Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Lili Susilawati, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Acceerated Instruction Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMK Negeri 1 Aimas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tantangan yang menjadi hambatan untuk memanjukan dunia pendidikan itu sendiri. Jadi pendidikan menjadi sangat penting terutama dalam fungsinya sebagai penyiap peserta didik dalam peranannya di masa yang akan datang sehingga dapat mengantisipasi keadaan masyarakat masa depan. Dalam prakteknya pendidikan nasional dilaksanakan melalui satuan pendidikan dengan jalur, jenjang dan jenis pendidikan yang beragam. Salah satu satuan pendidikan dengan jalur formal, pada jenjang pendidikan menengah adalah jenis pendidikan kejuruan. Peneliti tertarik menyoroti pendidikan kejuruan ini karena fungsinya yang secara langsung berhubungan dengan tuntutan masyarakat masa depan. Seperti diketahui bahwa pendidikan kejuruan berfungsi menyiapkan peserta didik untuk dapat bekerja secara langsung pada bidang pekerjaan tertentu, seperti bidang teknik, jasa boga, busana, perhotelan, akuntansi, kerajinan, administrasi perkantoran dan lain-lain. Karena fungsinya inilah kini pendidikan kejuruan banyak diminati masyarakat dengan anggapan bahwa setelah lulus sekolah, peserta didik dapat memiliki kemampuan atau kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja sehingga dapat terjun langsung ke lapangan sekalipun tanpa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Oleh karena itu mutu pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan SMK pada bidang keahlian apapun menjadi sangat penting, termasuk bidang keahlian Akuntansi. Lili Susilawati, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Acceerated Instruction Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMK Negeri 1 Aimas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Mutu pendidikan sering dinilai berdasarkan kualitas hasil keluarannya output pendidikan, apakah output yang dihasilkan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan atau tidak. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menilai apakah output sudah sesuai dengan tujuan yang ditetapkan atau belum adalah melalui pengukuran hasil belajar siswa yang diperoleh setelah melalui proses belajar dan pembelajaran. Karena hasil belajar siswa lebih mudah untuk dievaluasi. Untuk dapat melakukan evaluasi hasil belajar siswa maka di adakan pengukuran terhadap hasil belajar. Terdapat ragam evaluasi atau pengukuran hasil belajar yaitu dengan melakukan pretest, posttest, evaluasi bersyarat, evaluasi formatif, evaluasi sumatif dan UAN UN. Untuk penggunaan jenis pengukuran tersebut tergantung pada penggunaan informasi evaluasinya. Namun pada kenyataannya masih terdapat maslah rendahnya hasil belajar siswa yang merupakan salah satu penghambat pencapaian tujuan pendidikan dalam upaya mengembangkan dunia pendidikan ke arah yang lebih baik. Berdasarkan data yang diperoleh mengenai hasil belajar siswa di SMK Negeri 1 Aimas khususnya untuk mata pelajaran akuntansi kelas XI masih adanya diantara siswa yang belum lulus KKM. Berikut data mengenai hasil belajar siswa pada semester genap. Dengan KKM 75, hasil belajar menunjukan masih adanya nilai siswa yang belum memenuhi KKM, seperti pada tabel berikut : Lili Susilawati, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Acceerated Instruction Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMK Negeri 1 Aimas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi SMKN 1 Aimas No Kelas Siswa yang Sudah Memenuhi KKM Siswa yang Belum Memenuhi KKM Jumlah Siswa Jumlah Jumlah 1 XI 1 16 64 9 36 25 2 XI 2 13 56,5 10 43,5 23 Jumlah Siswa 29 60,42 19 39,58 48 Sumber : Diolah dari data nilai ulangan harian siswa kelas XI Akuntansi SMKN 1 Aimas Berdasarkan perolehan data pada Tabel 1.1 menunjukkan siswa yang belum memenuhi KKM Kriteria Ketuntasan Minimal sebanyak 19 orang atau 39,58 dan siswa yang sudah memenuhi KKM sebanyak 29 orang atau 60,42. Nilai KKM yang ditentukan untuk pelajaran akuntansi yaitu 75. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan khususnya oleh guru sebagai bahan evaluasi karena akan berakibat terhadap mutu pendidikan khususnya SMK. Oleh karena itu hasil belajar sangat penting untuk dikaji yang merupakan suatu hasil yang diperlukan siswa dalam mengikuti pelajaran yang dilakukan oleh guru. Hasil belajar ini dapat dikemukakan dalam bentuk angka, huruf, atau kata-kata baik, sedang, kurang, dan sebagainya. Untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi, perlu dilakukan identifikasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut para ahli pendidikan salah satunya yaitu model pembelajaran. Lili Susilawati, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Acceerated Instruction Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMK Negeri 1 Aimas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Model pembelajaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam membantu siswa meningkatkan hasil belajarnya. Siswa menyadari model pembelajaran diperlukan dalam proses pembelajaran. Selain itu , karakteristik dari sebuah model pembelajaran yang baik adalah yang berorientasi pada siswa student center. Namun, berdasarkan temuan dilapangan pembelajaran yang dilakukan oleh guru Akuntansi disekolah tersebut masih didominasi oleh pembelajaran yang berorientasi pada guru teacher center. Sedangkan tujuan pembelajaran akan tercapai dengan baik jika adanya interaksi dalam proses belajar mengajar. Interaksi selama proses belajar mengajar terjadi antara kedua belah pihak, yaitu antara guru dan siswa. Guru dituntut untuk menciptakan suasana belajar yang efektif. Kondisi seperti yang disebutkan di atas juga terjadi pada pembelajaran akuntansi. Siswa banyak yang menganggap pelajaran akuntansi sulit untuk dimengerti, sehingga mereka tidak menyukai mata pelajaran ini dan berakibat pada aktivitas siswa yang banyak tidur dan mengobrol dengan teman lain selama pelajaran berlangsung. Tujuan pembelajaran akan tercapai dengan baik jika adanya interaksi dalam proses belajar mengajar. Interaksi selama proses mengajar terjadi antara kedua belah pihak, yaitu antara guru dan siswa. Guru dituntut untuk menciptakan suasana belajar yang efektif, sedangkan siswa dituntut untuk memiliki semangat dan motivasi untuk aktif selama kegiatan belajar mengajar. Dengan terciptanya suasana belajar yang menyenangkan, maka akan adanya perubahan tingkah laku siswa ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu, salah satu model pembelajaran Lili Susilawati, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Acceerated Instruction Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMK Negeri 1 Aimas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang mendukung hal tersebut adalaha model pembelajaran kooperatif. Menurut Isjoni 2011 :20 Model pembelajaran kooperatif adalah “ susatu pendekatan mengajar dimana murid bekerjasama diantara satu sama lain dalam kelompok yang diberikan oleh guru”. Pembelajaran kooperatif ini merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran berkelompok. Pembelajaran secara berkelompok mengakibatkan adanya interaksi dan kerja sama antar siswa. Dengan adanya kerja sama siswa akan lebih mudah memecahkan masalah yang mereka anggap sulit. Selama ini di lapangan ketika siswa di tuntut untuk bekerja secara individualistik, mereka bekerja sendiri – sendiri dengan tingkat kecepatan masing – masing untuk mencapai tujuan pembelajaran tanpa menghiraukan siswa lain. Dalam model pembelajaran kooperatif banyak teknik – teknik pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas. Guru yang profesional dapat menentukan teknik mana yang cocok untuk materi yang akan disampaikan. Salah satu teknik yang bisa diterapkan untuk pelajaran akuntansi yaitu teknik Team Accelerated Instruction yang dikenal dengan teknik TAI. Dalam model ini, diterapkan bimbingan antar teman yaitu siswa yang pandai bertanggung jawab terhadap siswa yang lemah dalam berpikir. Seperti yang dikemukakan oleh Slavin 2005:189 bahwa” Model pembelajaran kooperatif teknik Team Accelerated Instruction merupakan model pembelajaran yang membuat para siswa bekerja dalam tim-tim mengemban tanggung jawab Lili Susilawati, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Acceerated Instruction Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMK Negeri 1 Aimas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mengelola dan memeriksa secara rutin, saling membantu satu sama lain dalam menghadapi masalah, dan saling memberi dorongan untuk maju…” Disamping itu, dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kelompok kecil. Siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilannya, sedangkan siswa yang lemah dapat terbantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction mempunyai kekurangan dan kelebihan sendiri, dan dirancang agar hasil belajar siswa mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Berdasar kan uraian permasalahan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Team Accelerated Instruction Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa SMK Studi Eksperimen Siswa Kelas XI Akuntansi di SMK N 1 Aimas Pada Pokok Bahasan Laporan Rekonsiliasi Bank

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah akan memberikan arah terhadap kegiatan yang harus dilakukan. Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah diungkapkan diatas, maka secara umum rumusan masalah yang akan di teliti sebagai berikut : 1. Bagaimana model pembelajaran yang digunakan pada mata pelajaran Akuntansi di SMKN 1 Aimas 2. Sejauh mana hasil belajar siswa di SMKN 1 Aimas pada mata pelajaran Akuntansi Lili Susilawati, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Acceerated Instruction Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMK Negeri 1 Aimas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Bagaimana perbedaan peningkatan hasil belajar antara siswa kelas yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction dengan kelas yang tidak menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction.

1.3 Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Intruction dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Laporan Rekonsiliasi Bank. Adapun tujuan yang ingin dicapai untuk menjawab masalah penelitian yang diajukan dalam rumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana model pembelajaran yang digunakan pada mata pelajaran Akuntansi di SMKN 1 Aimas. 2. Untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa di SMKN 1 Aimas pada mata pelajaran Akuntansi. 3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction dengan kelas yang tidak menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Aimas memiliki beberapa keguanaan atau manfaat, dapat dilihat dari 2 cara yaitu :

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN SELF-EFFICACY MATEMATIKA SISWA DI KELAS XI SMA NEGERI 1 PANOMBEIAN PANEI.

1 4 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN GAYA BELAJAR TERHAAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 STABAT KABUPATEN LANGKAT.

0 1 36

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM EKSKRESI DI KELAS XI SMA NEGERI 1 PANGURURAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

0 0 18

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI : Studi Quasi Eksperimen Di kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung.

0 1 37

Pengaruh Pembelajaran Akuntansi dengan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMAN 1 KARTASURA Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 10

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI 4 SMK N 1 JOGONALAN TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 10 241

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ACCELERATED INSTRUCTION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISTEM PENGISIAN KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 1 PATUK.

0 2 15

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TKR PADA MATA DIKLAT PPMO DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN.

0 0 26

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 PLERET TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 258