Perhitungan SFC dengan B.Bakar Solar Perhitungan SFC dengan B.Bakar Solar + LPG via vacuum regulator

4.3 Kons umsi Bahan Bakar Spesifik

Konsumsi bahan bakar spesifik spesific fuel consumption, sfc dari masing- masing pengujian pada tiap variasi beban dan putaran dapat dihitung menggunakan persamaan berikut : SFC = B P f m 3 . 10  Dengan : SFC = konsumsi bahan bakar spesifik gkW.jam f m . = laju aliran bahan bakar kgjam P B = daya kW

4.3.1 Perhitungan SFC dengan B.Bakar Solar

Untuk beban 400 Watt Putaran : 900 rpm f m  = t V solar solar   x 3600 = 300 10 43 , 25 820 6    x 3600 = 0,2502 kgjam Maka : SFC = B f P m 3 . 10  = 093184 , 10 25023 , 3  = 2685 gkW.jam Universitas Sumatera Utara Dengan cara perhitungan yang sama untuk bahan bakar solar dan variasi putaran mesin, maka hasil perhitungan daya untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini: Tabel 4.9 Hasil perhitungan SFC untuk bahan bakar solar murni pada variasi putaran dan beban tetap 400 Watt Putaran rpm Volume ml Daya kW f m  kgjam SFC 900 25,43 0,093184 0.25023 2685 1000 32,56 0,134708 0.32039 2378 1100 35,83 0,198924 0.35256 1772 1200 37,46 0,255386 0.36860 1443 1300 40,23 0,340632 0.39586 1162 1400 43,7 0,42097 0.43 1021 Untuk beban 800 Watt Putaran : 900 rpm f m  = t V solar solar   x 3600 = 300 10 9 , 30 820 6    x 3600 = 0,304 kgjam Maka : SFC = B f P m 3 10   = 240 , 10 304 , 3  = 1266 gkW.jam Dengan cara perhitungan yang sama untuk bahan bakar solar dan variasi putaran mesin, maka hasil perhitungan daya untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10 Hasil perhitungan SFC untuk bahan bakar solar murni pada variasi putaran dan beban tetap 800 Watt Putaran rpm Volume ml Daya kW f m  kgjam SFC 900 30,9 0,24024 0.30405 1266 1000 38,53 0,328902 0.37913 1153 1100 44,56 0,423137 0.43847 1036 1200 48,3 0,513504 0.47527 926 1300 52,3 0,62678 0.51463 821 1400 57,23 0,774225 0.56314 727 4.3.2 Perhitungan SFC dengan B.Bakar Solar + LPG via vacuum regulator Untuk beban 400 Watt Putaran : 900 rpm Massa jenis LPG = 30 massa jenis Propana + 70 massa jenis Butana = 30 2,004 + 70 2,702 = 0,6012 + 1,8914 = 2,4926 3 m kg f m  Total = f m  lpg + f m  solar = t Vlpg lpg   x 3600+ t Vsolar solar 3 10     x 3600 = 60 10 8 , 2 4926 , 2 3    x 3600 + 300 10 11 820 6    x 3600 = 0,41875 + 0,10824 = 0,52699 kgjam Maka : SFC = B f P m 3 10   Universitas Sumatera Utara = 0987 , 10 52699 , 3  = 5339 gkW.jam Dengan cara perhitungan yang sama untuk bahan bakar solar dan variasi putaran mesin, maka hasil perhitungan daya untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini: Tabel 4.11 Hasil perhitungan SFC untuk bahan bakar solar + LPG via vacuum regulator pada variasi putaran dan beban tetap 400 Watt Daya kW Volume Solar Volume LPG f m  Solar f m  LPG f m  total SFC 0,0987 11 2,8 0,10824 0,4187 0,52699 5339 0,142433 14,8 3 0,14563 0,4486 0,5943 4172 0,208788 18,5 3,1 0,18204 0,4636 0,64566 3092 0,265518 21 3,2 0,20664 0,4785 0,68521 2581 0,355406 25,5 3,3 0,25092 0,4935 0,74445 2095 0,431828 30,7 3,5 0,30208 0,5234 0,82553 1912 Untuk beban 800 Watt f m  T otal = f m  lpg + f m  solar = t Vlpg lpg   x 3600 + t Vsolar solar 3 10     x 3600 = 60 10 8 , 2 4926 , 2 3    x 3600 + 300 10 1 , 12 820 6    x 3600 = 0,41875 + 0,1190 = 0,53782 kgjam Maka : SFC = B f P m 3 10   Universitas Sumatera Utara = 257298 , 10 53782 , 3  = 2090 gkW.jam Dengan cara perhitungan yang sama untuk bahan bakar solar dan variasi putaran mesin, maka hasil perhitungan daya untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini: Tabel 4.12 Hasil perhitungan SFC untuk bahan bakar solar + LPG via vacuum regulator pada variasi putaran dan beban tetap 800 Watt Daya kW Volume solar Volume LPG f m  Solar f m  LPG f m  total SFC 0,257298 12,1 2,8 0,1190 0,4187 0,53782 2090 0,343980 16,3 3 0,1603 0,4486 0,60906 1771 0,439520 20,7 3,1 0,2036 0,4636 0,66731 1518 0,535104 25,7 3,2 0,2528 0,4785 0,73146 1367 0,648691 31,6 3,3 0,3109 0,4935 0,80447 1240 0,808463 37,5 3,5 0,3690 0,5234 0,89244 1104 Perbandingan harga SFC untuk masing- masing pengujian pada tiap variasi beban dan putaran dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 4.5 Grafik SFC vs Putaran Untuk Beban 400 Watt Berdasarkan hasil perhitungan Sfc maka didapat pada pembebanan konstan 400 Watt, Sfc terendah terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar Universitas Sumatera Utara solar murni pada putaran mesin 1400 rpm yaitu 1021,469 grkW.jam. Sedangkan Sfc tertinggi terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar solar + LPG via Vacuum Regulator pada putaran mesin 900 rpm sebesar 5339 grkW.jam. Penggunaan dual fuel melalui vacuum regulator menjadikan SFC pada tiap putaran secara merata meningkat. Persentase tertinggi pada beban 400 watt ini terjadi pada putaran 900 rpm sebesar 98,8 dengan nilai SFC sebesar 5.339 gkW.jam dibandingkan ketika menggunakan bahan bakar solar murni sebesar 2.685,34 gkW.jam. Gambar 4.6 Grafik SFC vs Putaran Untuk Beban 800 Watt Berdasarkan hasil perhitungan Sfc maka didapat pada pembebanan konstan, Sfc terendah terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar solar pada putaran mesin 1400 rpm yaitu 727 grkW.jam. Sedangkan Sfc tertinggi terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar solar + LPG via vacuum regulator pada putaran mesin 900 rpm sebesar 2090 grkW.jam. Penggunaan dual fuel melalui vacuum regulator menjadikan SFC pada tiap putaran secara merata meningkat. Persentase tertinggi pada beban 800 watt ini terjadi pada putaran 900 rpm sebesar 65,1 dengan nilai SFC sebesar 2.090 gkW.jam dibandingkan ketika menggunakan bahan bakar solar murni sebesar 1.266 gkW.jam. Universitas Sumatera Utara Besar Sfc sangat dipengaruhi oleh besar kecil nilai laju aliran bahan bakar. Semakin besar nilai laju aliran bahan bakar, semakin besar pula konsumsi bahan bakar spesifiknya.

4.4 Efisiensi The rmal