Perawat Profesi yang
memberikan jasa pelayanan
keperawatan kepada klien yang
sakit dan dirawat inap yang bekerja
di ruang rawat inap RSUD Dr
Pirngadi Kota Medan
3.6 Metode Pengukuran
Metode pengukuran data diawali dengan memberikan penjelasan kepada subjek penelitian mengenai tujuan dan manfaat penelitian, petunjuk dan cara
pengisian, waktu yang diperlukan untuk mengisi kuesioner, serta kesediaan subjek penelitian bersifat sukarela, selanjutnya subjek penelitian diminta untuk
menandatangani informed consent. Setelah itu, peneliti memberikan kuesioner kepada subjek penelitian untuk diisi. Metode pengukuran data untuk mengukur
budaya organisasi akan digunakan kuesioner OCAI dengan memberikan skor yang paling sesuai dengan budaya organisasi yang paling diadopsi oleh institusi
kerja kemudian akan dihitung rerata total skor budaya organisasi, sehingga dari rerata tersebut akan diketahui budaya apa yang dimiliki oleh organisasi.
Sedangkan untuk mengukur kepuasan kerja menggunakan kuesioner skala likert
Universita Sumatera Utara
dengan 5 pilihan jawaban yang terdiri dari; sangat tidak setuju nilai 1, tidak setuju nilai 2, ragu nilai 3, setuju nilai 4 dan sangat setuju nilai 5.
3.7 Metode Analisis Data
Data yang telah terkumpul melalui kuesioner akan dianalisa dengan teknik statistik. Data tentang budaya organisasi akan dihitung rata-ratanya, rata-rata
budaya organisasi akan ditampilkan dalam bentuk tabel sehingga akan diketahui budaya organisasi apa yang paling digunakan. Metode analisis data yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji Spearman. Proses analisa data ini akan dilakukan dengan cara komputerisasi.
3.8 Pertimbangan Etik
Penelitian ini dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Komisi Etik Penelitian Bidang Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Dengan memperhatikan aspek-aspek etika penelitian yang meliputi antara lain: informed consent, anonimity dan confidentiality dengan uraian sebagai berikut:
3.8.1 Informed Consent
Sebelum dilakukan pengumpulan data, setiap responden terlebih dahulu menandatangani lembar persetujuan responden informed consent setelah
mendapatkan penjelasan tentang tujuan dan pelaksanaan penelitian ini.
3.8.2 Anonimity
Memberikan jaminan terhadap identitas diri dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak mencantumkan nama responden pada lembar
Universita Sumatera Utara
kuesioner dan hanya menuliskan kode pada lembar kuesioner yang akan dibagikan untuk diisi jawaban oleh responden.
3.8.3 Confidentiality
Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti, informasi dalam penelitian ini semata-mata hanya untuk kepentingan penelitian.
Universita Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Umum Daerah Dr Pirngadi Kota Medan didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda dengan nama Gemente Zieken Huis. Peletakan batu
pertamanya dilakukan oleh Maria Constantia Macky pada tanggal 11 Agustus 1928 dan diresmikan pada tahun 1930. Sebagai pimpinan yang pertama adalah dr.
W. Bays, pada tahun 1939 diserahkan kepada dr. A.A. Messing. Pada tahun 1979 sesuai dengan surat keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 150 tahun 1979
tanggal 25 Juni, RSU Pusat Medan ditetapkan menjadi Rumah Sakit Daerah Dr Pirngadi Medan, berasal dari nama seorang putra bangsa Indonesia pertama
menjadi pimpinan Rumah Sakit Pirngadi. Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, Rumah Sakit Umum Daerah Dr Pirngadi Kota Medan pada tanggal
27 Desember 2001 diserahkan kepemilikannya dari pemerintah provinsi Sumatera Utara kepada Pemerintah Kota Medan.
Rumah Sakit Umum Daerah Dr Pirngadi Kota Medan merupakan Rumah Sakit milik Pemerintah Kota Medan, beralamat di Jl. Prof. H. M. Yamin, SH No
17 Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Visi Rumah Sakit ini adalah menjadi rumah sakit pusat rujukan dan unggulan di sumatera bagian utara tahun 2015.
Manajemen Strategi Bidang Keperawatan RSU Daerah Dr Pirngadi Kota Medan diorientasikan pada 4 empat perspektif penting yaitu perspektif proses pelayanan
medis, perspektif pembelajaran dan peningkatan SDM medis, perspektif sarana alat kesehatan medis dan perspektif pembiayaan keuangan. Keempat perspektif
Universita Sumatera Utara
tersebut sangat penting dalam menjaga kualitas pelayanan medis. Pelanggan yang puas tidak mungkin ada tanpa adanya produk jasa yang baik yang dihasilkan dari
proses pelayanan yang baik. Produk dan proses pelayanan yang baik tidak mungkin diberikan jika tidak ada tenaga medis yang puas dengan pekerjaannya.
4.2 Karakteristik Demografi Responden