4. Gizi kurang dan gizi buruk adalah status gizi yang didasarkan pada indeks Berat Badan menurut Umur BBU yang merupakan padanan istilah
underweight gizi kurang dan severely underweight gizi buruk. 5. Pendek dan sangat pendek adalah status gizi yang didasarkan pada indeks
Panjang Badan menurut Umur PBU atau Tinggi Badan menurut Umur TBU yang merupakan padanan istilah stunted pendek dan severely
stunted sangat pendek. 6. Kurus dan sangat kurus adalah status gizi yang didasarkan pada indeks
Berat Badan menurut Panjang Badan BBPB atau Berat Badan menurut Tinggi Badan BBTB yang merupakan padanan istilah wasted kurus dan
severely wasted sangat kurus.
2.9 Indeks Antropometri
Ada beberapa indeks antropometri yang umum dikenal yaitu Berat Badan menurut Umur BBU, Tinggi Badan menurut Umur TBU, Berat Badan
menurut Tinggi Badan BBTB.
2.9.1 Indeks Berat Badan Menurut Umur BBU
Berat badan adalah salah satu parameter yang memberikan gambaran massa tubuh. Massa tubuh sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan yang
mendadak, misalnya karena terserang penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan atau menurunnya jumlah makanan yang di konsumsi Supariasa, 2001. Berat
badan adalah parameter antropometri yang sangat labil. Dalam keadaan normal, dimana keadaan kesehatan baik dan keseimbangan antara konsumsi dan
kebutuhan zat gizi terjamin, maka berat badan berkembang mengikuti perkembangan umur. Sebaliknya dalam keadaan yang abnormal terdapat dua
kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu dapat berkembang cepat atau lebih lambat dari keadaan normal.
Berdasarkan karakteristik berat badan ini, maka indeks berat badan menurut umur digunakan sebagai salah satu cara pengukuran status gizi.
Mengingat karakteristik berat badan yang labil, maka indeks BBU lebih
Universitas Sumatera Utara
menggambarkan status gizi seseorang saat ini current nutritional status Gibson, 2005.
Indeks BBU mempunyai beberapa kelebihan antara lain : Supariasa, 2001.
1. Lebih mudah dan lebih cepat dimengerti oleh masyarakat umum 2. Mudah terlihat perubahan dalam waktu singkat karena perubahan-
perubahan konsumsi makanan dan kesehatan 3. Untuk mengukur status gizi akut atau kronis
4. Berat badan dapat berfluktuasi, ketelitian pengukuran tidak banyak dipengaruhi oleh ketrampilan pengukur, alat pengukur dapat diperoleh di
daerah pedesaan dengan ketelitian yang tinggi Adapun kekurangan indeks BBU, antara lain:
1. Dapat mengakibatkan interpretasi status gizi yang keliru bila terdapat edema maupun asites
2. Di daerah pedesaan yang masih terpencil dan tradisional, umur sering ditaksir secara tidak tepat karena pencatatan umur yang belum baik
3. Memerlukan data umur yang akurat, terutama untuk anak di bawah usia 5 tahun
4. Sering terjadi kesalahan dalam pengukuran, seperti pengaruh pakaian atau gerakan anak pada saat penimbangan
2.9.2 Indikator Tinggi Badan Menurut Umur TBU