Indikator Tinggi Badan Menurut Umur TBU Indeks Berat Badan Menurut Tinggi Badan BBTB

menggambarkan status gizi seseorang saat ini current nutritional status Gibson, 2005. Indeks BBU mempunyai beberapa kelebihan antara lain : Supariasa, 2001. 1. Lebih mudah dan lebih cepat dimengerti oleh masyarakat umum 2. Mudah terlihat perubahan dalam waktu singkat karena perubahan- perubahan konsumsi makanan dan kesehatan 3. Untuk mengukur status gizi akut atau kronis 4. Berat badan dapat berfluktuasi, ketelitian pengukuran tidak banyak dipengaruhi oleh ketrampilan pengukur, alat pengukur dapat diperoleh di daerah pedesaan dengan ketelitian yang tinggi Adapun kekurangan indeks BBU, antara lain: 1. Dapat mengakibatkan interpretasi status gizi yang keliru bila terdapat edema maupun asites 2. Di daerah pedesaan yang masih terpencil dan tradisional, umur sering ditaksir secara tidak tepat karena pencatatan umur yang belum baik 3. Memerlukan data umur yang akurat, terutama untuk anak di bawah usia 5 tahun 4. Sering terjadi kesalahan dalam pengukuran, seperti pengaruh pakaian atau gerakan anak pada saat penimbangan

2.9.2 Indikator Tinggi Badan Menurut Umur TBU

TBU dapat digunakan sebagai indeks status gizi populasi karena merupakan estimasi keadaan yang telah lalu atau status gizi kronis. Seorang yang tergolong pendek “pendek tak sesuai umurnya” PTSU kemungkinan keadaan gizi masa lalu tidak baik. Dalam keadaan normal tinggi badan tumbuh bersamaan Universitas Sumatera Utara dengan bertambahnya umur. Pertambahan tinggi atau panjang badan relatif kurang sensitif terhadap kurang gizi dalam waktu singkat. Pengaruh kurang gizi terhadap pertumbuhan tinggi badan baru terlihat dalam waktu yang cukup lama. Penggunaan indikator TBU sebagai indikator status gizi memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan indikator TBU yaitu : Supariasa, 2001. 1. Dapat memberikan gambaran riwayat keadaan gizi masa lampau 2. Dapat dijadikan indikator keadaan sosial ekonomi penduduk Sedangkan kelemahan indikator TBU yaitu : Supariasa, 2001. 1. Kesulitan dalam melakukan pengukuran panjang badan pada kelompok usia balita 2. Tidak dapat menggambarkan keadaan gizi saat ini 3. Memerlukan data umur yang sering sulit diperoleh di negara-negara berkembang 4. Kesalahan sering dijumpai pada pembacaan skala ukur, terutama bila dilakukan oleh petugas tidak professional 5. Tinggi badan tidak cepat naik, bahkan tidak mungkin turun 6. Pengukuran relatif sulit dilakukan karena anak harus berdiri tegak, sehingga diperlukan dua orang untuk melakukannya.

2.9.3 Indeks Berat Badan Menurut Tinggi Badan BBTB

Berat badan memiliki hubungan linear dengan tinggi badan. Pertambahan berat badan anak akan seiring dengan pertumbuhan tingginya dalam keadaan normal Supariasa, 2001. Pengukuran antropometri yang terbaik menurut Soekirman 2000 adalah menggunakan indikator BBTB karena ukuran ini dapat menggambarkan status gizi saat ini dengan lebih sensitif dan spesifik. Penggunaan indikator BBTB sebagai indikator status gizi memiliki kelebihan dan kelemahan. Universitas Sumatera Utara Kelebihan indeks BBTB adalah : Matondang, 2007 1. Tidak memerlukan data umur 2. Dapat membedakan proposi badan gemuk, normal dan kurus Kelemahan indeks BBTB adalah : Matondang, 2007 1. Membutuhkan dua macam alat pengukur 2. Dalam praktek sering mengalami kesulitan dalam melakukan pengukuran panjang tinggi badan terutama pada kelompok balita

2.9.4 Klasifikasi Status Gizi