi Pelayanan Peti Kemas
4.6.1. Indentifikasi Model Simulasi. Analisis Simulasi yang dimaksud dalam studi ini adalah simulasi untuk fasilitas
Peralatan bongkarmuat peti kemas. Peralaatan yang dimaksud adalah Container Crane CC yang beroperasi di dermaga yaitu mengangkat peti kemas dari atas kapal dipindahkan ke atas
Head Truck HT, Rubber Tyred Gantry RTG yang beroperasi di lapangan penumpukan peti kemas, yaitu mengangkatmemindahkan peti kemas dari atas Head Truck HT ke lapangan
penumpukan, sedangkan Head Truck HT yang beroperasi dari lapangan penumpukan peti kemas container yard, sedangkan dalam kegiatan muat loading, maka peralatan tersebut
berfungsi sebagai alat untuk memindahkan peti kemas dari container yard ke ruang muat peti kemas di atas kapal.
Dari gambaran tersebut jelas bahwa analisis simulasi untuk peralatan bongkarmuat peti kemas mempunyai dua jenis input yaitu input peti kemas dari atas kapal cargo ship container
saat bongkar dan input container yard saat muat seperti terlihat pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2. Alur Aktivitas Bongkar a dan Muat b di Pelabuahan BICT
Universitas Sumatera Utara
Tingkat kedatangan bersifat random, karena tergantung dari fasilitas lainnya, sehingga distribusinya poisson, sedangkan disrtibusi antar waktu adalah eksponensial, sedangkan jumlah
peralatan bongkar muat peti kemas yang ada di TPKS adalah: CC = 2, RTG = 4 dan HT = 8.
4.6.2. Pengembangan Model Simulasi. Pada tahun ini akan dikembangkan model simulasi bongkar muat peti kemas BICT
Belawan, Sumatera Utara. Dalam mengembangkan model ini kita gunakan software analisis simulasi yaitu ProModel for Student Ver 7 yang dapat dioperasikan dalam Sistem Operasi
Window 7 atau Windows 8. Software ini memiliki built in fitur yang mampu memonitor jalannya simulasi sebuah model sistem antrian.
Dalam memodelkan tiap-tiap entiti pada sebuah sistem, beberapa asumsi akan diambil untuk menggambarkan beberapa simplifikasi yang diambil dalam pemodelan simulasi pada
sistem bongkar muat BICT Sumatera Utara adalah sebagai berikut: 1. Umum.
a. Pada sistem bongkar aliran container dimulai dari kapal – Container Crane – Head Truck – Rubber Tyre Gantry – Container Yard.
b. Pada sistem muat aliran container dimulai dari. Container Yard – Rubber Tyre Gantry – Head Truck – Container Crane – kapal.
c. Laju kedatangan container menggunakan distrubusi poisson melalui Chi-Squre Goodness of Fit Test Chi-Square Test.
2. Container Crane.
Universitas Sumatera Utara
a. Tiap Container Crane mengangkat satu buah container yang akan ditransfer pada sebuah Head Truck.
b. Waktu siklus crane untuk mengangkat container dari kapal menuju Head Truck menggunakan distribusi exponential dengan rata-rata waktu layanan sebesar 30,23
containerjam. c. Waktu layanan peti kemas menggunakan distribusi eksponensial melalui Chi-Squqre
Goodness of Test Chi-Square Test. 3. Head Truck.
a. Head Truck mengangkat satu buah container yang akan ditransfer pada sebuah Rubber Tyre Gantry.
b. Waktu siklus Head Truck untuk mengangkat container dari Container Crane menuju Rubber Tyre Gantry menggunakan distibusi eksponensial dengan rata-rata waktu
layanan sebesar 25,35 Containerjam. c. Jumlah Head Truck yang digunakan dalam sebuah aktivitas bongkar muat sebesar
16 buah. 4. Rubber Tyre Gantry.
a. Rubber Tyre Gantry mengangkat satu buah container yang akan ditransfer pada sebuah Container Yard.
b. Waktu siklus Rubber Tyre Gantry untuk mengatur container dari Head Truck dalam sebuah Container Yard menggunakan distribusi eksponensial dengan rata-rata waktu
layanan sebesar 25,01 ContainerJam. c. Jumlah Rubber Tyre Gantry yang digunakan dalam sebuah aktivitas bongkar muat
sebesar 4 buah.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5.1. Pengumpulan Data di Lapangan