Metode dan Rancangan Penelitian

metode eksperimen dan demonstrasi ini dapat digunakan sebagai rujukan pembelajaran yang efektif dan efisien bagi guru-guru IPA, khususnya guru fisika di SMA Negeri Pati.

2. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan September 2009 sampai dengan bulan Mei 2010 dengan alokasi waktu seperti pada tabel 3.1: Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

C. Metode dan Rancangan Penelitian

Metode penelitian adalah strategi yang diambil dalam pengambilan pengumpulan dan analisis data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan- permasalahan yang dihadapi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan, artinya mencobakan sesuatu terhadap sampel, kemudian didata dan dilihat perubahan yang terjadi. Sesuai dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, yang menekankan pada proses maka pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah No. Kegiatan S e p te m b e r O k to b e r N o v e m b e r D e s e m b e r J a n u a ri P e b ru a ri M a re t A p ri l M e i J u n i 1 Pengajuan Judul 2 Penyusunan Proposal 3 Perizinan 3 Seminar Proposal 4 Penyusunan instrumen pembelajaran 5 Penyusunan instrumen tes 6 Ujicoba instrumen 7 Analisis ujicoba 8 Proses pembelajaran demonstrasi 9 Proses pembelajaran eksperimen 10 Pengambilan data 11 Analisis data 12 Penyusunan laporan BULAN pendekatan kuantitatif, yang bertujuan untuk membandingkan unsur-unsur dari variabel penelitian yaitu membandingkan antara metode eksperimen dan demonstrasi, sikap ilmiah tinggi dan sikap ilmiah rendah, serta kreativitas tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar fisika. Adapun rancangan desain penelitian yang akan dilakukan adalah sebagaimana berikut ini. Untuk memperjelas keterkaitan antara variabel bebas, variabel moderator, dan variabel terikat, peneliti juga menggunakan tabel pada desain analisis data, yaitu: Tabel 3.2 Desain analisis data dengan uji Anava Tiga Jalan 2x2x2 Sikap ilmiah Siswa B Tinggi B1 Rendah B2 Kreativitas C Tinggi C1 Rendah C2 Tinggi C1 Rendah C2 Metode eksperimen A1 A 1 B 1 C 1 A 1 B 1 C 2 A 1 B 2 C 1 A 1 B 2 C 2 P e m b e la ja ra n B e rb a s is M a s a la h A Metode demonstrasi A2 A 2 B 1 C 1 A 2 B 1 C 2 A 2 B 2 C 1 A 2 B 2 C 2 Berdasarkan tabel 3.2, pembelajaran berbasis masalah dengan metode eksperimen yang diberikan kepada siswa dapat dirinci sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi B 1 dan kreativitas tinggi C 1 diberikan pembelajaran berbasis masalah dengan metode eksperimen A 1 . Kegiatan pembelajaran ini menghasilkan prestasi A 1 B 1 C 1 . Kedua, siswa yang memiliki sikap ilmiah B 1 dan kreativitas rendah C 2 diberikan pembelajaran berbasis masalah dengan metode demonstrasi A 1 . Kegiatan pembelajaran ini menghasilkan prestasi A 1 B 1 C 2 . Ketiga, siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah B 2 dan kreativitas tinggi C 1 diberikan pembelajaran berbasis masalah dengan metode eksperimen A 1 . Kegiatan pembelajaran ini menghasilkan prestasi A 1 B 2 C 1 . Keempat, siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah B 2 dan kreativitas rendah C 2 diberikan pembelajaran berbasis masalah dengan metode eksperimen A 1 . Kegiatan pembelajaran ini menghasilkan prestasi A 1 B 2 C 2 . Selanjutnya, pembelajaran berbasis masalah dengan metode demonstrasi yang diberikan kepada siswa dapat dirinci sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi B 1 dan kreativitas tinggi C 1 diberikan pembelajaran berbasis masalah dengan metode demonstrasi A 2 . Kegiatan pembelajaran ini menghasilkan prestasi A 2 B 1 C 1 . Kedua, siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi B 1 dan kreativitas rendah C 2 diberikan pembelajaran berbasis masalah dengan metode demonstrasi A 2 . Kegiatan pembelajaran ini menghasilkan prestasi A 2 B 1 C 2 . Ketiga, siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah B 2 dan kreativitas tinggi C 1 diberikan pembelajaran berbasis masalah dengan metode demonstrasi A 2 . Kegiatan pembelajaran ini menghasilkan prestasi A 2 B 2 C 1 . Keempat, siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah B 2 dan kreativitas rendah C 2 diberikan pembelajaran berbasis masalah dengan metode demonstrasi A 2 . Kegiatan pembelajaran ini menghasilkan prestasi A 2 B 2 C 2 .

D. Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

Pembelajaran kimia dengan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen dan demonstrasi ditinjau dari kemampuan awal dan sikap ilmiah siswa

0 13 156

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA KELAS X SMA BATIK 1 SURAKARTA.

0 0 17

Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Inkuiri melalui Metode Eksperimen dan Metode Demonstrasi ditinjau dari Kreativitas dan Motivasi Berprestasi Siswa.

0 0 17

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN KREATIVITAS DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH.

0 0 19

Pembelajaran Fisika Menggunakan Model POE (Prediction, Observation, and Explanation) Melalui Metode Eksperimen dan Proyek Ditinjau Dari Kreativitas dan Sikap Ilmiah Siswa.

0 0 24

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN PROYEK DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA.

0 0 19

PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN ANALISIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA.

0 0 13

PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DISKUSI DAN EKSPERIMEN DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN GAYA BELAJAR.

0 2 10

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN KEMAMPUAN ANALISIS.

0 0 10

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN PROYEK DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA | Suyono | Inkuiri 7754 16275 1 SM

0 0 10