perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
manifestasi dan ekspresi dari jiwamental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga Psikologi dapat
didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental http:id.wikipedia.orgwikiPsikologi.
Anak : adalah manusia yang usianya masih dini belum dewasa Jadi pengertian judul dari Desain Interior International Playgroup di
Surakarta dengan pendekatan psikologi anak adalah sebuah karya
perancangan badan pendidikan anak usia dini usia pra sekolah usia 2-4 th khususnya bertaraf international yang berlokasikan di kota Surakarta yang
diaplikasikan melalui media ruang dengan pedekatan psikologi anak sebagai literatur dan batasan perancangan desain tempat tersebut.
2. Tinjauan umum perancangan International Playgroup di Surakarta
a. Pendidikan anak usia dini
Pendidikan anak usia dini berdasarkan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak
sejak lahir sampai dengan usia enam tahun usia pra sekolah yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak dapat memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Anak usia pra sekolah merupakan fase perkembangan individu sekitar 2-4 tahun, ketika anak mulai memilki kesadaran tentang dirinya.
Pada tahap ini ada beberapa perkembangan seperti yang dikemukakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
oleh Dr.H.Syamsu Yusuf dalam buku Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja 2003,h. 163,
yaitu :
1 Perkembangan fisik
Anak mengembangkan ketrampilan fisiknya dan dapat bereksplorasi terhadap lingkungan tanpa bantuan dari orangtuanya.
Perkembangan fisik ditandai dengan berkembangnya kemampuan motorik, yang dideskripsikan sebagi berikut:
Usia Kemampuan Dasar Motorik
Kemampuan Motorik Khusus
2-4 tahun a. Naik turun tangga
a. Menggunakan krayon b. Meloncat dengan 2 kaki
b. Menggunakan benda alat c. Melempar bola
c. Meniru bentuk orang lain 4-6 tahun
a. Meloncat a Menggunakan pensil
b. Mengendarai sepeda anak b. Menggambar
c. Menagkap bola c. Memotong dengan gunting
d. Bermain olah raga d. Menulis huruf cetak
Tabel 1. Perkembangan Fisik Anak Anak Sumber Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja,
Dr.H.Syamsu Yusuf 2003,h. 163
2 Perkembangan Intlektual
Tahapannya adalah pra-operasional yaitu anak belum mampu mengusai mental secara logis. Anak mampu berimajinasi dan
berfantasi mengenai berbagai hal, dapat menggunakan kata-kata, peristiwa dan benda untuk melambangkan hal lainnya.
3 Perkembangan emosional
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
Mengalami rasa takut, cemas, marah, cemburu, gembira, kasih sayang, phobia dan rasa ingin tahu.
4 Perkembangan Bahasa
Usia 2-4, tahun, anak sudah menggunakan kalimat majemuk serta anak kalimatnya, tingkat berfikir sudah lebih maju sering
bertanya sebab- akibat.
5 Perkembangan sosial
Pada masa ini, anak sudah mulai mengetahui aturan, mulai dapat mematuhi peraturan tersebut, mulai menyadari hak dan kepentingan
orang lain. Anak mulai bermain dengan anak anak lainnya. Kematangan penyesuaian sosial anak akan semakin terbantu
bila mendapatkan pendidikan pada fasilitas pendidikan pra sekolah. Pendidikan pra sekolah memberikan peluang terhadap anak untuk
belajar memperluas pergaulan dan belajar berdisiplin.
6 Perkembangan fantasi
Masa dongeng, dimana anak suka sekali mendengarkan cerita kehidupan yang lucu, cerita raja-raja dan lainnya. Fantasi dapat
diperagakan sebagai hiburan, memudahkan anak dalam menerima pelajaran dan membentuk budi pekerti karena ia terdorong meniru
dan berbuat seperti yang ia baca dengar.
7 Perkembangan bermain
Usia pra sekolah dapat dikatakan sebagai masa bermain, karena setiap waktu luang anak diisi dengan kegiatan bermain.
8 Perkembangan kepribadian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
Berkembangnya kesadaran dan kemampuan untuk memenuhi tuntutan dan tanggung jawab.
Havighurst dalam Development
task and
Education, menuliskan tugas perkembangan untuk masa kanak-kanak dini lahir
sampai 6 tahun, adalah : belajar berjalan, belajar makan-makanan padat, belajar berbicara, belajar mengendalikan pembuangan sampah
tubuh, belajar membedakan jenis kelamin dan kesopanan seksual, mencaapi
stabilitas fisiologis,
membentuk konsep
sederhana,mengenai kenyataan social dan fisik, belajar berhubungan emosional dengan orang tua, saudara kendung dan orang lain, belajar
membedakan mana yang benar dan mana yang salah serta mengembangkan nurani. Hurlock, 1993
Hurlock 1993 : 38 membagi perkembangan anak dalam beberapa periode, anak TK masuk dalam periode masa kanak-kanak
dini 2 tahun sampai 6 tahun, usia prasekolah. Pada periode ini anak berusaha
mengendalikan lingkungan
dan mulai
belajar menyesuaikan diri secara sosial.
Selain belajar melalui tindakan, anak juga mulai dapat belajar dengan menggunakan pemikirannya kemampuan abstraksi,
misalnya anak mulai dapat mengingat simbol-simbol dan membayangkan benda-benda yang tidak nampak di hadapannya.
Pada anak usia prasekolah, persepsi visual menjadi lebih efektif dan anak dapat mempertahankan konsentrasi dalam jangka
waktu yang lebih lama. Lingkungan awal yang berperan dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
perkembangan anak usia prasekolah menurut Bronfrenbrenner 1979 adalah lingkungan rumah dan lingkungan di luar rumah.
Skema berikut menjelaskan lingkungan awal yang mempengaruhi perkembangan anak usia pra sekolah.
Lingkungan kelas mempunyai nilai tertentu bagi anak didik dalam konteks desain interior ruang secara psikologis dapat
memotivasi dan merangsang anak untuk bermain sambil belajar sesuai dengan perkembangan mereka. Sriti Mayang Sari, 1 Juni
2004, Peran Warna Interior Terhadap Perkembangan Dan Pendidikan Anak Di Taman Kanak-Kanak, Surabaya; Desain
Interior, Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen Petra Surabaya.Z
b. Tentang Playgroup 1 Definisi Playgroup
Playgrup bahasa Inggris artinya kelompok bermain dalam bahasa indonesia. Merupakan istilah sekolah anak yang usianya di
bawah 5 tahun sebelum memasuki jenjang pendidikan Taman kanak- kanak. Penelitian Abd. Rachman Abror, pengarang buku Psikologi
Pendidikan, menyatakan Playgroup merupakan sebuah tempat alternatif belajar mengajar yang didedikasikan untuk membantu
perkembangan prilaku dan kemampuan dasar anak usia pra Taman kanak-kanak.
Kelompok Bermain Playgroup adalah salah satu bentuk PAUD pada jalur pendidikan non formal yang menyelenggarakan program
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
pendidikan sekaligus program kesejahteraan bagi anak usia 2 sampai dengan 4 tahun. Sasaran Kelompok Bermain adalah anak usia 2 - 4
tahun dan anak usia 4 - 6 tahun yang tidak dapat dilayani TK setelah melalui pengkajian dan mendapat rekomendasi dari pihak yang
berwenang. Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Pembinaan TK dan SD, Kerangka Dasar Kurikulum Pendidikan Anak
Usia Dini, 2007, Departemen Pendidikan Nasional .
2 Fungsi dan tujuan Playgroup
Menurut Prof. Dr. Sukarni Catur Utami Munandar, Dipl- Psych., anak berumur 3-5 tahun, memerlukan pengasuhan dan
bimbingan yang baik agar muatan kreativitasnya dapat diberdayakan secara optimal. Pada skala umur ini, anak mudah menyerap segala
informasi yang ada di sekitarnya. Sistem belajar sambil bermain merupakan cara terbaik yang
dapat diberikan kepada anak usia 3-5 tahun. dengan penyesuaian perkembangan dan kemampuan masing-masing anak.
Fungsi Playgroup diantaranya :
1 mengembangkan dan mengasah keterampilan fisik lewat berbagai permainan.
2 Melatih anak agar dapat menyesuaikan diri dan bersosialisasi dengan lingkungannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
3 Melatih anak mengembangkan berbagai keterampilan dasar, termasuk membaca, menulis dan menghitung
Tujuan playgroup :
Membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial-
emosional, kognitif, bahasa, fisikmotorik, kemandirian dan seni untuk siap memasuki jenjang pendidikan formal sesuai standar
pemerintah.
3 Kurikulum pembelajaran dalam Playgroup
Materi pembelajaran pendidikan playgroup meliputi : 1.
Pengenalan diri sendiri perkembangan konsep diri 2.
Pengenalan perasaan perkembangan emosi 3.
Pengenalan tentang orang lain perkembangan social 4.
Pengenalan berbagai gerak perkembangan fisik 5.
Mengembangkan komunikasi perkembangan bahasa 6.
Ketrampilan berfikir perkembagan kognitif
4 Kegiatan dan ruang Playgroup
Agar program kegiatan belajar dalam pendidikan sekolah dapat berjalan dengan optimal, maka tempat pendidikan pra sekolah
diharapkan dapat Harianti, 1995 : 1 Menciptakan situasi pendidikan yang memberi rasa aman dan
menyenangkan bagi anak. 2 Memberikan kegiatan perseorangan kepada anak-anak didik
sesuai minat dan tahap perkembangan, disamping kegiatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
kelompok maupun klasikal agar anak didik belajar bermasyarakat. Semua kegiatan tersebut, harus diberikan mengingat setiap anak
adalah unik dalam arti berbeda keadan fisik gerakan motorik kasar dan halus, psikis moral, perasaan dan kecerdasan dan
tingkat perkembangannya. 3 Cara belajar anak menggunakan prinsip bermain sambil belajar
karena cara belajar anak yang paling efektif adalah dengan bermain. Dalam bermain anak dapat mengembangkan otot besar
dan halusnya, meningkatkan penalaran dan memahami keberadan di lingkungannya, membentuk daya imajinasi.
Dengan demikian dibutuhkan kualitas suasana ruang yang memadai dan sesuai kebutuhan bagi perkembangan anak-anak
tersebut. Kebutuhan anak dalam ruang adalah memperoleh rasa bebas, aman, rangsang, nyaman dan hangat Eilleen, 1988 :169.
Rasa bebas maksudnya anak-anak tidak menentukan kesulitan untuk beraktivitas dalam ruang. Rasa aman maksudnya lingkungan
fisik memberi rasa aman ketika melakukan kegiatan tidak merasa dirinya selalu berada dalam suasana yang tegang, menakutkan.
Nyaman maksudnya mampu mengkondisikan seorang anak untuk tetap beraktivitas selama ia mau dan mampu untuk
melakukannya. Rangsang diartikan bahwa ruang hendaknya mamapu hadir sebagai faktor eksternal yang dapat membantu proses
perkembangan potensi anak melalui kegiatan-kegiatan kreatifnya. Rangsang hendaknya mampu menjadi sumber gagasan, imajinasi bagi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
anak-anak. Sriti Mayang Sari, 1 Juni 2004, Peran Warna Interior Terhadap Perkembangan Dan Pendidikan Anak Di Taman Kanak-
Kanak, Surabaya; Desain Interior, Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen Petra Surabaya.
within a hommy situation Feels L
adalah metode yang digunakan dalam mendidik, mengasuh, dan mengembangkan kegiatan belajar dan
bermain bagi para siswa. Dengan metode belajar sambil bermain atau bermain seraya belajar dalam situasi hommy anak-anak dapat
mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki secara optimal tanpa rasa takut ataupun terpaksa.
Adapun beberapa kegiatan belajar di Playgroup beserta penempatan kegiatan tersebut:
1 Di dalam kelas
Kegiatan di dalam kelas di orientasikan untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas anak di bidang bahasa, social,
science, konstruksi, role play, dll. 2
Ruang Bermain Indoor ruang Aula Kegiatan di dalam ruangan ini mengacu pada anak-anak untuk
bermain bebas, senam bersama, atau beraktivitas sosial bersama teman lainnya adapun juga kegiatan makan bersama yang
bertujuan mengakrabkan antar anak anak didik. Selain itu, Aula juga berfungsi sebagai tempat pertemuan antara Pengelola dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
para orangtua untuk mengadakan kegiatan sharing seperti misalnya
dan parental coaching and sharing. 3
Perpustakaan dan ruang komputer Kegiatan mengenalkan kepada anak-anak terhadap ilmu
pengetahuan dan teknologi. 4
Aktifitas outdoor dan taman air Mengenalkan anak terhadap alam dan lingkungan sekitar.
5 Kamar mandi anak
Mengajarkan anak agar mandiri dalam pentingnya menjaga kebersihan dan merawat diri, salah satu contoh pembelajaranya,
anak di didik secara mandiri dalam pengarahan pengajar agar dapat bertindak sendiri dan memahami hal hal yang perlu
dilakukan dalam upaya merawat diri, smisal gosok gigi, mandi, cuci kaki dan tangan dll.
6 Uks dan ruang psikologi anak
Kegiatan dalam ruangan ini mengupayakan kesehatan anak agar selalu optimal dalam mengikuti kegiatan belajar, terdapat juga
progam pengembangan mental anak lewat konsultasi psikiater anak.
Bianglala Kindergarten, Playgroup and day care.
5 Syarat permainan dalam kegiatan belajar di Playgroup
Ada persyaratan permainan yang baik untuk anak menurut Drs. H.Zulkifli L 1986,h. 58, yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
1 Bongkar pasang
Alat permainan sebaiknya yang mudah dibongkar pasang built in.
2 Mengembangkan daya fantasi
Alat permainan sebaiknya bersifat mudah dibentuk dan dirubah-ubah, karena sangat sesuai untuk mengembangkan daya
fantasinya. Misalnya: bak pasir, tanah liat, kertas- gunting dan lainnya.
3 Tidak berbahaya, baik dari bahan maupun bentuknya.
Bahan permaian setidaknya mengedepankan keamanan bagi para penggunanya, yaitu anak-anak. Pemilihan material dan
finishing dan dimensinya disesuaikan dengan mengedepankan keamanan dan fungsi mainan tersebut.
c. Peranan Psikologi terhadap Pendidikan anak usia dini
Kajian psikologi pendidikan telah melahirkan berbagai teori yang mendasari sistem pembelajaran. terdapat sejumlah teori dalam
pembelajaran, seperti : teori classical conditioning, connectionism, operant conditioning, gestalt, teori daya, teori kognitif dan teori-teori
pembelajaran lainnya. Terlepas dari kontroversi yang menyertai kelemahan dari masing masing teori tersebut, pada kenyataannya teori-
teori tersebut telah memberikan sumbangan yang signifikan dalam proses pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
Di samping itu, kajian psikologi pendidikan telah melahirkan pula sejumlah prinsip-prinsip yang melandasi kegiatan pembelajaran Nasution
Daeng Sudirwo,2002 menyebutkan tiga belas prinsip dalam belajar, yakni :
1 Agar seorang benar-benar belajar, ia harus mempunyai suatu tujuan
2 Tujuan itu harus timbul dari atau berhubungan dengan kebutuhan
hidupnya dan bukan karena dipaksakan oleh orang lain. 3
Orang itu harus bersedia mengalami bermacam-macam kesulitan dan berusaha dengan tekun untuk mencapai tujuan yang berharga
baginya. 4
Belajar itu harus terbukti dari perubahan kelakuannya. 5
Selain tujuan pokok yang hendak dicapai, diperolehnya pula hasil sambilan.
6 Belajar lebih berhasil dengan jalan berbuat atau melakukan.
7 Seseorang belajar sebagai keseluruhan, tidak hanya aspek
intelektual namun termasuk pula aspek emosional, sosial, etis dan sebagainya.
8 Seseorang memerlukan bantuan dan bimbingan dari orang lain.
9 Untuk belajar diperlukan insight. Apa yang dipelajari harus benar-
benar dipahami. Belajar bukan sekedar menghafal fakta lepas secara verbalistis.
10 Disamping mengejar tujuan belajar yang sebenarnya, seseorang
sering mengejar tujuan-tujuan lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
11 Belajar lebih berhasil, apabila usaha itu memberi sukses yang
menyenangkan. 12
Ulangan dan latihan perlu akan tetapi harus didahului oleh pemahaman.
13 Belajar hanya mungkin kalau ada kemauan dan hasrat untuk
belajar.
d. Tinjauan sekolah bertaraf International
Sekolah Bertaraf Internasional SBI adalah Sekolah Standar Nasional SSN yang menyiapkan peserta didik berdasarkan Standar
Nasional Pendidikan SNP Indonesia dan bertaraf Internasional sehingga diharapkan lulusannya memiliki kemampuan daya saing internasional.
1. Landasan hukum