E. Keterbatasan Peneliti
Penelitian ini, meskipun sudah direncanakan dan melalui proses evaluasi sebelum dilaksanakan, dan pelaksanaan penelitian dilakukan secara maksimal untuk mendapatkan
hasil penelitian yang optimal, namun demikian penulis menyadari akan beberapa kelemahan dan keterbatasan . Adapun beberapa hal yang menjadi keterbatasan dalam
penelitian ini adalah: 1. sikap ilmiah dan kreativitas siswa yang diukur pada level tinggi dan rendah saja,
tidak memberi kesempatan pada terukurnya level menengah pada kedua faktor, padahal kenyataannya level tinggi dan rendah selisihnya hanya sedikit. Hal ini
menyebabkan biasnya pengaruh sikap ilmiah, dan kreativitas rata-rata siswa terhadap pencapaian prestasi belajar, dan memungkinkan anak untuk mengerjakan angket
sikap ilmiah dan kreativitas dengan semaunya, sehingga ada kemungkinan anak untuk tidak mencerminkan sikap ilmiah dan kreativitas anak yang sebenarnya.
2. Di samping itu, alat uji prestasi yang berbentuk obyektif masih memungkinkan anak untuk mengerjakan spekulasi, sehingga ada kemungkinan anak untuk tidak
mencerminkan kemampuan anak yang sebenarnya, selain itu alat uji prestasi hanya ditinjau dari aspek kognitif, sehingga belum bisa menggambarkan prestasi yang
sesuai dengan taksonomi Bloom. 3. Waktu pelaksanaan penelitian yang terbatas karena harus menyesuaikan dengan jam
pelajaran sesuai aturan akademik pada standar isi kurikulum SMA Negeri 1 Pati, yaitu untuk mata pelajaran fisika kelas X hanya 3 jam pelajaran 45 menit tiap
minggu, sehingga ada kemungkinan pengaruh perlakuan yang diberikan belum optimal.
4. Ditambah lagi pada proses pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang belum terbiasa digunakan dalam pembelajaran, terutama pembelajaran berbasis
masalah dengan metode demonstrasi tidak dapat terlaksana secara optimal karena siswa tidak bisa melakukan percobaan sendiri secara maksimal sehingga hal itu
mengakibatkan pengalaman yang diperoleh siswa tidak dapat optimal dan berpengaruh terhadap ketercapaian prestasi belajar.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada dasarnya penggunaan metode pembelajaran Eksperimen dan Demonstrasi akan menghasilkan motivasi diri siswa yang lebih tinggi dalam memecahkan persoalan
pembelajaran fisika tentang materi listrik dinamis. Hal ini dapat dilihat adanya pengaruh antara metode Eksperimen dan Demonstrasi terhadap prestasi belajar listrik
dinamis, karena dari hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa harga p- value = 0,000. Kecenderungan penggunaan metode eksperimen berpengaruh positif, sedangkan
metode demonstrasi berpengaruh negatif. Hal ini dapat dilihat dari rata- rata hasil prestasi pada metode eksperimen 76,779, sedangkan rata- rata hasil prestasi dengan
metode demonstrasi 70,265. Siswa yang diberi pembelajaran dengan metode eksperimen prestasinya lebih baik, karena siswa tersebut memperoleh pengalaman
secara langsung untuk mendapatkan pengetahuan baru denga cara melakukan dan mengamati sendiri percobaan untuk mendapatkan data dalam uji hipotesis.
2. Dari hasil uji hipotesis menunjukkan adanya pengaruh sikap ilmiah tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar, karena diperoleh harga p- value = 0,000. Dan ketika
dilakukan uji lanjut, hasilnya juga sama dengan uji sebelumnya, yaitu p- value =
97