karena adanya pembakaran bahan bakar dengan udara. Semakin cepat poros engkol berputar maka akan semakin besar daya yang dihasilkan.
4.2 Torsi
Besarnya torsi mesin dari masing- masing pengujian pada tiap variasi beban dan putaran dapat dihitung menggunakan persamaan berikut :
P
B
= T
N
1000 60
2
T = N
P
B
2
1000 60
Dimana : P
B
= Daya kW N
= Putaran mesin rpm T
= Torsi Nm
4.2.1 Torsi yang dihasilkan menggunakan solar murni
Untuk beban 400 Watt N =900 rpm
P
B
= 0,093184 kW 0,093184 =
T
1000
60 900
14 ,
3 2
T = 0,98 N.m Dengan cara perhitungan yang sama, maka hasil perhitungan torsi untuk
setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Hasil perhitungan torsi untuk bahan bakar solar pada variasi putaran dan beban tetap 400 Watt
Beban Watt Putaran rpm Daya rata-rata
Torsi
400 900
0,093184 0,98
1000 0,134708
1,28 1100
0,198924 1,72
1200 0,255386
2,03 1300
0,340632 2,5
1400 0,42097
2,87 Untuk beban 800 Watt
N =900 rpm P
B
= 0,24024 kW 0,24024 =
T
1000
60 900
14 ,
3 2
T = 2,55 N.m Dengan cara perhitungan yang sama, maka hasil perhitungan torsi untuk
setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini: Tabel 4.6 Hasil perhitungan torsi untuk bahan bakar solar pada variasi putaran
dan beban tetap 800 Watt Beban Watt
Putaran rpm Daya rata-rata
Torsi
800 900
0,24024 2,55
1000 0,328902
3,14 1100
0,423137 3,67
1200 0,513504
4,08 1300
0,62678 4,6
1400 0,774225
5,28
4.2.2 Torsi yang dihasilkan menggunakan solar + LPG via Vacuum Regulator
Untuk beban 400 Watt N =900 rpm
P
B
= 0,0987 kW
Universitas Sumatera Utara
0,0987 = T
1000 60
900 14
, 3
2 T = 1,04 N.m
Dengan cara perhitungan yang sama, maka hasil perhitungan torsi untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini:
Tabel 4.7 Hasil perhitungan torsi untuk bahan bakar solar + LPG via Vacuum Regulator pada variasi putaran dan beban tetap 400 Watt
Beban Watt Putaran rpm Daya rata-rata
Torsi
400 900
0,0987 1,04
1000 0,142433
1,36 1100
0,208788 1,81
1200 0,265518
2,11 1300
0,355406 2,61
1400 0,431828
2,94 Untuk beban 800 Watt
N =900 rpm P
B
= 0,257298 kW 0,257298 =
T
1000
60 900
14 ,
3 2
T = 2,73 N.m Dengan cara perhitungan yang sama, maka hasil perhitungan torsi untuk
setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini: Tabel 4.8 Hasil perhitungan torsi untuk bahan bakar solar + LPG via Vacuum
Regulator pada variasi putaran dan beban tetap 800 Watt Beban Watt Putaran rpm
Daya rata-rata Torsi
800 900
0,257298 2,73
1000 0,34398
3,28 1100
0,43952 3,81
1200 0,535104
4,26 1300
0,648691 4,76
1400 0,808463
5,51
Universitas Sumatera Utara
Perbandingan harga Torsi untuk masing- masing pengujian pada tiap variasi beban dan putaran dapat dilihat pada gambar 4.3 dan gambar 4.4 dibawah
ini :
Gambar 4.3 Grafik Torsi vs Putaran Untuk Beban 400 Watt
Berdasarkan hasil pengujian maka didapat pada pembebanan konstan 400 Watt, torsi terendah mesin terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan
bakar Solar murni pada putaran mesin 900 rpm yaitu 0,98 Nm. Sedangkan torsi tertinggi mesin terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar Solar +
LPG via vacuum regulator pada putaran mesin 1400 rpm yaitu sebesar 2,94 Nm. Penggunaan dual fuel melalui vacuum regulator menjadikan torsi pada tiap
putaran secara merata meningkat. Persentase tertinggi pada beban 400 watt ini terjadi pada putaran 900 rpm sebesar 5,91 dengan torsi sebesar 1,04 Nm
dibandingkan ketika menggunakan bahan bakar solar murni sebesar 0,98 Nm.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.4 Grafik Torsi vs Putaran Untuk Beban 800 Watt
Berdasarkan hasil pengujian maka didapat pada pembebanan konstan 800 Watt, torsi terendah mesin terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan
bakar Solar murni pada putaran mesin 900 rpm yaitu 2,55 Nm. Sedangkan torsi tertinggi mesin terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar Solar
murni pada putaran mesin 1400 rpm yaitu sebesar 5,51 Nm. Penggunaan dual fuel melalui vacuum regulator menjadikan torsi pada tiap putaran secara merata
meningkat. Persentase tertinggi pada beban 800 watt ini terjadi pada putaran 900 rpm sebesar 6,62 dengan torsi sebesar 2,73 Nm dibandingkan ketika
menggunakan bahan bakar solar murni sebesar 2,55 Nm. Besar kecil torsi mesin bergantung pada besar kecil daya dan putaran
mesin. Semakin besar daya mesin maka torsi semakin besar, sebaliknya semakin kecil daya mesin maka torsi semakin kecil. Namun, besar kecil torsi berbanding
terbalik dengan putaran mesin. Semakin besar putaran mesin maka torsi semakin kecil, sebaliknya semakin kecil putaran mesin maka torsi semakin besar.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Kons umsi Bahan Bakar Spesifik