commit to user 8
protein kasar kurang dari 20 persen, serat kasar kurang dari 18 persen Taylor, 1984, umumnya mempunyai nilai palatabilitas rasa enak dan
aseptabilitas kemauan ternak mengonsumsi yang lebih tinggi Mulyono, 1998.
Tujuan penggunaan pakan penguat dalam pakan domba adalah untuk meningkatkan daya guna pakan atau menambah nilai nutrien pakan,
menambah unsur pakan yang masih mengalami defisiensi, serta meningkatkan konsumsi dan kecernaan pakan Murtidjo, 2002.
Pemberian konsentrat disarankan tidak bersamaan dengan hijauan, karena kedua pakan ini mempunyai daya cerna dan kandungan nutrien
yang berbeda. Apabila diberikan bersama-sama maka efektivitas nutriennya akan berkurang Mulyono, 1998.
Pemberian konsentrat atau pakan penguat dalam ransum merupakan langkah yang paling berhasil dalam usaha meningkatkan
produksi ternak, akan tetapi memerlukan biaya yang perlu diperhatikan Wardhani, 1991.
3. Urea Parakkasi 1999 mendefinisikan urea adalah zat kimia yang
sengaja dibuat oleh manusia dalam bentuk kristal putih yang mudah larut dalam air. Salah satu faktor pembatas dalam penggunaan urea untuk
ruminan adalah karena kecepatan perubahannya menjadi NH
3
yang empat kali lebih cepat daripada kecepatan penggunaan NH
3
menjadi sel mikroba. Non protein nitrogen NPN sebagai sumber N sangat diperlukan
ternak ruminansia untuk sintesa protein mikroba, akan tetapi dalam penggunaanya harus disediakan sejumlah asam-asam organik yang berasal
dari bahan pakan sumber energi Arora, 1989.
D. Konsumsi Pakan
Konsumsi pakan adalah jumlah pakan yang dimakan ternak dalam periode waktu tertentu, biasanya dalam satuan waktu per hari
Wariata, 2000. Jumlah konsumsi pakan merupakan salah satu tanda terbaik
commit to user 9
produktivitas ternak. Jumlah konsumsi pakan adalah faktor penentu yang paling penting yang menentukan jumlah nurtien yang diperoleh ternak dan
selanjutnya mempengaruhi tingkat produksi Wodzicka, et al. 1993. Menurut Kartadisasatra 1997, ternak ruminansia yang normal tidak
dalam keadaan sakit atau sedang berproduksi, mengkonsumsi pakan dalam jumlah yang terbatas sesuai dengan kebutuhannya untuk mencukupi hidup
pokok, kemudian sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan kondisi serta tingkat produksi yang dihasilkannya, konsumsi pakannya akan
meningkat. Komposisi pakan merupakan faktor essensial yang merupakan dasar
untuk hidup dan menentukan produksi. Hal ini karena dari pengetahuan tingkat konsumsi dapat ditentukan kadar suatu zat makanan dalam ransum
untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok dan produksi Parakkasi, 1999. Faktor ternak yang mempengaruhi konsumsi adalah besar tubuh atau
bobot badan, status fisiologi, potensi genetik, tingkat produksi, kesehatan ternak Siregar, 1994. Domba yang beranak tunggal lebih sedikit
konsumsinya dibandingkan dengan domba yang beranak lebih dari satu. Ternak yang kurus lebih banyak mengkonsumsi pakan apabila dibandingkan
dengan ternak yang gemuk Parakkasi, 1999. Faktor pakan yang mempengaruhi konsumsi adalah bentuk dan sifat,
komposisi zat-zat gizi, frekuensi pemberian, keseimbangan zat-zat gizi, dan toksisitas atau antinutrisi Siregar, 1994. Semakin meningkat nilai nutrisi
suatu ransum akan meningkatkan konsumsi energi Parakkasi, 1999. Faktor lingkungan yang mempengaruhi konsumsi adalah suhu dan
kelembaban udara, curah hujan, lama siang atau malam dan keadaan ruang kandang Siregar,1994. Pada temperatur tinggi diatas optimum hewan akan
menurunkan tingkat konsumsi untuk mengurangi temperatur tubuh. Pada temperatur dibawah optimum efesiensi penggunaan pakan menurun karena
hewan lebih banyak makan untuk mempertahankan temperatur normal tubuh Parakkasi, 1999.
commit to user 10
E. Kecernaan