Waktu dan Tempat Metode Pengumpulan Data Metode Pengolahan Data Pengamatan dan Tahap Pengujian Prosedur Pengujian Nilai Kalor Bahan Bakar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Pengujian dilakukan di Workshop Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Sumatera Utara selama lebih kurang 3 bulan. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat Alat yang dipakai dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Mesin Genset Diesel Yanmar TF 155 H-Di Gambar 3.1 Mesin Genset Diesel Yanmar TF 155 H-Di Spesifikasi Mesin :  Jenis : Motor Diesel 4 langkah berpendingin air  Pembakaran : Injeksi langsung Direct Injection  Isapan Udara : Natural  Jumlah Silinder : 1 buah Universitas Sumatera Utara  Panjang langkah mm : 105  Diameter Piston mm : 102  Volume Langkah cc : 857  Putaran maksimum rpm : 2400  Kompresi : 17,8 Spesifikasi Generator :  Jenis : Single Phase AC Synchrounous Generator  Daya : 3 kW  Tegangan : 220 Volt  Frekuensi : 50 Hz  Arus listrik : 13 Ampere  Cos ȹ : 1 2. RPM Digital dan Sensor Magnet untuk mengetahui besar putaran poros mesin per menit. Alat ini terdiri dari magnet yang ditempelkan pada roda gila dan sensor yang ditempelkan dekat dengan magnet tersebut. Gambar 3.2 RPM Digital dan Sensor Magnet 3. Hioki HiTester 3286-20 Power Clamp-Meter, untuk mengetahui tegangan dan kuat arus dari genset Universitas Sumatera Utara Gambar 3.3 Hioki HiTester 3286-20 Power Clamp-Meter sumber: www.amazon.com Tabel 3.1 Spesifikasi Hioki HiTester 3286-20 Power Clamp-Meter Maximum AC alternating current input 1.000 A Maximum AC voltage input 600 V Maximum frequency detected 1.000 Hz Maximum single-phase power detected 600 kW Maximum three-phase power detected 1.200 kW Installation rating CAT III, 600 V Standards met IEC safety standard 61010; CE marking Power supply 9 V battery Weight 650 g22,9 oz Dimensions HxWxD 287 x 100 x 39 mm11,3 x 3,94 x 1,54 inches sumber: www.amazon.com Universitas Sumatera Utara 4. Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Alat ini digunakan untuk meneteskan sejumlah cairan untuk mengukur konsumsi bahan bakar diesel yang dihabiskan ketika mesin beroperasi pada interval waktu tertentu. Buret ini memiliki satuan mL tiap garis ukurnya. Gambar 3.4 Buret 5. Selang Bertekanan untuk mengalirkan gas ke dalam Intake Manifold Gambar 3.5 Selang Bertekanan Universitas Sumatera Utara 6. Alat bantu perbengkelan, seperti : kunci pas, kunci ring, kunci busi, obeng, tang, palu, lem, klem, selotip dan isolasi. 7. Stop watch digunakan untuk menentukan waktu selama 5 menit ketika mesin beroperasi agar dapat ditentukan pemakaian bahan bakarnya. Gambar 3.6 Stopwatch 8. Bola lampu pijar Philip 100 watt, digunakan sebagai beban arus agar pembacaan kuat arus dapat diperoleh. Gambar 3.7 Bola Lampu pijar dan Instalasinya Universitas Sumatera Utara 9. Botol Wadah Bahan Bakar, digunakan untuk Wadah bahan bakar yang akan digunakan mesin saat beroperasi. Gambar 3.8 Botol Wadah bahan bakar 10. Manometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur perbedaan tekanan pada tekanan atmosfer dengan tekanan didalam selang bertekanan. Gambar 3.9 Manometer 11. Tabung Gas LPG digunakan sebagai wadah gas Propana dan Butana yang akan dialirkan sebagai bahan bakar ke dalam ruang bakar. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.10 Tabung LPG 12. Flow Meter digunakan untuk mengukur Laju aliran gas yang mengalir dari Tabung menuju Ruang bakar. Alat ini merupakan komponen yang sangat penting dari eksperimen ini karena flow meter ini dapat membantu mengetahui seberapa banyak LPG yang mengalir pada interval waktu tertentu; satuannya adalah Lmin. Ketika gas mengalir maka bola besi yang terdapat pada flow meter ini akan berubah naik atau turun dan memberikan pembacaan pengukuran seberapa gas yang mengalir ke dalam mesin. Gambar 3.11 Flow Meter Universitas Sumatera Utara 13. Bom Kalorimeter digunakan sebagai alat untuk mengukur jumlah kalor nilai kalori yang dibebaskan pada pembakaran sempurna O 2 berlebih pada suatu senyawa, bahan makanan, atau bahan bakar. Gambar 3.12 Bom Kalorimeter Keterangan gambar: 1. Tabung Oksigen 2. Termometer 3. Elektrometer 4. Kalorimeter 5. Tabung Bom 1 2 3 4 5 Universitas Sumatera Utara 14. Heshbon Automative Opacity Smokemeter digunakan untuk mengukur kepekatan opacity dari gas buang kendaraan. Gambar 3.13 Heshbon Automative Opacity Smoke Mete sumbe: www.indonetwork.co.id Spesifikasi : ModelProduk : Heshbon HD-410 Automative Opacity Smoke Meter Metode Pengukuran : Metode light extinction Sumber Penerangan : Green LED 565nm Detector : Photodiode Jangkauan pengukuran : 0,0 ~ 100 Redolusi : 0,1 Presisi : kurang lebih 1 Display of smoke density : 4 kali per detik Panjang x Diameter Selang : 1000 x 10 mm Ukuran Berat : 450 P x 200 L x 245 T mm 7 kg 15. Vacuum Regulator digunakan sebagai regulator yang bekerja mengalirkan gas dengan teknik kevakuman dari ruang bakar. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.14 Vacuum Regulator Sumber: www.popscreen.com Gambar 3.15 Model KN Regulator Model KN adalah regulator sekunder yang dirancang untuk sensitivitas maksimum dan sederhana, operasi bebas masalah. Sangat cocok untuk digunakan dengan tekanan rendah, Gas Bumi dan bahan bakar LPG. Regulator ini biasanya digunakan dalam aplikasi layanan hingga 30 kW 40 hp. Sebuah unit kapasitas aliran tinggi baru juga tersedia dengan ½ lubang, cocok untuk aplikasi layanan hingga 37 kW 50hp. The KN regulator benar-benar mampu dibuat kembali menggunakan IMPCO konverter kit. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2 Spesifikasi Kn Regulator Fuel Type LPG Vapor or Natural Gas Vapor Inlet Pressure Maximum 13.84” w.c. 3.44 kPa Nominal O utlet Pressure -0.12 kPa -0 .5” or below w.c. Horsepower Rating LPG Standard 40 hp 30 kW LPG High Flow 50 hp 37 kW Natural Gas Standard 25 hp 19 kW Natural Gas High Flow 30 hp 22 kW Operating Temperature Range 40°F to +250°F -40°C to +121°C Fuel Filtration 40 micron Mounting Position Vertical outlet down recommended. Horizontal position can be used when fuel contamination can be c ontrolled with HD-5 or HD-10 specified LPG fuel. Diaphragm Material Silicone Applications Stationary Certification UL AU1502 Inquire for specific ECE approval Universitas Sumatera Utara Perlengkapan dan Komponen Regulator Gambar 3.16 Komponen KN Regulator ia Universitas Sumatera Utara 16. LPG Solenoid Valve digunakan sebagai alat pemutus dan pembuka aliran gas yang akan mengalir dari tabung gas menuju vacuum regulator. Gambar 3.17 LPG Solenoid Valve Sumber: www.popscreen.com 17. Fuel Solenoid Valve digunakan sebagai alat penutup dan pembuka jalannya aliran solar dari tangki solar menuju pompa solar. Gambar 3.18 Fuel Solenoid Valve Sumber: www.popscreen.com 18. Regulator Tekanan Tinggi, diletakkan antara tabung gas LPG dengan Manometer. Regulator ini digunakan untuk mengatur besar atau kecilnya tekanan pengukuran dalam satuan bar. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.19 Regulator Tekanan Tinggi

3.2.2 Bahan

Bahan yang menjadi objek pengujian ini adalah bahan bakar solar Pertamina, dan gas LPG Pertamina.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dipergunakan dalam pengujian ini meliputi : 1. Data primer, merupakan data yang diperoleh langsung dari pengukuran dan pembacaan pada unit instrumentasi dan alat ukur pada masing – masing pengujian. 2. Data sekunder, merupakan data tentang karakteristik bahan bakar yang digunakan dalam pengujian

3.4 Metode Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari hasil pengujian diolah menggunakan rumus yang ada, kemudian hasil dari peritungan disajikan dalam bentuk tabulasi dan grafik. Universitas Sumatera Utara

3.5 Pengamatan dan Tahap Pengujian

Parameter yang akan ditinjau dalam pengujian ini adalah : 1. Daya P 2. Torsi T 3. Konsumsi bahan bakar spesifik sfc 4. Efisiensi thermal 5. Perbandingan udara – bahan bakar afr 6. Nilai ekonomis 7. Emisi Gas Buang Prosedur pengujian dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu : 1. Pengujian mesin diesel menggunakan bahan bakar solar murni 2. Pengujian mesin diesel menggunakan bahan bakar solar dan campuran gas LPG melalui Vacuum Regulator

3.6 Prosedur Pengujian Nilai Kalor Bahan Bakar

Alat yang digunakan dalam pengukuran nilai kalor bahan bakar ini adalah alat uji “Bom Kalorimeter”. Peralatan yang digunakan meliputi : ● Kalorimeter, sebagai tempat air pendingin dan tabung bom ● Tabung bom, sebagai tempat pembakaran bahan bakar yang diuji. ● Tabung gas oksigen. ● Alat ukur tekanan gas oksigen, untuk mengukur jumlah oksigen yang dimasukkan ke dalam tabung bom. ● Termometer, dengan akurasi pembacaan skala 0.01 C. ● Elektromotor yang dilengkapi pengaduk untuk mengaduk air pendingin. ● Spit, untuk menentukan jumlah volume bahan bakar. ● Pengatur penyalaan skalar, untuk menghubungkan arus listrik ke tangkai penyala pada tabung bom. ● Cawan, untuk tempat bahan bakar di dalam tabung bom. ● Pinset untuk memasang busur nyala pada tangkai, dan cawan pada dudukannya. Universitas Sumatera Utara Adapun tahapan pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Mengisi cawan bahan bakar dengan bahan bakar yang akan diuji. 2. Menggulung dan memasang kawat penyala pada tangkai penyala yang ada pada penutup bom. 3. Menempatkan cawan yang berisi bahan bakar pada ujung tangkai penyala, serta mengatur posisi kawat penyala agar berada tepat diatas permukaan bahan bakar yang berada didalam cawan dengan menggunakan pinset. 4. Meletakkan tutup bom yang telah dipasangi kawat penyala dan cawan berisi bahan bakar pada tabungnya serta dikunci dengan ring “O” sampai rapat. 5. Mengisi bom dengan oksigen 30 bar. 6. Mengisi tabung kalorimeter dengan air pendingin sebanyak 1250 ml. 7. Menempatkan bom yang telah terpasang kedalam tabung kalorimeter. 8. Menghubungkan tangkai penyala penutup bom ke kabel sumber arus listrik. 9. Menutup kalorimeter dengan penutupnya yang telah dilengkapi dengan pengaduk. 10. Menghubungkan dan mangatur posisi pengaduk pada elektromotor. 11. Menempatkan termometer melalui lubang pada tutup kalorimeter. 12. Menghidupkan elektromotor selama 5 lima menit kemudian membaca dan mencatat temperatur air pendingin pada termometer. 13. Menyalakan kawat penyala dengan menekan saklar. 14. Memastikan kawat penyala telah menyala dan putus dengan memperhatikan lampu indikator selama elektromotor terus bekerja. 15. Membaca dan mencatat kembali temperatur air pendingan setelah 5 lima menit dari penyalaan berlangsung. 16. Mematikan elektromotor pengaduk dan mempersiapkan peralatan untuk pengujian berikutnya. 17. Mengulang pengujian sebanyak 5 lima kali berturut-turut. Universitas Sumatera Utara

3.7 Prosedur Pengujian Pe rformansi Mesin Genset Diesel Satu Silinder