Angga Mulyana, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING DANMODEL INKUIRI TERHADAP HASIL
BELAJAR SENAM PADA SISWI DI SMP NEGERI 5 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
Skor Penjelasannya
5 Pelaksanaan sempurna dan terkontrol. Teknik dan bentuk
sempurna. Gerakan guling belakang sistematis 4
Sangat baik. Kesalahan bentuk dan posisi kecil. Tidak ada pelanggaran dari ketentuan
3 Baik. Hal-hal pokok tertampilkan. Peragaan terlihat aman.
Sekalipun terlihat kesalahan-kesalahan dalam bentuk yang kecil. 2
Tidak terkontrol. Bentuk dan jenis jelek. Banyak kesalahan dari ketentuanm yang tertulis
1 Tidak dapat di kendalikan karena alasan pelaksanaan salah satu
atau hilang. Tidak aman
Keterangan : 5.roll belakang dengan gerakan yang halus tanpa ada terlihat kesalahan sedikitpun
4. gerakan roll belakang sangat baik, tetapi sedikit terlihat kesalahannya 3. baik dalam gerakan, saat melakukan juga aman walau pada saat roll belakang
2. gerakan kurang terkontrol pada saat melakukan roll belakang, dan banyak kesalahan-kesalahan yang tidak sengaja
1. lepas dari ketentuan yang di berikan pada saat roll belakang, dan kesalahan yang di sengaja membuat gerakannya menjadi tidak aman.
C. Format Penilaian.
Lembar penilaian tes roll belakang No
Nama Skor
1 2
-
Angga Mulyana, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING DANMODEL INKUIRI TERHADAP HASIL
BELAJAR SENAM PADA SISWI DI SMP NEGERI 5 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
20
Keterangan cara pengisian format penilaian adalah sebagai berikut: 1. Tulis nomor dan nama siswa
2. setelah siswa melakukan tes, kemudian tester memberikan penilaian yang di tulis pada kolom yang di sediakan
F. Teknik pengumpulan data
Penulis menggunakan rumus statistik untuk menghitung atau mengolah hasil tes. Langkah pengolahan data tersebut, ditempuh dengan prosedur sebagai
berikut :
1. Menghitung skor rata-rata kedua kelompok sampel dengan menggunakan
rumus dari Nurhasan 2007, hlm.400 sebagai berikut: ∑
Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah: X
= Nilai rata-rata yang dicari ∑ x
i
= Jumlah skor yang di dapat n
= Banyak sampel
2. Menghitung simpangan baku dengan rumus dari Nurhasan 2007, hlm.401 sebagai berikut :
√
∑
Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah: S
= Simpangan baku yang dicari
Angga Mulyana, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING DANMODEL INKUIRI TERHADAP HASIL
BELAJAR SENAM PADA SISWI DI SMP NEGERI 5 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
n = Banyaknya sampel
∑ x - x
2
= Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata Mencari T-skor tujuannya untuk menyeratakan dari beberapa jenis skor yang
berbeda satuanya, rumus yang digunakan menurut Suharsimi 2012, hlm.306 adalah :
T-skor = 50 + 10 [
] untuk satuan frekuensi, atau
T-skor = 50 + 10 [
] untuk satuan waktu
3. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan Liliefors. Prosedur yang digunakan menurut Nurhasan 2008:118 adalah sebagai berikut:
a. Pengamatan X
1
, X
2
, ... X
n
dijadikan bilangan baku Z
1,
Z
2
, ... , Z
n
dengan menggunakan rumus:
b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku,
kemudian dihitung peluang. FZ
1
= P Z Z
1
. c.
Selanjutnya dihitung proporsi Z
1
, Z
2
, ... Z
n
∑Z
i
. Jika proporsi ini dinyatakan SZ
i
, maka: S Z
i
=
∑
d. Menghitung selisih F Z
i
– S Z
i
kemudian tentukan harga mutlaknya.
e. Ambil harga yang yang paling besar diantara harga-harga mutlak
selisih tersebut. Untuk menolak atau menerima hipotesis, kita bandingkan L
dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar untuk
Angga Mulyana, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING DANMODEL INKUIRI TERHADAP HASIL
BELAJAR SENAM PADA SISWI DI SMP NEGERI 5 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
taraf nyat a α yang dipilih. Kriterianya adalah: tolak hipotesis nol jika
L yang diperoleh dari data pengalaman melebihi L dari daftar tabel.
Dalam hal ini lainnya hipotesis nol diterima. 4. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka kita bandingkan L
ini dengan nilai kritis L
yang diambil dari daftar nilai kritis untuk Uji Leliefors, dengan tarap nyata α = 0,05.
1. Hipotesis diterima apabila L
L = Normal 2.
Hipotesis ditolak apabila L L = Tidak Normal
G. Teknik Analisis Data