Daya yang dihasilkan menggunakan solar murni Daya yang dihasilkan menggunakan solar + LPG melalui Vacuum

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Daya

Besarnya daya yang dihasilkan oleh mesin menggunakan bahan bakar solar murni dan campuran solar dengan gas LPG melalui vacuum regulator pada saat pengujian didapat dari hasil perkalian tegangan yang dihasilkan dengan besar kuat arus yang diukur dengan menggunakan Power Clamp Meter. Untuk mengetahui besar kuat arus yang mengalir digunakan variasi beban yaitu 400 watt dan 800 watt. Namun dalam perhitungan untuk mendapatkan torsi daya yang digunakan adalah daya hasil perkalian tegangan dan kuat arus yang dihasilkan, bukan daya yang ditetapkan sebagai beban yaitu 400 watt dan 800 watt. Besarnya daya yang dihasilkan oleh masing- masing jenis bahan bakar pada tiap kondisi pembebanan dan putaran mesin dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut: P = V x I x cos φ Dimana : P = Daya Watt V = Tegangan Volt I = Kuat arus Ampere cos φ = perbandingan daya nyata VA dengan daya aktif watt

4.1.1 Daya yang dihasilkan menggunakan solar murni

Daya yang dihasilkan akan meningkat sesuai dengan kecepatannya hingga mencapai titik maksimum, kemudian akan turun kembali untuk putaran berikutnya. Dalam hal ini, perhitungan daya akan diba gi menjadi dua yaitu pada beban 400 Watt dan 800 Watt. Universitas Sumatera Utara Untuk Beban 400 Watt N = 900 rpm cos φ = 1 P = V x I x cos φ = 89,6 x 1,04 x 1 = 93,184 Watt Dengan cara perhitungan yang sama untuk setiap jenis bahan bakar, variasi putaran mesin dan variasi beban, maka hasil perhitungan daya untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini: Tabel 4.1 Hasil perhitungan daya untuk bahan bakar solar murni pada variasi putaran dan beban tetap 400 Watt Beban Watt Putaran RPM Waktu sekon Tegangan Volt Arus Ampere Daya Watt 400 900 300 89,6 1,04 93,184 1000 300 113,2 1,19 134,708 1100 300 145,2 1,37 198,924 1200 300 171,4 1,49 255,386 1300 300 205,2 1,66 340,632 1400 300 236,5 1,78 420,97 Untuk Beban 800 Watt n = 900 rpm cos φ = 1 P = V x I x cos φ = 109,2 x 2,2 x 1 = 240,24 Watt Dengan cara perhitungan yang sama untuk setiap jenis bahan bakar, variasi putaran mesin dan variasi beban, maka hasil perhitungan daya untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Hasil perhitungan daya untuk bahan bakar solar murni pada variasi putaran dan beban tetap 800 Watt Beban Watt Putaran RPM Waktu sekon Tegangan Volt Arus Ampere Daya Watt 800 900 300 109,2 2,2 240,24 1000 300 133,7 2,46 328,902 1100 300 157,3 2,69 423,137 1200 300 178,3 2,88 513,504 1300 300 203,5 3,08 626,78 1400 300 232,5 3,33 774,225 4.1.2 Daya yang dihasilkan menggunakan solar + LPG melalui Vacuum Regulator Perhitungan daya untuk campuran solar + LPG melalui Vacuum Regulator dapat didapat seperti halnya pada perhitungan untuk bahan bakar solar.perhitungan itu dapat dilihat dibawah ini. Untuk Beban 400 Watt n = 900 rpm cos φ = 1 P = V x I x cos φ = 94 x 1,05 x 1 = 98,7 Watt Dengan cara perhitungan yang sama untuk setiap jenis bahan bakar, variasi putaran mesin dan variasi beban, maka hasil perhitungan daya untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Hasil perhitungan daya untuk bahan bakar solar + LPG melalui Vacuum Regulator pada varias putaran dan beban tetap 400 watt Beban Watt Putaran RPM Waktu sekon Tegangan Volt Arus Ampere Daya Watt 400 900 300 94 1,05 98,7 1000 300 119,7 1,19 142,443 1100 300 152,4 1,37 208,788 1200 300 178,2 1,49 265,518 1300 300 214,1 1,66 355,406 1400 300 242,6 1,78 431,828 Untuk Beban 800 Watt n = 900 rpm cos φ = 1 P = V x I x cos φ = 115,9 x 2,22 x 1 = 257,298 Watt Dengan cara perhitungan yang sama untuk setiap jenis bahan bakar, variasi putaran mesin dan variasi beban, maka hasil perhitungan daya untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini: Tabel 4.4 Hasil perhitungan daya untuk bahan bakar solar + LPG melalui Vacuum Regulator pada variasi putaran dan beban tetap 800 Watt Beban Watt Putaran RPM Waktu sekon Tegangan Volt Arus Ampere Daya Watt 800 900 300 115,9 2,22 257,298 1000 300 140,4 2,45 343,98 1100 300 164 2,68 439,52 1200 300 185,8 2,88 535,104 1300 300 211,3 3,07 648,691 1400 300 239,9 3,37 808,463 Universitas Sumatera Utara Perbandingan harga daya untuk masing- masing pengujian pada tiap variasi bwban dan putaran dapat dilihat pada gambar 4.1 dan gambar 4.2 dibawah ini: Gambar 4.1 Grafik Daya vs Putaran Untuk Beban 400 Watt Berdasarkan hasil perhitungan daya maka didapat pada pembebanan konstan 400 Watt, daya terendah mesin terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar Solar murni pada putaran mesin 900 rpm yaitu 93,184 Watt. Sedangkan daya tertinggi terjadi pada pengujian dengan menggunakan campuran bahan bakar Solar + LPG via Vacuum Regulator pada putaran mesin 1400 rpm sebesar 431,828 Watt. Penggunaan dual fuel melalui vacuum regulator menjadikan daya pada tiap putaran secara merata meningkat. Persentase tertinggi pada beban 400 watt ini terjadi pada putaran 900 rpm sebesar 5,91 dengan daya sebesar 98,7 watt dibandingkan ketika menggunakan bahan bakar solar mur ni sebesar 89,6 watt. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Grafik Daya vs Putaran Untuk Beban 800 Watt Berdasarkan hasil perhitungan daya maka didapat, pada pembebanan konstan 800 Watt, daya terendah mesin terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar Solar murni pada putaran mesin 900 rpm yaitu 240,24 Watt. Sedangkan daya tertinggi terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar Solar + LPG via Vacuum regulator pada putaran mesin 1400 rpm sebesar 808,463 Watt. Penggunaan dual fuel melalui vacuum regulator menjadikan daya pada tiap putaran secara merata meningkat. Persentase tertinggi pada beban 800 watt ini terjadi pada putaran 900 rpm sebesar 6,62 dengan daya sebesar 257,298 watt dibandingkan ketika menggunakan bahan bakar solar murni sebesar 240,24 watt. Besar kecil daya mesin bergantung pada besar kecil tegangan Volt, kuat arus Ampere, dan putaran mesin. Semakin besar tegangan Volt, kuat arus Ampere, dan putaran mesin maka daya yang dihasilkan akan semakin besar. Sebaliknya semakin kecil tegangan Volt, kuat arus Ampere, dan putaran mesin maka daya mesin akan semakin kecil. Daya yang dihasilkan mesin dipengaruhi oleh putaran poros engkol yang terjadi akibat dorongan piston yang dihasilkan Universitas Sumatera Utara karena adanya pembakaran bahan bakar dengan udara. Semakin cepat poros engkol berputar maka akan semakin besar daya yang dihasilkan.

4.2 Torsi