Angga Mulyana, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING DANMODEL INKUIRI TERHADAP HASIL
BELAJAR SENAM PADA SISWI DI SMP NEGERI 5 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistic dalam kualitas individu,
baik dalam hal fisik, mental, serta emosi. Pendidikan jasmani merupakan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, mahluk total dari pada hanya mengagapnya sebagai
yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya, Mahendra 2012, hlm. 3 Keterampilan sikap sehat jasmani dan rohani merupakan aspek yang mendasar
dan tidak kalah penting, karena merupakan modal individu khususnya siswa untuk dapat melakukan kegiatan dalam berbagai persoalan belajar. siswa yang memiliki
keterampilan sikap sehat jasmani dan rohani dapat mengarahkan diri ke berbagai keterampilan baru dan mampu mengembangkan kapasitasnya untuk terus hidup
melalui kreativitas sepanjang masa dan mampu lebih optimis dalam belajar karena memiliki keadaan jasmani dan rohani yang sehat. Kurikulum 2013 dirancang
untuk memperkuat kompetensi siswi dari sisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh. Keutuhan tersebut menjadi dasar dalam perumusan kompetensi
dasar tiap mata pelajaran, sehingga kompetensi dasar tiap mata pelajaran mencakup
kompetensi dasar
kelompok sikap,
kompetensi dasar
kelompokpengetahuan, dan kompetensi dasar kelompok keterampilan. Semua mata pelajaran dirancang mengikuti rumusan tersebut. Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan PJOK untuk Kelas VII SMPMTs yang disajikan dalam buku ini juga tunduk pada ketentuan tersebut. PJOK bukan berisi
materi pembelajaranyangdirancang
hanya untuk
mengasah kompetensi
keterampilan peserta didik, atau mata pelajaran yang membaginya menjadi pengetahuan tentang kesehatan dan keterampilan berolahraga. PJOK adalah mata
pelajaran yang membekali siswa dengan pengetahuan tentang gerak jasmani dalam berolahraga serta faktor kesehatan yang dapat memengaruhinya,
Angga Mulyana, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING DANMODEL INKUIRI TERHADAP HASIL
BELAJAR SENAM PADA SISWI DI SMP NEGERI 5 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
keterampilan dalam melakukan gerak jasmani dalam berolahraga dan menjaga kesehatannya, serta sikap perilaku yang dituntut dalam berolahraga dan menjaga
kesehatan sebagai suatu kesatuan yang utuh. Sehingga terbentuk peserta didik yang sadar kebugaran jasmani, sadar olahraga, dan sadar kesehatan.
Pembelajarannya dirancang berbasis aktivitas terkait dengan sejumlah jenis gerak jasmaniolahraga dan usaha-usaha menjaga kesehatan yang sesuai untuk peserta
didik Kelas VII SMPMTs. Aktivitas-aktivitas tersebut dirancang untuk membuat peserta didik terbiasa melakukan gerak jasmani dan berolahraga dengan senang
hati karena merasa perlu melakukannya dan sadar akan pentingnya menjaga kesehatan jasmani baik melalui gerak jasmani dan olahraga maupun dengan
memperhatikan faktor-faktor kesehatan yang memengaruhinya. Sebagai mata pelajaran yang mengandung unsur muatan lokal, tambahan
materi yang digali dari kearifan lokal dan relevan dengan mata pelajaran ini sangat diharapkan untuk ditambahkan sebagai pengayaan dari buku ini. Buku ini
menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam
Kurikulum 2013, siswi diajak menjadi berani untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru dalam meningkatkan
dan menyesuaikan daya serap siswi dengan ketersediaan kegiatan pada buku ini sangat penting. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-
kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam. Sebagai edisi pertama, buku ini sangat terbuka dan perlu terus dilakukan
perbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik, saran dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada
edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terima kasih. Mudah- mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan
dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia. Nuh 2013, hlm. III
Salah satu penanaman keterampilan sikap sehat jasmani dan rohani di sekolah adalah melalui pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan
Angga Mulyana, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING DANMODEL INKUIRI TERHADAP HASIL
BELAJAR SENAM PADA SISWI DI SMP NEGERI 5 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
bagian integral dari sistem pendidikan nasional yang berproses pada memanfaatkan aktivitas fisik yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui
berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan, emosional dan pembentukan watak.
Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, kognitif, afektif, penalaran, penghayatan
nilai sikap, mental, emosional, spiritual, sosial dan pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang
seimbang. Ruang lingkup pendidikan jasmani berupa permainan, olahraga, aktivitas pengembangan, aktivitas senam, aktivitas ritmik, aktivitas air,
pendidikan luar kelas, dan kesehatan. Seiring perkembangan pendidikan jasmani, model-model dalam pembelajarannyapun semakin beragam.
‘’Joyce Weil dalam Juliantine, 2013, hlm. 8 berpendapat Model pembelajaran adalah suatu
rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum rencana pembelajaran jangka panjang, merancang bahan-bahan pembelajaran dan
membimbing pembelajaran di kelas ’’. Penjelasannya Model-model pembelajaran
dalam pendidikan jasmani menurut Joyce Weil dalam Juliantine, 2013, hlm. 14 terbagi dalam empat rumpun model yaitu: 1 model pemrosesan informasi;
2 model pribadi; 3 model interaksi sosial; dan 4 model perilaku. Beberapa jenis model pembelajaran pendidikan jasmani yaitu PAIKEM
pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan, model pembelajaran langsung direct instruction, model pembelajaran kooperatif,
model pembelajaran inkuiri, model pembelajaran pendidikan olahraga sport education models, model pendekatan taktis, model pembelajaran personal
personal models, dan model pembelajaran peer teaching. Keberagaman model pembelajaran jasmani menuntut para guru untuk
memiliki pengetahuan serta pemahaman yang baik mengenai model-model pembelajaran. Keterkaitan antara model pembelajaran dan proses pembelajaran
ada baiknya guru menggunakan suatu jenis dari satu teori dan model sehingga dapat sesuai dengan situasi, kondisi dan karakteristik siswi yang tentunya
Angga Mulyana, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING DANMODEL INKUIRI TERHADAP HASIL
BELAJAR SENAM PADA SISWI DI SMP NEGERI 5 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
memiliki keunikan masing-masing dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikan. Guru pendidikan jasmani diharapkan mampu mengajarkan berbagai keterampilan
gerak dasar, teknik dan strategi permainan dan olahraga, internalisasi nilai-nilai kognitif, afektif, dan psikomotor.
Pembelajaran pendidikan jasmani seharusnya disampaikan kepada siswa dalam bentuk pelatihan, pengulangan dan pembiasaan yang diharapkan siswa
mampu menguasai keterampilan bermain yang utuh. Pada kenyataannya, guru pendidikan jasmani hanya seperti melatih suatu cabang olahraga yang hanya
menekankan pada keterampilan dasar saja. Keterampilan dasar yang diberikan tidaklah cukup untuk menciptakan hasil belajar yang optimal karena siswa juga
memerlukan keterampilan bergerak. Salah satunya adalah dalam pembelajaran olahraga senam lantai.
Menurut Mahendra 2001, hlm. 1 menyatakan bahwa: Senam adalah Aktivitas jasmani yang efektif untuk mengoptimalkan
pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan-gerakan senam sangat sesuai untuk mengisi program pendidikan jasmani. Gerakannya merangsang
perkembangan komponen kebugaran jasmani, seperti kekuatan otot dari seluruh tubuh.
Pembelajaran keterampilan memang penting dalam jenis olahraga seperti senam lantai, namun keterampilan dasar saja tidak cukup untuk menciptakan
suatu gerakan yang cantik dan menarik. Keterampilan lain yang tidak kalah penting adalah keterampilan dalam bergerak roll depan dan belakang yang
dibarengi dengan kerjasama tim yang kuat dan yang mampu menghasilkan hasil keterampilan yang baik. Menurut Mahendra 2012, hlm 211 menyatakan
bahwa:Roll depan adalah gerak berguling yang halus dengan menggunakan tubuh bagian tubuh yang berbeda untuk kontak dengan lantai, dimulai kedua
kaki, ke dua tangan, ke tengkuk, lalu ke bahu, ke punggung, pinggang dan pantat, sebelum ke kaki kembali.
Menurut Mahendra 2012, hml 220 menyatakan bahwa :
Angga Mulyana, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING DANMODEL INKUIRI TERHADAP HASIL
BELAJAR SENAM PADA SISWI DI SMP NEGERI 5 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Roll belakang adalah gerakan dengan urutan gerak yang merupakan kebalikan dari guling depan.dimulai dari kontak kedua kaki, ke pantat, ke
pinggang, ke punggung, ke bahu tidak ke kepala, ke tangan yang bertumpu, dan kembali ke kedua kaki. Selama bagian pertama gerakan ini, kedua tangan
di simpan di atas bahu dengan kedua telapak tangan menghadap ke atas dan ibu jari dekat telinga.
Untuk menopang pembelajaran senam yang harus di tuntut mempunyai keterampilan yang tinggi, harus juga di barengi dengan model yang baik.
Keberagaman model-model pembelajaran menjadikan seorang guru pendidikan jasmani untuk mampu menguasai pengetahuan serta pemahaman berkenaan
dengan konsep dan cara-cara pengimplementasian model-model tersebut dalam pembelajaran, namun kenyataannya masih banyak yang kurang memahaminya
sehingga guru terkadang menerapkan model pembelajaran yang konvensional guru lebih dominan dalam pembelajaran. Padahal dengan penerapan model
pembelajaran yang beragam sangat mendukung terbentuknya pembelajaran yang dapat mengasah kemampuan siswa agar selalu aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan terlebih pada pembelajaran pendidikan jasmani sehingga tujuan pembelajaran jasmani tercapai dan berjalan dengan baik.
Upaya dalam mengatasi berbagai permasalahan tersebut intinya bergantung dari guru pendidikan jasmani sendiri. Guru pendidikan jasmani harus paham dan
cermat dalam menerapkan model pembelajaran. Berbagai model pembelajaran dapat digunakan oleh guru pendidikan jasmani sebagai cara dalam memunculkan
dan meningkatkan hasil belajar siswi saat terlibat aktif dalam pembelajaran seperti senam.
Berdasarkan informasi dan fenomena yang telah dipaparkan, guru sebagai penentu keberhasilan pembelajaran tentunya perlu mengaplikasikan model
pembelajaran yang di anggap tepat dalam mengatasi berbagai permasalahan di atas. Diantara beragamnya model pembelajaran dalam pendidikan jasmani, satu
model pembelajaran yang di aplikasikan dalam upaya meningkatkan hasil belajar serta keterampilan belajar. dalam senam lantai adalah model pembelajaran
peerteaching. Model pembelajaran peerteaching dalam Juliantine dkk, 2013, hlm.
Angga Mulyana, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING DANMODEL INKUIRI TERHADAP HASIL
BELAJAR SENAM PADA SISWI DI SMP NEGERI 5 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
190 menjelaskan:Peerteaching adalah model belajar dengan menggunakan suatu pendekatan diaman seorang anak menjelaskan suatu materi kepada teman lainnya
yang rata-rata usianya sebaya, dimana anak yang lainnya. Dalam peerteaching di kenal juga crossage teaching pembelajran lintas
usiaUntuk yang di rasakan di sekolah SMP 5 ini siswinya merasa banyak yang takut untuk melakukan roll tersebut. Baik itu mau di bantuin olah guru penjas
mereka, maupun teman sekelas mereka. Salah satu faktor yang menjadi penghambat jalannya pembelajaran. Di karenakan sisswa masih menyimpan rasa
ragu terhadap teman, ataupun mereka punya pengalaman yang kurang mengenakn tentang senam. Salah satu hal yang diharapkan dari pengajaran dengan model
pembelajaran pearteaching adalah Model pembelajaran dengan menggunakan suatu pendekatan dimana seorang anak menjelaskan suatu materi kepada teman
lainnya yang rata-rata usia sebaya, dimana anak yang menjelaskan ini memiliki pengetahuan yang lebih di bandingkan teman lainnya. Dalam model peerteaching
ini siswa di tuntun lebih mengkiatkan kalitas belajar, dan saling bekerjasama untuk mencapai pembelajara yang maksimal.
Model pembelajaran inkuiri merupakan model yang menekankan pembelajaran yang berpusat pada siswa disamping juga pada guru. Pada dasarnya model
pembelajaran inkuiri memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar mengembangkan potensi intelektualnya, kemampuan dalam bergerak dan
mendorong siswa untuk bertindak aktif mencari jawaban atas masalah-masalah yang dihadapinya. Sejalan dengan tujuan model pembelajaran inkuiri dalam
pendidikan jasmani ialah untuk mengembangkan pemikiran siswa, memecahkan masalah dan memberi kebebasan pada siswa untuk bereksplorasi menurut Metzler
dalam Juliantine, 2013, hlm. 94. Pengaplikasian model ini sewaktu mengajar mampu membuat siswa terangsang oleh tugas, aktif mencari serta meneliti sendiri
pemecahan masalah yang dialami. Pembalajaran model inkuiri mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya karena siswa dapat merumuskan
masalah, merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan
Angga Mulyana, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING DANMODEL INKUIRI TERHADAP HASIL
BELAJAR SENAM PADA SISWI DI SMP NEGERI 5 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
menganalisa data serta dapat menarik kesimpulan. Berdasarkan rasional di atas maka penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 5 Bandung dengan judul
“Pengaruh Model Pembelajaran Peerteaching dan inkuiri terhadap hasil belajar Pada Pembelajaran Senam siswi di SMPN 5 Bandung.
B. Identifikasi Masalah Penelitian