Uji Normalitas Uji Anava

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data dalam penelitian diperoleh dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas sering digunakan uji persyaratan yaitu Ryan Joiner. Prosedur uji normalitas populasi adalah sebagai berikut Palgunadi, 2003: 14: 1 Menentukan Hipotesis H : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal 2 Keputusan Uji: H ditolak jika p value 0,05, dan jika p value 0,05, maka H tidak ditolak. Uji ini dapat dibantu dengan komputer program MINITAB versi 15.

b. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas digunakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah suatu sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Jika populasi memiliki varians- varians yang sama dikatakan populasi yang homogen. Uji homogenitas yaitu varians terbesar dibandingkan varians terkecil menggunakan tabel F pada taraf signifikan α 5. Untuk melakukan uji homogenitas digunakan bantuan komputer program Minitab versi 15, yaitu tes of equal variance. 1 Menentukan Hipotesis H : tidak semua variansi sama tidak homogen H 1 : semua variansi sama homogen 2 Keputusan Uji: H ditolak jika p value 0,05, dan jika p value 0,05, maka H tidak ditolak. Ridwan, 2004: 177.

2. Uji Hipotesis

a. Uji Anava

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan tehnik ANAVA pada taraf signifikansi α = 0,05 yang diolah dengan bantuan program komputer MINITAB versi 15. Untuk menguji hipotesis tersebut analisis yang digunakan adalah analisis variansi tiga jalan 2x2x2 dengan frekuensi sel tak sama terhadap prestasi belajar Fisika pada materi pokok Listrik Dinamis menggunakan pembelajaran berbasis masalah dengan metode demonstrasi dan eksperimen ditinjau dari sikap ilmiah dan kreativitas siswa. Pada analisis variansi tiga jalan terdapat tujuh pasang hipotesis yang perumusannya adalah: 1 Menentukan Hipotesis a H 0A : tidak ada pengaruh metode eksperimen dan demonstrasi terhadap prestasi belajar fisika H 1A: ada pengaruh metode eksperimen dan demonstrasi terhadap prestasi belajar fisika b H 0B: tidak ada pengaruh sikap ilmiah terhadap prestasi belajar fisika H 1B: ada pengaruh sikap ilmiah terhadap prestasi belajar fisika c H 0C: tidak ada pengaruh kreativitas siswa terhadap prestasi belajar fisika H 1C: ada pengaruh kreativitas siswa terhadap prestasi belajar fisika d H 0AB: tidak ada interaksi antara metode pembelajaran dengan sikap ilmiah terhadap prestasi belajar fisika H 1AB: ada interaksi antara metode pembelajaran dengan sikap ilmiah terhadap prestasi belajar fisika e H 0AC: tidak ada interaksi antara metode pembelajaran dengan kreativitas terhadap prestasi belajar fisika H 1AC: ada interaksi antara metode pembelajaran dengan kreativitas terhadap prestasi belajar fisika f H 0BC: tidak ada interaksi antara sikap ilmiah dengan kreativitas terhadap prestasi belajar fisika H 1BC: ada interaksi antara sikap ilmiah dengan kreativitas terhadap prestasi belajar fisika g H 0ABC: tidak ada interaksi antara metode pembelajaran, sikap ilmiah dan kreativitas terhadap prestasi belajar fisika H 1ABC: ada interaksi antara metode pembelajaran, sikap ilmiah dan kreativitas terhadap prestasi belajar fisika 2 Keputusan Uji: H ditolak jika p value 0,05, dan jika p value 0,05, maka H tidak ditolak.

b. Uji Lanjut Anava

Dokumen yang terkait

Pembelajaran kimia dengan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen dan demonstrasi ditinjau dari kemampuan awal dan sikap ilmiah siswa

0 13 156

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA KELAS X SMA BATIK 1 SURAKARTA.

0 0 17

Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Inkuiri melalui Metode Eksperimen dan Metode Demonstrasi ditinjau dari Kreativitas dan Motivasi Berprestasi Siswa.

0 0 17

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN KREATIVITAS DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH.

0 0 19

Pembelajaran Fisika Menggunakan Model POE (Prediction, Observation, and Explanation) Melalui Metode Eksperimen dan Proyek Ditinjau Dari Kreativitas dan Sikap Ilmiah Siswa.

0 0 24

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN PROYEK DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA.

0 0 19

PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN ANALISIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA.

0 0 13

PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DISKUSI DAN EKSPERIMEN DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN GAYA BELAJAR.

0 2 10

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN KEMAMPUAN ANALISIS.

0 0 10

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN PROYEK DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA | Suyono | Inkuiri 7754 16275 1 SM

0 0 10