Tujuan Penyusunan Tujuan umum. Ruang Lingkup dan Kerangka Kerja

Children 1990, The Forty-eight World Health Assembly 1995, World Food Summit 1996 dan Health for All in the Twenty-first Century 1998. Sejalan dengan sistem otonomi, pemerintah propinsi, pemerintah kabupatenkota dan atau pemerintah desa sesuai kewenangannya, menjadi pelaksana fungsi-fungsi inisiator, fasilitator dan regulator atas penyelenggaraan ketahanan pangan di wilayahnya masing-masing. Selanjutnya, penyelenggaraan ketahanan pangan di daerah mengacu pada arah kebijakan, strategi, dan sasaran ketahanan pangan nasional serta pedoman, norma, standart dan kriteria yang telah ditetapkan pemerintah pusat. Pembangunan ketahanan pangan di wilayah Jawa Timur harus dipandang sebagai bagian tidak terlepaskan dari wawasan ketahanan pangan nasional. Keberhasilan Ketahanan Pangan di Jawa Timur sebagai wilayah yang surplus pangan telah menjadi tolok ukur keberhasilan ketahanan Pangan nasional. Oleh karena itu pemerintah Jawa Timur harus terus berupaya memacu pembangunan ketahanan pangan melalui program-program yang benar-benar mampu memperkokoh ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ketahanan pangan yang berdimensi pembangunan Jawa Timur secara menyeluruh di setiap sektornya akan dapat terlaksana dengan efektif manakala memiliki arah yang jelas dan terukur kinerjanya. Program-program dalam rangka pembangunan ketahanan pangan harus terpadu integrated, terukur keberhasilannya measureable dan berkesinambungan sustainability. Dengan demikian setiap pelaksanaan program-program pembangunan dalam rangka ketahanan pangan dapat diarahkan dengan benar, dapat dipantau perkembangannya dan selanjutnya dapat dievaluasi keberhasilannya. Berdasarkan kenyataan ini penyusunan Kebijakan operasional ketahanan pangan KOKP perlu dilakukan dan dijadikan dokumen operasional yang secara terpadu menyatukan pembangunan ketahanan pangan dalam rangka mewujudkan SDM berkualitas sebagai modal sosial pembangunan bangsa dan negara. Dokumen KOKP disusun sebagai acuan pelaksanaan program ketahanan pangan bagi semua pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat, yang memiliki tanggung jawab melakukan upaya perbaikan ketahanan pangan rumah tangga

1.2. Tujuan Penyusunan Tujuan umum.

Kebijakan operasional ketahanan pangan Propinsi Jawa Timur disusun untuk menjadi panduan dan arahan serta acuan bagi stakeholders instansi pemerintah, swasta, BUMN BUMD, perguruan tinggi, petani, nelayan, industri pengolahan, pedagang, penyedia jasa serta masyarakat pada umumnya untuk berperan serta meningkatkan kontribusi yang optimal dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan di wilayah Jawa Timur. Tujuan khusus 1. Untuk meningkatkan pemahaman seluruh stakeholders terkait dan masyarakat dalam peran sertanya untuk pemantapan ketahanan pangan daerah. 2. Meningkatkan kemampuan menganalisis perkembangan situasi pangan dan gizi di setiap wilayah agar: i mampu menetapkan prioritas penanganan 2 masalah pangan dan gizi; ii mampu memilih intervensi yang tepat sesuai kebutuhan lokal; dan iii mampu membangun dan memfungsikan lembaga pangan dan gizi; dan iv mampu memantau dan mengevaluasi pembangunan pangan dan gizi. 3. Meningkatkan koordinasi pembangunan ketahanan pangan secara terpadu untuk diimplementasikan karena terinci dengan jelas untuk membangun sinergi, integrasi dan koordinasi yang baik mulai dari perencanaan, implementasi dan evaluasi atas pelaksanaan bidang tugas masing-masing dalam rangka mencapai tujuan yaitu mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan pada propinsi Jawa Timur dan pemerintah Kabupatenkota.

1.3. Ruang Lingkup dan Kerangka Kerja

Kebijakan Opresonal Ketahanan Pangan ini meliputi startegi dan langkah konkrit yang akan dilakukan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan meningkatkan status gizi masyarakat, yang tercermin pada tercukupinya kebutuhan pangan baik jumlah, keamanan, dan kualitas gizi yang seimbang di tingkat rumah tangga. KOKP ini, komitmen pencapaian MDGs, serta dokumen- dokumen kebijakan pembangunan nasional lain di bidang pangan dan gizi seperti Kebijakan Umum Ketahanan pangan nasional 2005 – 2009 dan juga Rencana Pembangunan Jangka Menengah daerah RPJMD Propinsi Jawa Timur 2006 – 2008, arahan presiden pada April 2006 serta komitmen seluruh Gubernur pada pada desember 2006. Substansi dasar yang diuraikan dalam dokumen ini adalah pembahasan tentang konsep dasar ketahanan pangan, Keragaan Ketahanan Pangan di Jawa Timur, masalah strategis pembangunan ketahanan pangan yang meliputi potensi, permasalahan, peluang dan tantangan pembangunan ketahanan pangan propinsi jawa Timur, Kebijakan Ketahanan pangan yang berisi arah, tujuan, sstartegi umum dan kebijakan umum. Selanjutnya dirumuskan kebijakan operasional dan rencana aksi ketahanan pangan jawa Timur 2007 – 2009 yang dilengkapi matrik yang berisi kegiatan, target serta indikator keberhasilannya.

1.4. Proses Penyusunan

Dokumen yang terkait

AN ALIS IS YU RID IS PUT USAN BE B AS DAL AM P E RKAR A TIND AK P IDA NA P E NY E RTA AN M E L AK U K A N P R AK T IK K E DO K T E RA N YA NG M E N G A K IB ATK AN M ATINYA P AS IE N ( PUT USA N N O MOR: 9 0/PID.B /2011/ PN.MD O)

0 82 16

ANALISIS FAKTOR YANGMEMPENGARUHI FERTILITAS PASANGAN USIA SUBUR DI DESA SEMBORO KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER TAHUN 2011

2 53 20

EFEKTIFITAS SENAM TERA TERHADAP KADAR KOLESTEROL PADA LANSIA DI RW. 02 POLOWIJEN KOTA MALANG

13 67 21

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN BESAR DAN MENENGAH PADA TINGKAT KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2006 - 2011

1 35 26

A DISCOURSE ANALYSIS ON “SPA: REGAIN BALANCE OF YOUR INNER AND OUTER BEAUTY” IN THE JAKARTA POST ON 4 MARCH 2011

9 161 13

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah Tahun 2011 – 2014)

6 101 0

Pengaruh pemahaman fiqh muamalat mahasiswa terhadap keputusan membeli produk fashion palsu (study pada mahasiswa angkatan 2011 & 2012 prodi muamalat fakultas syariah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 22 0

Pendidikan Agama Islam Untuk Kelas 3 SD Kelas 3 Suyanto Suyoto 2011

4 108 178

ANALISIS NOTA KESEPAHAMAN ANTARA BANK INDONESIA, POLRI, DAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 SEBAGAI MEKANISME PERCEPATAN PENANGANAN TINDAK PIDANA PERBANKAN KHUSUSNYA BANK INDONESIA SEBAGAI PIHAK PELAPOR

1 17 40

KOORDINASI OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) DENGAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS) DAN BANK INDONESIA (BI) DALAM UPAYA PENANGANAN BANK BERMASALAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG RI NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN

3 32 52