Perhitungan AFR dengan B.Bakar Solar Perhitungan AFR dengan B.Bakar Solar + LPG via vacuum regulator

4.5 Rasio Udara Bahan Bakar AFR

Rasio Udara Bahan Bakar AFR dari masing- masing pengujian pada tiap variasi beban dan putaran dapat dihitung menggunakan persamaan berikut Dimana: massa udara di dalam silinder per siklus massa bahan bakar di dalam silinder per siklus laju aliran udara didalam mesin laju aliran bahan bakar di dalam mesin Pada perhitungan sebelumnya telah diketahui nilai untuk setiap variasi putaran dan beban jumlah lampu, sehingga yang perlu di hitung berikutnya adalah dan yang dihitung menurut persamaan berikut: Dimana: tekanan udara masuk silinder temperatur udara masuk silinder konstanta udara

4.5.1 Perhitungan AFR dengan B.Bakar Solar

Untuk beban 400 Watt Putaran 900 rpm f m  = 0,25023 kgjam V d = π4 B 2 . S = π4 102 x 10 -3 2 105 x 10 -3 = 85,7 x 10 -5 m 3 Universitas Sumatera Utara 1   C d C r V V = 1 8 , 17 10 7 , 85 5    = 5 10 1 , 5   m 3 P i = 85 kPa R = 0,287 kJkg.K T i = 333 K   i c d i a T R V V P m      333 287 , 10 1 , 5 10 7 , 85 85 5 5        a m cycle cyl kg m a   000807 , Maka:                 rev cycle rev cyl cycle cyl kg m a 2 1 sec 60 900 1 000807 ,  sec 0060525 , kg m a   jam kg m a 789 , 21   Sehingga: Pada putaran 900 rpm, jam kg jam kg AFR 25023 , 789 , 21  Universitas Sumatera Utara  AFR 87 Dengan cara perhitungan yang sama untuk bahan bakar solar dan variasi putaran mesin, maka hasil perhitungan AFR untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini: Tabel 4.17 Hasil perhitungan AFR untuk bahan bakar solar murni pada variasi putaran dan beban tetap 400 Watt Beban Watt Putaran RPM AFR 400 900 21,789 0,25023 87 1000 24,21 0,32039 76 1100 26,631 0,35256 76 1200 29,052 0,36860 79 1300 31,473 0,39586 80 1400 33,894 0,43000 79 Untuk beban 800 Watt Putaran 900 rpm f m  = 0,30405 kgjam V d = 85,7 x 10 -5 m 3 V c = 5 10 1 , 5   m 3                 rev cycle rev cyl cycle cyl kg m a 2 1 sec 60 900 1 000807 ,  sec 0060525 , kg m a   jam kg m a 789 , 21   Sehingga: Pada putaran 900 rpm, Universitas Sumatera Utara jam kg jam kg AFR 30405 , 789 , 21   AFR 72 Dengan cara perhitungan yang sama untuk bahan bakar solar dan variasi putaran mesin, maka hasil perhitungan AFR untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini: Tabel 4.18 Hasil perhitungan AFR untuk bahan bakar solar murni pada variasi putaran dan beban tetap 800 Watt Beban Watt Putaran RPM AFR 800 900 21,789 0,30405 72 1000 24,21 0,37913 64 1100 26,631 0,43847 61 1200 29,052 0,47527 61 1300 31,473 0,51463 61 1400 33,894 0,56314 60 4.5.2 Perhitungan AFR dengan B.Bakar Solar + LPG via vacuum regulator Untuk beban 400 Watt Putaran 900 rpm f m  = 0,52699 kgjam V d = 85,7 x 10 -5 m 3 V c = 5 10 1 , 5   m 3                 rev cycle rev cyl cycle cyl kg m a 2 1 sec 60 900 1 000807 ,  Universitas Sumatera Utara sec 0060525 , kg m a   jam kg m a 789 , 21   Sehingga: Pada putaran 900 rpm, jam kg jam kg AFR 52699 , 789 , 21   AFR 41 Dengan cara perhitungan yang sama untuk bahan bakar solar dan variasi putaran mesin, maka hasil perhitungan AFR untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini: Tabel 4.19 Hasil perhitungan AFR untuk bahan bakar solar + LPG via vacuum regulator pada variasi putaran dan beban tetap 400 Watt Beban Watt Putaran RPM AFR 400 900 21,789 0,52699 41 1000 24,21 0,5943 41 1100 26,631 0,6456 41 1200 29,052 0,6852 42 1300 31,473 0,7444 42 1400 33,894 0,8255 41 Universitas Sumatera Utara Untuk beban 800 Watt Putaran 900 rpm f m  = 0,53782 kgjam V d = 85,7 x 10 -5 m 3 V c = 5 10 1 , 5   m 3                 rev cycle rev cyl cycle cyl kg m a 2 1 sec 60 900 1 000807 ,  sec 0060525 , kg m a   jam kg m a 789 , 21   Sehingga: Pada putaran 900 rpm, jam kg jam kg AFR 53782 , 789 , 21   AFR 41 Dengan cara perhitungan yang sama untuk bahan bakar solar dan variasi putaran mesin, maka hasil perhitungan AFR untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.20 Hasil perhitungan AFR untuk bahan bakar solar + LPG via vacuum regulator pada variasi putaran dan beban tetap 800 Watt Beban Watt Putaran RPM AFR 800 900 21,789 0,53782 41 1000 24,21 0,60906 40 1100 26,631 0,66731 40 1200 29,052 0,73146 40 1300 31,473 0,80447 39 1400 33,894 0,89244 38 Perbandingan harga AFR dan Putaran untuk masing- masing pengujian pada setiap variasi bahan bakar dan beban tetap 400 Watt dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 4.9 Grafik AFR vs Putaran rpm pada beban tetap 400 Watt Berdasarkan hasil perhitungan dengan variasi pembebanan jumlah lampu yang sama pada tiap jenis bahan bakar maka didapat bahwa AFR terendah terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar solar + LPG via vacuum regulator pada putaran mesin 1400 rpm yaitu sebesar 41. Sedangkan AFR tertinggi terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar solar murni Universitas Sumatera Utara pada putaran mesin 900 rpm yaitu sebesar 87. Penggunaan dual fuel melalui vacuum regulator menjadikan nilai AFR pada tiap putaran secara merata menurun. Persentase penurunan tertinggi pada beban 400 watt ini terjadi pada putaran 900 rpm sebesar 52,51 dengan AFR sebesar 41 dibandingkan ketika menggunakan bahan bakar solar murni sebesar 87. Perbandingan harga AFR dan Putaran untuk masing- masing pengujian pada setiap variasi bahan bakar dan beban tetap 800 Watt dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 4.10 Grafik AFR vs Putaran rpm pada beban tetap 800 Watt Berdasarkan hasil perhitungan dengan variasi pembebanan jumlah lampu yang sama pada tiap jenis bahan bakar maka didapat bahwa AFR terendah terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar solar + LPG via vacuum regulator pada putaran mesin 1400 rpm yaitu sebesar 38. Sedangkan AFR tertinggi terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar solar murni pada putaran mesin 900 rpm yaitu sebesar 72. Penggunaan dual fuel melalui vacuum regulator menjadikan nilai AFR pada tiap putaran secara merata menurun. Persentase penurunan tertinggi pada beban 800 watt ini terjadi pada Universitas Sumatera Utara putaran 900 rpm sebesar 43,36 dengan AFR sebesar 41 dibandingkan ketika menggunakan bahan bakar solar murni sebesar 72. Besar nilai AFR yang dihasilkan tergantung dari besar laju aliran bahan bakar pada mesin sehingga semakin boros mesin maka AFR cenderung menurun.

4.6 Hasil Pe mbakaran