Kecernaan Bahan Organik HASIL DAN PEMBAHASAN

commit to user 24

F. Kecernaan Bahan Organik

Rerata kecernaan bahan organik pada domba lokal jantan dalam penelitian ini tercantum pada tabel 9. Tabel 9. Rerata kecernaan bahan organik domba lokal jantan Perlakuan Ulangan Rerata 1 2 3 4 P0 63,98 57,24 62,24 70,32 63,45 P1 57,93 64,07 49,58 44,84 54,11 P2 59,76 51,98 62,71 58,56 58,25 P3 58,91 59,07 58,96 53,95 57,72 Rerata kecernaan bahan organik BO pada masing-masing perlakuan P0, P1, P2, dan P3 pada penelitian ini secara berturur-turut adalah 63,45; 54,11; 58,25; dan 57,72 . Perbedaan yang tidak nyata pada kecernaan bahan organik diduga disebabkan karena belum berhasilnya coating minyak sawit pada urea dalam penelitian ini sehingga belum mampu memperlambat degradasi protein dalam rumen. Menurut Tillman et al., 1991 salah satu penyusun bahan organik adalah protein kasar. Pada penelitian ini ransum perlakuan memiliki protein yang tinggi yaitu berkisar antara 12,35 sampai 20,42 dan seharusnya mampu meningkatkan kecernaan bahan organik tapi diduga karena penambahan urea yang memiliki sifat cepat terdegradasi sehingga belum mampu meningkatkan kecernaan bahan organik. Menurut Parakkasi 1991 menyatakan bahwa urea memiliki kecepatan perubahan menjadi NH 3 empat kali lebih cepat daripada kecepatan penggunaan NH 3 menjadi sel mikroba. Selain itu kecernaan bahan organik juga dipengaruhi oleh kecernaan bahan kering yang juga berbeda tidak nyata. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Tillman, et al., 1991 bahwa kecernaan bahan kering dan bahan organik memiliki hubungan yang erat karena zat yang terkandung di dalam bahan organik juga terkandung di dalam bahan kering. Kecernaan bahan organik berbeda tidak nyata juga disebabkan oleh konsumsi bahan organik masing- masing perlakuan yang berbeda tidak nyata. commit to user 25 Besarnya konsumsi bahan organik berpengaruh terhadap ketersediaan energi dalam rumen untuk pertumbuhan mikroba rumen. Pertumbuhan mikroba rumen berhubungan dengan kerja optimal mikroba rumen yang nanti akhirnya berpengaruh terhadap kecernaan baik kecernaan bahan kering maupun kecernaan bahan organik. Hal ini sesuai pendapat Tillman et al., 1991 bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kecernaan adalah jumlah pakan yang dikonsumsi dan ditambahkan oleh Soeparno 1992 bahwa kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik dipengaruhi oleh tingkat konsumsi pakan. Pada penelitian ini juga terlihat kecernaan BK maupun BO pada perlakuan P0 urea 0 tidak berbeda nyata dengan P1, P2 dan P3 yang ditambahkan urea, ini dikarenakan meski P0 tidak ditambahkan urea NPN sebagai sumber N tetapi P0 mendapat sumber N yang digunakan untuk sintesis protein dari hasil degradasi protein pakan dan juga saliva. Perbedaan yang tidak nyata pada konsumsi dan kecernaana juga dapat terlihat pada retensi nitrogen dan efisiensi protein pada penelitian ini yang juga berbeda tidak nyata meski kandungan protein pakannya tinggi, ini diduga karena proses coating pada urea yang belum berhasil sehingga N banyak keluar melalui feses dan urin, selain itu diduga proses coating atau penyelimutan pada urea setelah lolos dari degradasi rumen kemudian sampai pada usus halus masih belum terbuka sehingga belum dapat dimanfaatkan oleh tubuh ternak dan ikut terbuang dalam feses dan urin. commit to user 26

G. Kecernaan Neutral Detergent Fiber

Dokumen yang terkait

Pendugaan Kadar Neutral Detergent Fiber dan Acid Detergent Fiber pada Pakan Berdasarkan Hasil Analisa Proksimat

0 6 81

PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN AMPAS TEBU (BAGASSE) FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK PADA DOMBA LOKAL JANTAN

0 6 52

PENGARUH SUPLEMENTASI PROBIOTIK CAIR EM4 TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK RANSUM DOMBA LOKAL JANTAN

0 4 29

PENGARUH PENGGANTIAN KONSENTRAT DENGAN TEPUNG SAMPAH ORGANIK DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK PADA DOMBA LOKAL JANTAN

0 4 59

PENGARUH PENGGUNAAN AMPAS BIR DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK PADA DOMBA LOKAL JANTAN

0 4 48

Pengaruh Penggunaan Bungkil Biji Kapuk (Ceiba Pentandra) Dalam Ransum Terhadap Kecernaan Bahan Kering Dan Bahan Organik Pada Domba Lokal Jantan

0 7 46

PENGARUH PENGGUNAAN MINYAK IKAN LEMURU DAN MINYAK KELAPA SAWIT TERPROTEKSI TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING, BAHAN ORGANIK, ACID DETERGENT FIBER (ADF) DAN NEUTRAL DETERGENT FIBER (NDF) RANSUM DOMBA LOKAL JANTAN

0 5 51

PENGARUH SUPLEMENTASI MINYAK IKAN TERPROTEKSI DAN L CARNITIN DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING, KECERNAAN BAHAN ORGANIK DAN KECERNAAN SERAT KASAR DOMBA LOKAL JANTAN

0 10 90

PENGARUH PENAMBAHAN MIKROBA LOKAL (MOL) TERHADAP KADAR NEUTRAL DETERGENT FIBER DAN ACID DETERGENT FIBER PADA RANSUM LENGKAP TERFERMENTASI.

0 0 2

PEMANFAATAN Indigofera sp. DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK PADA DOMBA JANTAN

0 0 5