BAB 6
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
Pada bab ini akan dibahas hasil running simulasi yang menunjukan kinerja fasilitas pada tiap-tiap skenario, sehingga dapat digunakan sebagai rekomendasi pada pengembangan terminal
peti kemas di masa mendatang. Adapun fasilitas yang dikaji meliputi: 1. Fasilitas Container Crane CC.
2. Fasilitas Head Truck HT. 3. Fasilitas Rubber Tyred Gantry RTG.
Hasil tersebut didapat dari proses running model simulasi yang melibatkan 3.000 buah entiti Work Item. Dengan warm up period yang diambil sejumlah 2.500 buah entiti Work Item.
Melalui jumlah entitti warm up period tersebut model simulasi yang dibuat lebih mendekati kondisi rill sistem bongkar muat yang sesungguhnya. Periode waktu yang dijalankan dalam
simulasi ini adalah 23 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu. Pada kurun waktu tersebut model berjalan selama 3 hari 14 jam 20 menit.
6.1. Utilitas Peralatan Bongkar Muat Peti Kemas
Utilitas adalah salah satu indikator kinerja sebuah peralatan ataupun fasilitas. Berdasarkan hasil running simulasi, utilitas dari masing-masing peralatan bongkar muat
mengalami peningkatan. Hal ini seiring dengan karakteristik dari skenario, bahwa laju kedatangan barang mengalami penigkatan tiap tahunnya. Bila dilihat pada skenario 1 satu,
Universitas Sumatera Utara
yaitu tahun 2014 dengan kondisi distribusi merata utilitas tiap-tiap peralatan bongkar muat memiliki nilai terendah. Ini menunjukkan bahwa pada kondisi tersebut tingkat kebutuhan akan
peralatan lebih kecil bila dibandingkan dengan skenario berikutnya. Peningkatan utilitas yang dialami peralatan bongkar muat tidak selalu memberikan
rekomendasi penambahan jumlah dari peralatan tersebut. Sebagai contoh, peda peralatan head truck meskipun terdapat penigkatan utilitas, akan tetapi pada tahun 2018 nilai utilitas peralatan
tersebut masih sangat memadai untuk memberikan layanan yang memuaskan yaitu, sebesar 44,664, nilai tersebut masih dibawah nilai utilitas tahun 2013 untuk fasilitras container crane
dan rubber tyred gantry. Untuk melihat laju peningkatan utilitas dari tiap-tiap peralatan bongkar muat dapat dilihat pada Gambar 6.1. s.d. 6.3.
Gambar 6.1. Grafik Peningkatan Utilitas Peralatan Container Crane
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.2. Grafik Peningkatan Utilitas Peralatan Head Truck
Gambar 6.3. Grafik Penigkatan Utilitas Peralatan Rubber Tyred Gantry
Melihat kondisi diatas kapasitas peralatan yang dimiliki oleh terminal peti kemas BICT Belawan masih mampu digunakan sampai pada tahun 2018. Akan tetapi untuk memberikan
Universitas Sumatera Utara
layanan yang memuaskan bagi pada para pengguna terminal peti kemas, peralatan container crane dan rubber tyred gantry perlu ditambah. Sedangkan untuk peralatan head truck cenderung
over supply, hal ini ditunjukan dari nilai utilitas yang cukup rendah, bahkan pada tahun 2018. Langkah tepat untuk mengatasi kasus tersebut, yaitu membatasi jumlah head truck yang terlibat
dalam sistem bongkar muat. Sehingga untuk mendapatkan kondisi optimal pelabuhan harus mengurangi jumlah head truck dari 8 menjadi 4 buah.
6.2. Waktu dalam Sistem Bongkar Muat Peti Kemas