Perdagangan besar wholesaler adalah penjualan kembali tanpa perubahan Kegiatan utama adalah kegiatan yang mempunyai nilai penjualan paling besar di Komoditas utama adalah komoditas yang dijual oleh pedagang dan memberikan

Buku 2: Pedoman Pencacah VPDP15 29 ini kurang bersih sedikit kusam dan ada sedikit kerikil, terkadang kurang kering, serta terdapat campuran menir. Beras medium ini lebih murah disbanding beras polespremium tokoberasbagus.wordpress.com. Bisa dikatakan juga bahwa beras medium adalah beras yang kualitasnya setara dengan IR64 kualitas 2 dan diatas Raskin Pengelola Pasar Induk Cipinang – Jakarta. Contoh: Beras Medium Gambar 5.2. Beras Medium Sumber: 1. https:berasberas.wordpress.commedium

2. http:sp.beritasatu.comhomeharga-beras-medium-di-bengkulu-

rp12000kg79770  Cabai Merah Cabai merah chili adalah adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum id.wikipedia.org. cabai merah yang termasuk dalam survey ini adalah cabai merah keriting. Cabai merah keriting memiliki bentuk panjang dengan diameter yang kecil, ujungnya lancip cenderung runcing. Kulit buahnya 1 . 2. Buku 2: Pedoman Pencacah VPDP15 30 tidak mulus melainkan bergelombang atau keriting, serta kulit buahnya relatif tipis alamtani.com. Contoh: Cabai Merah Keriting Gambar 5.3. Contoh Cabai Merah Sumber: 1. http:alamtani.comjenis-cabe.html

2. http:alamtani.comjenis-cabe.html

 Bawang Merah Bawang merah Allium cepa L. var Aggregatum adalah sejenis tanaman yang menjadi bumbu berbagai masakan Asia Tenggara dan dunia id.wikipedia.org. Bawang merah adalah tanaman semusim dan memiliki umbi yang berlapis. Tanaman ini mempunyai akar serabut, dengan daun berbentuk silinder berongga, umbi terbentuk dari pangkal daun yang bersatu dan membentuk batang yang berubah bentuk dan fungsi, membesar dan membentuk umbi berlapis belalangtue.wordpress.com. Contoh: Bawang Merah Gambar 5.4. Contoh Bawang Merah Sumber: 1. http:saransehat.com255manfaat-dan-khasiat-bawang-merah- bagi-kesehatan-tubuh 1. 2. 1. 2. Buku 2: Pedoman Pencacah VPDP15 31

2. http:detikjogja.com201503harga-bawang-merah-di-jogja-

melonjak  Jagung Pipilan Jagung pipilan adalah jagung yang biji jagungnya sudah terlepas dari tongkolnya. Contoh: Gambar 5.5. Contoh Jagung Pipilan Sumber: http:jual-produk-pertanian.blogspot.com201205jual-jagung- pipilan.html  Daging Ayam Ras Daging ayam ras atau ayam negeri adalah daging ayam yang bibitnya atau DOC Day Old Chick nya masih harus didatangkan dari luar negeri, baik dalam bentuk import indukparent, maupun import super indukgrand parent ayamorganikindonesia.blogspot.com. Ayam jenis ini memiliki keunggulan pemeliharaan yang lebih cepat, yaitu antara 30 – 40 hari untuk mencapai bobot karkas 900 – 1000 gram. Contoh: Gambar 5.6. Contoh Daging Ayam Ras Sumber: 1. http:pixshark.comayam-potong.htm

2. http:duniaternak.com

1. 2. Buku 2: Pedoman Pencacah VPDP15 32

1. Kegiatan utama perusahaanusaha:

Kode KBLI PERDAGANGAN BESAR JAGUNG PIPILAN ……………………………………………………………………………………………………………………. diisi oleh pemeriksa 5.3 Pengisian Daftar VPDP-15.PEDAGANG Pada Daftar VPDP-15.PEDAGANG di kanan atas terdapat lima kotak kode KBLI. Isian kotak ini disalin dari Daftar VPDP15-DSP.PEDAGANG kolom 6. Pengisiannya dilakukan oleh pencacah sebelum turun ke lapangan. BLOK I : PENGENALAN TEMPAT Blok ini terdiri dari 7 rincian, digunakan untuk mencatat nama dan alamat perusahaan sebagai responden. Tidak semua rincian disalin dari Daftar VPDP15-DSP. PEDAGANG, sebagian dilengkapi pada saat pencacahan di lapangan. Rincian1 s.d. Rincian 2 : disalin dari Daftar VPDP15-DSP.PEDAGANG. Rincian 3: disalin dari Daftar VPDP15-DSP.PEDAGANG atau dilengkapi pada saat pencacahan di lapangan. Rincian 4: dilengkapi pada saat pencacahan di lapangan. Rincian 5 s.d. Rincian 7: disalin dari Daftar VPDP15-DSP.PEDAGANG, kolom 2 s.d. kolom 4. Jika nama dan alamat perusahaan pada Rincian 6 dan 7 tidak sesuai dengan kondisi di lapangan atau tidak lengkap, maka perbaikilengkapi sesuai dengan kondisi terakhir di lapangan. BLOK II: KETERANGAN UMUM Blok ini untuk mencatat kegiatan perusahaanusaha, jenis komoditas, dan informasi fungsi perusahaanusaha dalam lembaga usaha perdagangan. Rincian 1: Kegiatan Utama PerusahaanUsaha Tuliskan secara lengkap dan jelas kegiatan utama yang dilakukan perusahaanusaha pada saat pencacahan. Contoh: Buku 2: Pedoman Pencacah VPDP15 33 Rincian 2: Komoditas yang diteliti: Lingkari salah satu kode jenis komoditas yang diteliti sesuai dengan yang ditentukan dalam VPDP15-DSP. Contoh: Rincian 3 : Fungsi perusahaanusaha dalam lembaga usaha perdagangan Lingkari salah satu kode fungsi perusahaan dalam lembaga usaha perdagangan yang sesuai dengan komoditas yang diteliti. Menurut Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor : 11M- DAGPER32006 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Agen atau Distributor Barang dan atau Jasa, yang dimaksud dengan:  Distributor adalah perusahaan perdagangan nasional yang bertindak untuk dan atas namanya sendiri berdasarkan perjanjian yang melakukan pembelian, penyimpanan, penjualan serta pemasaran barang danatau jasa yang dimilikidikuasai.  Subdistributor adalah perusahaan perdagangan nasional yang bertindak sebagai perantara untuk dan atas namanya sendiri berdasarkan penunjukan atau perjanjian dari distributor atau distributor tunggal untuk melakukan pemasaran.  Agen adalah perusahaan perdagangan nasional yang bertindak sebagai perantara untuk dan atas nama prinsipal berdasarkan perjanjian untuk melakukan pemasaran tanpa melakukan pemindahan hak atas fisik barang dan atau jasa yang dimilikidikuasai oleh prinsipal yang menunjuknya.  Subagen adalah perusahaan perdagangan nasional yang bertindak sebagai perantara untuk dan atas nama prinsipal berdasarkan penunjukan atau perjanjian dari agen atau agen tunggal untuk melakukan pemasaran. Pengisian Rincian 3 s.d. Blok VI, pertanyaannya berhubunganterkait dengan komoditas yang diteliti pada rincian 2 di atas  Jika karena suatu hal responden meminta daftar isian untuk ditinggal terlebih dahulu tidak langsung wawancara pada saat itu, makaRincian 2 harus sudah dilingkari dan diisi oleh pencacah.  Referensi waktu pada VPDP-15.PEDAGANG adalah setahun yang lalu yaitu dari Januari s.d. Desember 2014. Buku 2: Pedoman Pencacah VPDP15 34 Prinsipal adalah perorangan atau badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum diluar negeri atau didalam negeri yang menunjuk agen atau distributor untuk melakukan penjualan barang danatau jasa yang dimilikidikuasai.  Perkulakan Grosir, adalah perorangan atau badan usaha yang membeli dalam partai besar berbagai macam barang dari berbagai pihak dan menjual dalam partai besar barang tersebut sampai kepada Subdistributor danatau Pedagang Eceran Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.23MPPKep11998 Tentang Lembaga-Lembaga Usaha Perdagangan.  Pedagang pengumpul atau pedagang pengepul adalah badan atau orang pribadi yang kegiatan usahanya Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 224Pmk.0112012 Tentang Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 1 ayat 3 : a. mengumpulkan hasil kehutanan, perkebunan, pertanian, peternakan, dan perikanan; dan b. menjual hasil tersebut kepada badan usaha industri dan eksportir yang bergerak dalam sektor kehutanan, perkebunan, pertanian, peternakan, dan perikanan.  Eksportir adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan ekspor dalam wilayah hukum NKRI, baik sendiri maupun secara bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang ekonomi yang mendapat pengakuan sebagai eksportir terdaftar dari Menteri Perdagangan melalui Dirjen Perdagangan Luar Negeri Buku Kebijakan Umum Bidang Ekspor, Departemen Perdagangan RI, 2008. Eksportir terdaftar adalah perusahaanperorangan yang telah mendapat pengakuan dari Menteri Perdagangan untuk mengekspor barang tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.  Importir adalah perusahaan atau perorangan yang melakukan kegiatan impor atau memasukkan barang ke dalam Daerah Pabean Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan dan ruang udara di atasnya, serta tempat-tempat tertentu di zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen. Importir yang dicakup pada penelitian ini adalah yang memiliki Angka Pengenal Importir UmumAPI-U. Buku Kebijakan Umum Bidang Impor, Departemen Perdagangan RI, 2008. API-U wajib dimiliki oleh setiap perusahaan dagang yang melakukan impor. Buku 2: Pedoman Pencacah VPDP15 35  Pedagang eceran adalah perorangan atau badan usaha yang bertindak atas namanya sendiri danatau atas nama pihak lain yang menunjuknya untuk menjalankan kegiatan dengan cara membeli, menyimpan dan menjual barang dalam partai kecil secara langsung kepada konsumen akhir. BLOK III: DISTRIBUSI PERDAGANGAN Blok ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang distribusi asal pembelian dan penjualan barang dagangan berdasarkan fungsi perusahaan dalam lembaga usaha perdagangan, serta wilayah pembelian dan pemasaranpenjualan. Disamping itu juga untuk memperoleh informasi mengenai aspek-aspek yang berkaitan dengan distribusi barang dagangan. Rincian 1: Pembelian barang dagangan selama tahun 2014 Isikan besarnya persentase pembelianasal barang dagangan selama Januari sampai dengan Desember 2014 menurut fungsi perusahaan dalam lembaga usaha perdagangan pada Rincian 1.a s.d. Rincian 1.k. Jika ada rincian yang kosong, pada kotak persentase dituliskan 0 nol atau dikosongkan. Jumlah dari Rincian 1.a s.d. Rincian 1.k pada kolom 3 harus 100 persen. Jika di dalam isian ada bilangan pecahan desimal, maka bilangan tersebut dibulatkan sesuai dengan kaidah yang berlaku, dan tuliskan ke kotak yang tersedia. Kolom 4 hanya diisi apabila kolom 3 terisi, dimana isian di kolom 4 berkisar antara 0 sampai 100 persen. Pengisian kolom 4 merupakan persentase dari pembelian barang yang berasal dari luar provinsi yang bersangkutan. Contoh: Buku 2: Pedoman Pencacah VPDP15 36 Penjelasan:  Impor langsung adalah impor yang dilakukan oleh perusahaanusaha itu sendiri tanpa melalui pihak lain.  Perorangan adalah suatu bentuk usaha pribadi, dimana seluruh kegiatan usaha serta resikonya merupakan tanggung jawab pribadi pula.  Penjelasan mengenai Importir, Distributor, Agen, Pedagang grosir, Pedagang pengepul, dan Pedagang eceran dapat dilihat pada penjelasan pengisian Daftar VPDP15-PEDAGANG Blok II Rincian 3. Rincian 2: Wilayah pembelian barang dagangan selama tahun 2014 Isikan nama kabupatenkotanegara wilayah pembelian barang dagangan, serta persentasenya. Jika lebih dari tujuh baris, maka tuliskan wilayah pembelian lainnya kabupatenkotanegara beserta persentasenya pada kertas tambahan dan lampirkan, kemudian coret tulis an‘lainnya’ yang terdapat di rincian k dan nilai 100 yang terdapat pada kolom 4.Jumlah dari Rincian 2 harus 100 persen termasuk yang ada di lampiran, jika ada. Kode kabupatenkotanegara diisi oleh editor pengolahan. Contoh pengisian yang benar adalah sebagai berikut: Isian nama kabupatenkotanegara wilayah pembelian barang dagangan harus sesuai dengan nama resmi kabupatenkotanegara. Isian tersebut tidak boleh diisi dengan nama pulau atau bila berasal dari luar negeri maka diisi secara jelas nama negara asal pembelian barang tersebut sehingga tidak boleh diisi dengan ‘LUAR NEGERI’. Buku 2: Pedoman Pencacah VPDP15 37 Contoh pengisian yang salah adalah sebagai berikut: Rincian 3: Penjualan barang dagangan selama tahun 2014: Isikan besarnya persentase penjualan barang dagangan menurut fungsi perusahaan usaha dalam lembaga usaha perdagangan pada Rincian 3.a s.d Rincian 3.o. Jika ada rincian yang kosong beri tanda strip - dan pada kotak tuliskan 0 nol. Jumlah dari Rincian 3.a s.d Rincian 3.o harus 100 persen. Jika di dalam isian ada bilangan pecahan desimal, maka bilangan tersebut dibulatkan sesuai dengan kaidah yang berlaku, dan tuliskan ke kotak yang tersedia. Kolom 4 hanya diisi apabila kolom 3 terisi, dimana isian di kolom 4 berkisar antara 0 sampai 100 persen. Pengisian kolom 4 merupakan persentase dari penjualan barang ke luar provinsi yang bersangkutan. Penjelasan:  Ekspor langsung adalah ekspor yang dilakukan oleh pedagang itu sendiri tanpa melalui pihak lain. Contoh: Perusahaan eksportir minyak goring di Kota Jakarta Timur mengekspor minyak goreng ke Malaysia dan Singapura.  Supermarketswalayan dalam kegiatan ini meliputi supermarketswalayan itu sendiri, hypermarket dan minimarket. Definisi dari ketiga jenis swalayan tersebut adalah sebagai berikut:  Hypermarket adalah saranatempat usaha untuk melakukan penjualan barang- barang kebutuhan rumahtangga termasuk sembilan bahan pokok secara eceran langsung kepada konsumen akhir. Didalamnya terdiri dari pasar swalayan, toko serba ada yang menyatu dalam satu bangunan dan pengelolaannya dilakukan secara tunggal serta memiliki luaslantai usahanya lebih dari 4.000 m 2 dan paling Buku 2: Pedoman Pencacah VPDP15 38 besar maksimal 8.000 m 2 . Seperti: Hypermart, Carrefour, Giant, Lotte Mart, dan lain-lain.  Supermarket adalah saranatempat usaha untuk melakukan penjualan barang- barang kebutuhan rumahtangga termasuk kebutuhan sembako secara eceran dan langsung kepada konsumen akhir dengan cara swalayan yang luas lantainya maksimal 4.000 m 2 . Seperti: Hero Supermarket, Tip Top, dan lain-lain.  Mini SwalayanMini Market adalah saranatempat usaha untuk melakukan penjualan barang-barang kebutuhan sehari-hari secara eceran dan langsung kepada konsumen akhir dengan cara swalayan yang luas lantai usahanya paling besar 200 m 2 . Seperti: Alfa Mart, Indomaret, Super Indo, 7 Eleven, dan lain-lain.  Industri Pengolahan adalah kegiatan pengubahan bahan dasar bahan mentah menjadi barang jadisetengah jadi danatau dari barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, baik secara mekanis, kimiawi, dengan mesin ataupun dengan tangan. Termasuk juga kegiatan jasa industri yang menerima upah maklon Peraturan Kepala BPS RI No. 57 tahun 2009 tentang KBLI.  Definisi eksportir, distributor, sub distributor, agen, sub agen, pedagang grosir, pedagang pengepul dan pedagang eceran dapat dilihat pada penjelasan Blok II Rincian 3.  Kegiatan Usaha Lainnya adalah kegiatan selain yang disebutkan di atas,seperti: rumah makan, restoran,hotel, rumah sakit, dll.  Pemerintah dan Lembaga Nirlaba Pemerintah seperti panti asuhan pemerintah, rumah sakit pemerintah, instansi. Lembaga Nirlaba seperti yayasan panti asuhan, panti jompo dan rumah sakit non profit. Lembaga Nirlaba adalah lembaga non profit, jika contoh tersebut sudah memperhitungkan keuntungan maka masuk ke kegiatan usaha lainnya.  Rumah Tangga adalah konsumen akhir dan bukan merupakan kegiatan usaha. Rincian 4: Wilayah penjualan barang dagangan selama tahun 2014: Isikan nama kabupatenkotanegara, serta besarnya persentase pada wilayah penjualan barang dagangan . Jika ada sebelas wilayah penjualan maka tulisan ’lainnya terlampir’ dicoret kemudian tuliskan nama kabupatenkotanegara, serta besarnya persentase pada wilayah penjualan barang dagangan. Bila wilayah penjualan lebih dari sebelas maka Buku 2: Pedoman Pencacah VPDP15 39 lanjutkan pengisian nama kabupatenkotanegara beserta persentasenya pada kertas tambahan dan lampirkan. Jumlah dari Rincian 4.a. sampai dengan rincian 4.k. harus 100 persen termasuk yang ada di lampiran, jika ada. Kode kabupatenkotanegara diisi oleh editor pengolahan. BLOK IV: KENDALA PENGADAAN DAN PEMASARAN BARANG DAGANGAN Blok ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang kendala yang dialami perusahaanusaha dalam pengadaandan pemasaran barang dagangan. Rincian 1.a: Apakah ada kendala dalam pengadaan barang dagangan selama tahun 2014? Lingkari kode 1 jika perusahaanusaha mengalami kendala dalam pengadaan barang dagangan selama Januari sampai dengan Desember 2014, dan kode 2 jika perusahaan tidak mengalami kendala. Jika kode 2, pertanyaan langsung ke Rincian 2. Rincian 1.b: Jika Ya, jenis kendala: Kendala yang dialami perusahaanusaha dalam pengadaan barang dagangan bisa lebih dari satu. Lingkari kode jawaban yang sesuai, jika jawaban lebih dari satu jumlahkan kodenya dan tuliskan pada kotak yang tersedia. Penjelasan: Kendala kelangkaan barang seperti: barang dagangan sulit untuk diperoleh. Kendala fluktuasi harga seperti: harga barang dagangan mahal. Kendala transportasi seperti: jalan rusak, alat transportasi belum atau kurang tersedia, belum ada jalan penghubung, bongkar muat di pelabuhan lama, dsb. Kendala sarana dan prasarana seperti: perbankan, birokrasi perdagangan perijinan, belum ada pasar, dsb. Kendala modal seperti: kekurangan modal usaha, Kendala lainnya seperti: mesin, pembayaran tidak lancar, faktor geografis jalan curam, terjal, dsb. Rincian 1.c: Kendala utama Jika perusahaanusaha mengalami lebih dari satu kendala, tanyakan dan tuliskan kendala yang utama. Kode pada rincian ini merupakan salah satu kode yang dilingkari pada Rincian1.b. Buku 2: Pedoman Pencacah VPDP15 40 Rincian 2.a: Apakah ada kendala dalam pemasaran barang dagangan selama tahun 2014? Lingkari kode 1 jika perusahaanusaha mengalami kendala dalam pemasaran barang dagangan selama Januari sampai dengan Desember 2014, dan kode 2 jika perusahaan tidak mengalami kendala. Jika kode 2, pertanyaan langsung ke Blok V. Rincian 2.b: Jika Ya, jenis kendala: Kendala yang dialami perusahaanusaha dalam pemasaran barang dagangan bisa lebih dari satu. Lingkari kode jawaban yang tersedia, jika jawaban lebih dari satu jumlahkan kodenya dan tuliskan pada kotak yang tersedia. Penjelasan : Kendala persaingan pasar seperti: banyak pedagang menjual komoditas yang sama. Kendala rantai distribusi seperti: terlalu panjang jalurrantai distribusi barang sampai ke tujuan. Kendala bencana alam seperti: gunung meletus, gempa bumi, tsunami, tanah longsor dan lain sebagainya. Penjelasan kendala transportasi, kendala sarana dan prasarana, serta kendala lainnya lihat penjelasan pada Rincian 1.b. Rincian 2.c: Kendala utama: Jika perusahaanusaha mengalami lebih dari satu kendala, tanyakan dan tuliskan kendala yang utama. Kode pada rincian ini merupakansalah satu kode yang dilingkari pada Rincian 2.b. BLOK V: PEMBELIAN DAN PENJUALAN Blok ini mencatat penjualan dan pembelian barang dagangan yang terjual selama tahun 2014 Januari sampai dengan Desember 2014. Rincian 1: Pembelian dan penjualan barang dagangan selama tahun 2014 Rincian 1.a Kolom 1: Stok Awal sisa 2013 Isian Rincian 1.a adalah stok awal barang yaitu sisa stok dari barang dagangan selama tahun 2013. Buku 2: Pedoman Pencacah VPDP15 41 Kolom 2: Volume: Isikan pada kolom 2 sisa volume barang dagangan selama tahun 2013. Kolom 3: Satuan Isikan pada kolom 3 satuan dari barang yang volumenya diisikan pada kolom 2 yaitu sisa barang dagangan selama tahun 2013. Satuan yang digunakan harus merupakan satuan standar. Contoh: ton, kwintal, kg. Kolom 4: Harga Satuan Isikan pada kolom 4 harga satuan dari sisa stok barang selama tahun 2013. Kolom 5: Nilai Rp Isikan pada kolom 5 nilai dari sisa stok barang selama tahun 2013. Rincian 1.b Kolom 1: Pembelian Isian Rincian 1.b adalah pembelian dari barang dagangan selama tahun 2014. Kolom 2: Volume: Isikan pada kolom 2 volume barang yang dibeli selama tahun 2014. Kolom 3: Satuan Isikan pada kolom 3 satuan dari barang yang volumenya diisikan pada kolom 2 yaitu yang dibeli selama tahun 2014. Satuan yang digunakan harus merupakan satuan standar. Contoh: ton, kwintal, kilogram. Kolom 4: Harga Satuan Isikan pada kolom 4 harga satuan dari pembelian barang selama tahun 2014. Kolom 5: Nilai Rp Isikan pada kolom 5 nilai dari pembelian barang selama tahun 2014. Rincian 1.c Kolom 1: Dikonsumsi sendiri termasuk yang berikan ke pihak lain: Isian Rincian 1c. adalah barang dagangan yang digunakan sendiri oleh perusahaan usaha selama tahun 2014. Termasuk juga barang dagangan yang diberikan kepada karyawan atau pihak lain hibah. Kolom 2: Volume: Isikan pada kolom 2 volume barang yang dikonsumsi sendiri selama tahun 2014. Buku 2: Pedoman Pencacah VPDP15 42 Kolom 3: Satuan Isikan pada kolom 3 satuan dari barang yang dikonsumsi sendiri selama tahun 2014. Rincian 1.d Kolom 1: Rusakhilang: Isian Rincian 1d. adalah barang dagangan yang rusakhilang selama tahun 2014. Kolom 2: Volume: Isikan pada kolom 2 volume barang yang rusakhilang selama tahun 2014. Kolom 3: Satuan Isikan pada kolom 3 satuan dari barang yang rusakhilang selama tahun 2014. Rincian 1.e: Kolom 1: Penjualan: Isian Rincian 1.e adalah penjualan barang dagangan selama tahun 2014. Kolom 2: Volume: Isikan pada kolom 2 volume barang yang terjual selama tahun 2014. Kolom 3: Satuan Isikan pada kolom 3 satuan dari barang yang terjual selama tahun 2014. Kolom 4: Harga Satuan Isikan pada kolom 4 harga satuan dari barang yang terjual selama tahun 2014. Kolom 5: Nilai Rp Isikan pada kolom 5 nilai dari barang yang terjual selama tahun 2014. Rincian 1.f: Kolom 1: Stok Akhir sisa 2014: Isian Rincian 1.f adalah stok akhir atau sisa barang dagangan selama tahun 2014. Kolom 2: Volume: Isikan pada kolom 2 volume sisa barang selama tahun 2014. Kolom 3: Satuan Isikan pada kolom 3 satuan dari sisa barang selama tahun 2014. Untuk satuan masing-masing komoditas lihat lampiran 2 Tabel 1 Kolom 3. Kolom 4: Harga Satuan Rp Isikan pada kolom 4 harga satuan dari sisa barang selama tahun 2014. Buku 2: Pedoman Pencacah VPDP15 43 Kolom 5: Nilai Rp Isikan pada kolom 5 nilai dari sisa barang selama tahun 2014. Rincian 2: Berapa persen nilai penjualan pada Blok V Rincian 1e terhadap seluruh penjualan usaha perdagangan selama tahun 2014? Isikan besarnya persentase nilai penjualan selama Januari sampai dengan Desember 2014 terhadap total penjualan perusahaan tersebut. Jika besarnya persentase merupakan bilangan desimal, maka dibulatkan sesuai kaidah yang berlaku dan dituliskan pada kotak yang tersedia. Persentase yang diisikan harus bernilai lebih dari 0 dan maksimal bernilai 100. Apabila perusahaan hanya menjual satu jenis komoditas pastikan bahwa isiannya sebesar 100 persen. Namun, apabila perusahaan tersebut menjual lebih dari satu jenis komoditas, maka pastikan isiannya lebih dari 0 persen. Rincian 3.a : Apakah ada biaya transportasi dalam pembelian danatau penjualan barang dagangan selama tahun 2014? Biaya transportasi yang dicatat adalah biaya angkutan untuk membeli danatau menjual barang dagangan selama tahun 2014. Rincian 3.b : Jika “Ya” berapa nilainya? Bila rincian 3.a berkode 1, maka rincian 3.b harus diisi yaitu isikan besarnya biaya angkutan untuk membeli danatau menjual barang dagangan selama tahun 2014. Catatan: Biaya transportasi Pembelian Barang Dagangan  Bila angkutan disediakan oleh pemasok, besarnya biaya angkut pembelian barang dagangan tidak perlu diperkirakan.  Bila barang dagangan tersebut diantardikirim oleh pemasok dengan biaya yang dibebankan kepada perusahaanusaha, besarnya biaya angkut dicatat dalam Blok V Rincian 3.b.  Bila pembelian barang dagangan diangkut sendiri dengan kendaraan milik perusahaanusaha maka pengeluaran bahan bakar dicatat dalam Blok V Rincian 3.b.  Bila pembelian barang dagangan menggunakan angkutan pihak lain, besarnya biaya angkut dicatat dalam Blok V Rincian 3.b. Buku 2: Pedoman Pencacah VPDP15 44 Biaya transportasi Penjualan Barang Dagangan  Bila pembeli mengangkut sendiri, besarnya biaya angkut penjualan barang dagangan tidak perlu diperkirakan.  Bila penjualan barang dagangan diangkut dengan kendaraan milik perusahaanusaha maka pengeluaran bahan bakar dicatat dalam Blok V Rincian 3.b.  Bila penjualan barang dagangan menggunakan angkutan pihak lain, besarnya biaya angkut dicatat dalam Blok V Rincian 3.b. Contoh pengisian: BLOK VI: CATATAN Memuat catatan petugas yang sifatnya memperjelas masalah yang ada kaitan dengan kesulitan dalam pengisian kuesioner dan informasi penting lainnya dari responden yang perlu dicatat. Catatan ditulis dengan singkat dan jelas. BLOK VII: KETERANGAN CONTACT PERSON Blok ini pada hakikatnya merupakan pengesahan bahwa jawaban yang diberikan dalam daftar diberikan oleh yang bertanggung jawab pada perusahaanusaha tersebut. Sertakan informasi nama contact person, jabatan, nomor telepon, tanggal pengisian, dan tanda tangan. Informasi tersebut sangat berguna apabila dibutuhkan adanya kunjungan ulang. BLOK VIII: KETERANGAN PETUGAS Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas, baik yang melakukan pencacahan maupun pengawasan.

1. Pembelian dan penjualan barang dagangan selama tahun 2014:

a. Stok Awal sisa 2012 b. Pembelian c. d. Hilangrusak e. Penjualan f. Stok Akhir sisa 2014 Satuan yang digunakan: kilogram, kwintal, ton

2. Berapa persen nilai penjulan pada Blok V Rincian 1e terhadap seluruh penjualan usaha

4 7 perdagangan selama tahun 2014? 3. a. Apakah ada biaya transportasi dalam pembelian danatau penjualan barang dagangan 1 selama tahun 2014? Ya 1 Tidak 2 b. Jika Ya, berapa nilainya? Rp. 10.000.000 Dikonsumsi sendiri termasuk yang diberikan ke pihak lain 7 kwintal 9.500.000 66.500.000 1 kwintal 96 kwintal 9.500.000 912.000.000 100 kwintal 8.000.000 800.000.000 1 kwintal 5 kwintal 8.000.000 40.000.000 BLOK V: PEMBELIAN DAN PENJUALAN Uraian Volume Satuan Harga Satuan Rp Nilai Rp kolom 2 x kolom 4 1 2 3 4 5 Buku 2: Pedoman Pencacah VPDP15 45

5.4 Pengisian Daftar VPDP-15.PRODUSEN

Pada kuesioner VPDP-15.PRODUSEN sebelah kanan atas terdapat lima kotak kode KBLI. Isian kotak ini disalin dari Daftar VPDP15-DSP.PRODUSEN kolom 6. Pengisiannya dilakukan oleh pencacah sebelum turun ke lapangan. BLOK I : PENGENALAN TEMPAT Blok ini terdiri dari 7 rincian, digunakan untuk mencatat nama dan alamat perusahaan sebagai responden. Tidak semua rincian disalin dari Daftar VPDP15-DSP. PRODUSEN, sebagian dilengkapi pada saat pencacahan di lapangan. Rincian1 s.d. Rincian 2 : disalin dari Daftar VPDP15-DSP. PRODUSEN. Rincian 3: disalin dari Daftar VPDP15-DSP. PRODUSEN atau dilengkapi pada saat pencacahan di lapangan. Rincian 4: dilengkapi pada saat pencacahan di lapangan. Rincian 5 s.d. Rincian 7: disalin dari Daftar VPDP15-DSP. PRODUSEN, kolom 2 s.d. kolom 4. Jika nama dan alamat perusahaan pada Rincian 6 dan 7 tidak sesuai dengan kondisi di lapangan atau tidak lengkap, maka perbaikilengkapi sesuai dengan kondisi terakhir di lapangan. BLOK II: KETERANGAN KOMODITAS Blok ini digunakan untuk mencatat satu jenis komoditas yang dihasilkan perusahaan usaha pertanian dan industri pengolahan. Produsen yang menjadi responden yaitu: industri penggilingan padi, rumah pemotongan ayam, petani cabai merah, petani bawang merah, dan petani jagung. Referensi waktu pada VPDP-15.PRODUSEN adalah selama tahun 2014 yaitu dari Januari s.d Desember 2014.  Jika karena suatu hal responden meminta daftar isian untuk ditinggal terlebih dahulu tidak langsung wawancara pada saat itu, makaRincian 1 harus sudah dilingkari oleh pencacah. Buku 2: Pedoman Pencacah VPDP15 46 Rincian 1: Komoditas yang diteliti: Lingkari salah satu kode jenis komoditas yang diteliti yang diproduksi perusahaan usaha sesuai dengan yang ditentukan dalam Daftar VPDP15-DSP.PRODUSEN. BLOK III: BAHAN BAKU Blok ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang asal pengadaan bahan baku berdasarkan fungsi perusahaanusaha dalam lembaga usaha perdaganganproduksi, dan wilayah pengadaan bahan baku. Rincian 1: Pengadaan bahan bakubibit utama selama tahun 2014: Isikan besarnya persentase asal pengadaan bahan bakubibit selama tahun 2014 pada kolom 3 menurut fungsi lembaga usaha pada Rincian 1.a s.d. Rincian 1.j. Jika ada rincian yang kosong isikan 0 nol pada kotak yang tersedia atau biarkan kosong. Jumlah dari Rincian 1.a s.d. Rincian 1.j harus 100 persen. Jika di dalam isian ada bilangan pecahan desimal, maka bilangan tersebut dibulatkan sesuai dengan kaidah yang berlaku dan tuliskan ke kotak yang tersedia. Kolom 4 hanya diisi apabila kolom 3 terisi, dimana isian di kolom 4 berkisar antara 0 sampai 100 persen. Pengisian kolom 4 merupakan persentase pembelian bahan baku yang berasal dari luar provinsi bersangkutan. Pengadaan bahan baku khusus untuk perusahaanusaha industri, sedangkan untuk petani pembelian bibit. Penjelasan:  Bahan baku utama adalah material atau bahan dasar yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk setelah melewati suatu proses tertentu.  Produsen lain adalah apabila produsen yang menjadi responden mendapat bahan baku yang merupakan hasil produksi perusahaan lain. Contoh: Industri penggilingan padi mendapatkan gabah kering giling dari perusahaan penggilingan padi lainnya.  Impor langsung adalah impor yang dilakukan oleh produsen itu sendiri tanpa melalui pihak lain. Contoh: Rumah pemotongan ayam mengimpor ayam ras dari Australia. Pertanyaan pada Blok III sampai dengan Blok VII berkaitan dengan jenis komoditas yang diteliti pada Blok II Rincian 1 di atas