Buku 2: Pedoman Pencacah VPDP15 27
berbagai jenis barang, dan memberikan imbalan jasa yang mengiringi penjualan barang-barang tersebut. Baik penjualan secara grosir perdagangan besar maupun
eceran merupakan tahap akhir dalam pendistribusian barang dagangan. Buku KBLI 2009.
e. Perdagangan besar wholesaler adalah penjualan kembali tanpa perubahan
teknis baik barang baru maupun barang bekas kepada pengecer, industri, komersial, institusi atau pengguna profesional, atau kepada pedagang besar lainnya, atau yang
bertindak sebagai agen atau broker dalam pembelian atau penjualan barang, baik
perorangan maupun perusahaan. Buku KBLI 2009. f. Perdagangan eceran adalah adalah penjualan kembali tanpa perubahan teknis,
baik barang baru maupun bekas, utamanya kepada masyarakat umum untuk konsumsi atau penggunaan perorangan maupun rumah tangga, melalui toko,
departement store, kios, mail-order houses, penjual dari pintu ke pintu, pedagang keliling, koperasi konsumsi, rumah pelelangan, dan lain-lain. Pada umumnya
pedagang pengecer memperoleh hak atas barang-barang yang jualnya, tetapi beberapa pedagang pengecer bertindak sebagai agen, dan menjual atas dasar
konsinyasi atau komisi. Buku KBLI 2009. g. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia KBLI merupakan klasifikasi baku
mengenai kegiatan ekonomi yang terdapat di Indonesia, yang dirinci menurut kategori. KBLI hanya mengelompokkan unit produksi menurut kegiatan ekonomi,
tidak membedakan unit produksi menurut kepemilikan, badan hukum, formal atau informal. Kode KBLI yang digunakan adalah Peraturan Kepala BPS No.57 tahun
2009 tentang KBLI.
h. Kegiatan utama adalah kegiatan yang mempunyai nilai penjualan paling besar di
antara beberapa jenis kegiatan dalam suatu perusahaanusaha. Bila suatu perusahaanusaha hanya melakukan satu jenis kegiatan maka jenis kegiatan tersebut
merupakan jenis kegiatan utama dari perusahaanusaha.
i. Komoditas utama adalah komoditas yang dijual oleh pedagang dan memberikan
nilai penjualan terbesar dari berbagai jenis komoditas yang dijual.
Beras Premium Beras Premium
adalah beras berkualitas tinggi setara dengan mutu kelas II dan III dalam BSN-Standar Nasional Indonesia SNI No. 6128:2008 dengan
Buku 2: Pedoman Pencacah VPDP15 28
kriteria: 1 derajat sosoh minimal 100-95, 2 kadar air maksimum 14, 3 butir kepala minimum 89-78, 4 butir patah maksimum 10-20, 5 butir
menir maksimum 1-2, 6 butir merah maksimum 1-2, 7 butir kuning atau rusak maksimum 1-2, 8 butir mengapur maksimum 1-2, 9 benda asing
maksimum 0,02, 10 dan butir gabah maksimum 1100 gram beras www.sulsel.litbang.deptan.go.id. Beras premium secara fisik bersih, tidak
mengandung batu foreign material, mengkilat ster, serta tidak ada menir dengan warna putih dengan kadar air maksimal 14. Beras premium ini biasa
dikenal dengan sebutan beras poles tokoberasbagus.wordpress.com. Bisa dikatakan juga bahwa beras premium adalah beras yang kualitasnya setara
atau lebih tinggi disbanding dengan IR64 kualitas 1 Pengelola Pasar Induk Cipinang
– Jakarta. Contoh: Beras Premium
Gambar 5.1. Beras Premium Sumber: 1.
http:041972.blogspot.com201303rice.html
2. https:berasorganikasli.wordpress.com20120927beras-organik-
asliberas-merah-premium 3.
http:fesimunjancoldstorage.blogspot.com201105beras.html
Beras Medium Beras medium
adalah beras dengan kualitas yang setara dengan beras Cadangan Beras Pemerintah Permendag No. 4 Tahun 2012. Secara fisik, beras
1. 2.
3.