Program Perawatan, Pengawetan dan Perbaikan Konservasi

informasinya serta memudahkan pemakaian dan penyebarannya. Pemakai cukup menggunakan kopi film atau fis, sehingga bahan asli dapat dilestarikan bila bernilai historis tinggi. Dalam hal terakhir ini nilai informasi lebih tinggi disbanding dengan nilai historis fisik dokumen. Pemakaian teknologi baru terutama dalam image processing akan banyak menolong pelestarian koleksi. Namun yang pasti dengan mulai dipakainya media baru hasil teknologi, berarti media tersebut perlu penanganan secara tepat seperti kertas, agar kelestariannya dapat dipertahankan Sudarsono, 2006:318-319.

2.7.5.7 Program Perawatan, Pengawetan dan Perbaikan Konservasi

Perawatan fisik bahan pustaka merupakan upaya untuk menjaga agar kondisi fisik bahan perpustakaan bertahan lama dan koleksi tetap berdaya guna dan berhasil guna. Perawatan bahan pustaka dilakukan melalui upaya pelestarian dan pengawetan. Merawat bahan pustaka memerlukan pengetahuan tentang penyebab kerusakan, proses terjadinya kerusakan, cara mencegah dan memperbaikinya, serta cara melestarikannya, Departemen Pendidikan Nasional RI, 1994:63. Tujuan perawatan meliputi hal berikut: 1. Mencegah penyebab kerusakan bahan pustaka. 2. Melindungi bahan pustaka dari faktor penyebab kerusakan. 3. Memperbaiki bahan pustaka yang masih layak disimpan dan bermanfaat. 4. Melestarikan isi bahan pustaka yang masih bermanfaat. Pengawetan conservation merupakan kebijaksanaan dan cara tertentu yang dipakai untuk melindungi bahan pustaka dari kerusakan dan kehancuran, termasuk metode dan teknik yang diterapkan oleh petugas teknis Darmono, 2001:71. Menurut Perpustakaan Nasional RI 1995:27 pengawetan conservation bahan pustaka merupakan kegiatan yang memerlukan pengetahuan dan ketrampilan serta menggunakan bahan konservasi yang bebas asam sehingga membutuhkan waktu dan biaya yang mahal. Staf konservasi konservator dan staf pengelola koleksi bahan pustaka pustakawan harus menjalin kerjasama dalam mencocokkan bibliografi dan nilai historis dengan koleksi yang ditangani. Sehingga pada kegiatan ini, pada umumnya koleksi langkah maupun koleksi naskah kuno yang memerlukan penanganan konservasi karena koleksi tersebut merupakan warisan budaya, mempunyai nilai estetika dan struktur fisiknya harus Universitas Sumatera Utara dipertahankan. Maka kebijakan pelestarian bahan pustaka harus menggunakan skala prioritas untuk melakukan konservasi. Program konservasi harus menyimpan arsip laporan survey kondisi dan laporan kegiatan konservasi serta rekomendasi bagaimana cara penyimpanan dan penggunaannya. Laporan kegiatan konservasi harus mancakup rincian penanganan, tanggal pelaksanaan dan bahan konservasi yang digunakan. Hal ini sebagai laporan kepada pimpinan dan konservator yang akan menangani konservasi selanutnya dan penelitian, Perpustakaan Nasional RI 1995:27.

2.7.5.8 Menyisihkan Weeding