Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Moch. Ramdani, 2013 Implementasi Pembelajaran Aktivitas Atletik Dengan Pendekatan Bermain Dalam Upaya Meningkatkan Waktu Aktif Belajar PTK Pada siswa kelas V SDN Babakan Jati Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan kegiatan formal yang dilakukan di sekolah. Dalam pembelajaran, terjadi kegiatan belajar mengajar. Sagala 2008:61 menjelaskan bahwa “Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. ” Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid. Dalam teori-teori modern kegiatan belajar mengajar harus dibangun berdasarkan hubungan timbal balik antara guru dan siswa, yakni kedua belah pihak berperan dan berbuat baik secara aktif di dalam suatu kerangka kerja frame work dan dengan menggunakan cara dan kerangka berpikir frame of reference yang seyogianya dipahami dan disepakati bersama. Dalam pembelajaran terdapat beberapa komponen penting di mana salah satunya adalah guru. Menurut Supandi 1992:8: Guru merupakan faktor strategik lain yang mempunyai pengaruh nyata terhadap keberhasilan proses belajar mengajar. Begitu pentingnya kedudukan guru sebagai faktor strategi belajar mengajar, sehingga strategi belajar mengajar dapat dibataskan sebagai usaha meningkatkan daya guna interaksi guru dan siswa. Guru mempunyai kuasa yang besar untuk menetapkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan. Guru merupakan titik sentral dan kunci proses belajar mengajar yang menentukan pola membentuk lingkungan, menetapkan tujuan, dan menyusun bahan, dan penilaian proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar itu pada hakekatnya ada di tangan guru. Kekuasaan di tangan itu tentu saja harus dipergunakan demi kepentingan siswa. Moch. Ramdani, 2013 Implementasi Pembelajaran Aktivitas Atletik Dengan Pendekatan Bermain Dalam Upaya Meningkatkan Waktu Aktif Belajar PTK Pada siswa kelas V SDN Babakan Jati Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Guru merupakan orang dewasa yang karena jabatannya secara formal selalu mengusahakan terciptanya situasi yang tepat mengajar sehingga memungkinkan terjadinya proses pengalaman belajar pada diri siswa, dengan mengarahkan segala sumber dan menggunakan strategi belajar mengajar yang tepat. Sebagai perencana guru harus bisa menetapkan dan mengembangkan individu siswa yang terus berusaha mengembangkan dirinya seoptimal mungkin melalui berbagai kegiatan belajar sehingga tujuan yang diharapkan tercapai sesuai dengan tahapan perkembangan yang dijalaninya. Pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah secara umum lebih dikaitkan dengan aktivitas jasmani dan penilaipun mencakup seluruh aspek yang ada, mulai dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor di mana aspek psikomotor lebih banyak yaitu sebesar 50 dari proses dan penilaian pembelajaran, sehingga dalam proses pembelajarananya banyak mengembangkan aktivitas gerak. Pendidikan jasmani di sekolah dasar lebih mengutamakan aktivitas gerak dasar seperti jalan, berlari, melompat dan melempar namun pada pelaksanaannya aktivitasnya tidak memiliki karakteristik yang memberikan pengalaman gerak yang banyak bagi siswa, sehingga siswa cepat merasa bosan seperti yang terjadi pada peserta didik di SDN Babakan Jati Kota Bandung kurang begitu tertarik pada pelajaran penjas, anggapan yang muncul mereka mengagap pelajaran penjas hanya membuang- buang waktu serta pelajaran yang melelahkan dan tidak menarik. Kita sebagai guru hendaknya harus berpikir lebih agar dapat merubah anggapan tersebut menjadi sesuatu yang dapat menarik bagi siswa dalam mengikuti pelajaran penjas. Pada saat pembelajaran di lapangan seringkali terlihat siswa bermalas-malasan Moch. Ramdani, 2013 Implementasi Pembelajaran Aktivitas Atletik Dengan Pendekatan Bermain Dalam Upaya Meningkatkan Waktu Aktif Belajar PTK Pada siswa kelas V SDN Babakan Jati Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dalam melaksanakan tugas gerak yang di berikan oleh guru, ada sebab-sebab para siswa bersifat demikian, ketertarikan mereka terhadap pembelajaran penjas kurang, tidak jarang pada saat pembelajaran sedang berlangsung masih terlihat ada beberapa siswa yang hanya diam dan ngobrol dengan temannya sementara guru yang bersangkutan sedang memberikan intruksi. Hal demikian sudah sepatutnya menjadi bahan renungan dan evaluasi bagi para guru penjas untuk mengatasinya dan mencari jalan keluar agar pembelajaran penjas menjadi menarik dan tidak membosankan bagi siswa. Banyak metode yang dapat diterapkan oleh guru agar suasana belajar menjadi aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Aktif di maksudkan agar dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa dapat bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan suasana belajar yang beragam sehingga memenuhi tingkat kemampuan siswa. Efektif yaitu menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung. Menyenangkan adalah suasana belajar mengajar yang menyenangkan sehingga waktu perhatiannya terhadap pembelajaran tinggi. Jika dalam proses pembelajaran tidak aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan, maka pembelajaran tersebut sama dengan permainan biasa yang hanya mengharuskan peserta didik bergerak tanpa ada hasil yang dituju yang akhirnya akan menghilangkan nilai-nilai yang terkandung, seperti mendidik siswa belajar bertanggung jawab, saling menghargai, tolong menolong dan percaya diri. Seperti yang di kemukakan Lutan 2000:2-3 di halaman berikut Moch. Ramdani, 2013 Implementasi Pembelajaran Aktivitas Atletik Dengan Pendekatan Bermain Dalam Upaya Meningkatkan Waktu Aktif Belajar PTK Pada siswa kelas V SDN Babakan Jati Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tujuan pendidikan jasmani adalah untuk : 1 mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika dan perkembangan sosial, 2 membangun rasa percaya diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani, 3 memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efesien dan terkendali, 4 mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara kelompok maupun perorangan, 5 berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan antar orang 6 menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk aktivitas olahraga. Seperti yang dikemukakan di atas bahwa penjas pun bukan hanya semata- mata hanya membuat anak bergerak saja akan tetapi banyak aspek yang di dapat dari pembelajaran penjas. Melihat permasalahan yang telah di jelaskan di atas peneliti mempunyai salah satu cara untuk meningkatkan keterlibatan siswa agar aktif dalam mengikuti pembelajaran penjas salah satunya adalah implementasi pembelajaran aktifitas atletik dengan pendekatan bermain. Peneliti ingin memperkenalkan pembelajaran aktifitas atletik dengan pendekatan bermain agar pada saat pembelajaran penjas di harapkan siswa dapat mengikuti proses pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Hal ini di karenakan bila diperhatikan secara seksama, sebenarnya siswa-siswa di sekolah dasar kegiatan hari-harinya saat istirahat di sekolah selalu diisi dengan aktivitas bermain yang dinamis. Dari aktivitas fisik yang mereka lakukan tersebut nampak jelas bahwa mereka selalu bergerak dengan keterampilan, kecepatan, kecekatan, kekuatan yang mereka miliki sendiri. Mereka dapat berlari kencang manakala mengejar atau dikejar temannya, atau sedang mengejar bola. Mereka juga dapat beraktivitas berlama-lama seolah tak kenal lelah, serta tampak terlihat cekatan Moch. Ramdani, 2013 Implementasi Pembelajaran Aktivitas Atletik Dengan Pendekatan Bermain Dalam Upaya Meningkatkan Waktu Aktif Belajar PTK Pada siswa kelas V SDN Babakan Jati Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dalam menghindar maupun mengejar lawannya. Dalam atletik gerakan-gerakan yang digunakan merupakan gerak dasar alamiah manusia dan gerakan-gerakannya di gunakan hampir sebagian besar cabang olahraga. Seperti yang dijelasakan oleh Bahagia 2000:2 “atletik merupakan ibu dari sebagian besar cabang olahraga”, dimana gerakan-gerakan yang ada dalam atletik seperti : jalan, lari, lompat dan lempar dimiliki oleh sebagian besar cabang olahraga”. Guru yang baik harus dapat menerapkan pendekatan-pendekatan yang sesuai dengan kondisi siswa dan bahan materi yang diajarkan khususnya dalam kontek pembelajaran pendidikan jasmani. Pendekatan mengajar menurut Subagiyo 1997:265, “keputusan-keputusan yang dibuat oleh guru dan dibuat oleh siswa di dalam episode atau peristiwa belajar yang diberikan”. Sedangkan menurut Supandi 1986:3.1 pendekatan mengajar yaitu “keputusan yang diambil yang berkaitan dengan tindak tanduk, perilaku, atau perbuatan mengajar”. Pelaksanaan dan penerapan pendekatan mengajar dalam pendidikan jasmani perlu disesuaikan dengan situasi dan kondisi belajar mengajarnya. Pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran yang dikonsep dalam bentuk permainan. Menurut Wahjoedi 1999:121 bahwa “pendekatan bermain adalah pembelajaran yang diberikan dalam bentuk atau situasi permainan .” Sedangkan Bahagia dan Suherman 19992000:35 berpendapat, “strategi pembelajaran permainan berbeda dengan strategi pembelajaran skill, namun bisa dipastikan bahwa keduanya harus melibatkan modifikasi atau pengembangan agar sesuai dengan prinsip DAP developmentally Appropiate Pactice dan body scalling ukuran fisik termasuk kemampuan fisik .” Pendekatan Moch. Ramdani, 2013 Implementasi Pembelajaran Aktivitas Atletik Dengan Pendekatan Bermain Dalam Upaya Meningkatkan Waktu Aktif Belajar PTK Pada siswa kelas V SDN Babakan Jati Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu bermain merupakan bentuk pembelajaran yang mengaplikasikan teknik ke dalam suatu permainan. Sehingga siswa tidak merasa bosan dan malas hal ini sesuai dengan sifat alamiah manusia yang selalu bergerak dan bermain. Bermain merupakan sifat utama anak-anak hampir setiap hari anak-anak melakukan kegiatan bermain, sungguh sulit bagi mereka untuk duduk dan diam, mereka selalu bergerak lari kesana kemari, melompat, melangkah, memukul, melempar dan lari lagi. Semua ini merupakan gerak dasar dalam aktivitas atletik dan dorongan dalam diri anak yang tidak dapat ditekan lagi. Seperti yang dikemukakan Smith yang dikutif oleh Sukintaka 1992:2 mengemukakan sebagai berikut: „bermain adalah dorongan langsung dan dalam diri setiap individu yang bagi anak- anak merupakan pekerjaan.” Besar kecil keinginan untuk bergerak anak-anak tidak selalu sama, dorongan bergerak tidak dapat diajarkan tetapi merupakan pembawaan masing-masing, hal ini perlu diarahkan oleh pendidikguru agar gerakan dalam kegiatan bermain bisa bermanfaat. Seperti dijelaskan dalam Sukintaka 1992:11 “....bahwa dengan bermain kita dapat meningkatkan kualitas anak sesuai dengan aspek pribadi manusia”. Berdasarkan masalah dan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas, peneliti merasa tertantang untuk meneliti masalah tersebut menjadi bahan penelitian bagi penulis maka dari itu peneliti mengambil judul “IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIVITAS ATLETIK DENGAN PENDEKATAN BERMAIN DALAM UPAYA MENINGKATKAN WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA” Moch. Ramdani, 2013 Implementasi Pembelajaran Aktivitas Atletik Dengan Pendekatan Bermain Dalam Upaya Meningkatkan Waktu Aktif Belajar PTK Pada siswa kelas V SDN Babakan Jati Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIVITAS BERMAIN UNTUK MENGEMBANGKAN GERAK DASAR PERMAINAN BOLA KECIL: Penelitian Tindakan kelas pada siswa kelas V SDN Isola Bandung.

0 1 9

PENERAPAN AKTIVITAS BASKETBALL LIKE GAMES UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI : Penelitan Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SDN Jati 1 Saguling.

2 6 5

Penerapan Pendekatan Bermain Untuk Meningkatkan Minat Siswa Dalam Pembelajaran Aktivitas Atletik Nomor Lari Jarak Pendek.

0 12 44

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DALAM AKTIVITAS PEMBELAJARAN ATLETIK MELALUI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAIKEM).

0 0 32

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOFERATIFTIPEJIGSAW PADA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN POKOK BAHASAN WAKTU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Babakan Kota Bandung.

1 1 42

IMPLEMENTASI PENDEKATAN BERMAIN DALAM UPAYA MENINGKATAKAN JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR GERAK SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR NEGERI SUKARASA 3 DAN 4 BANDUNG.

2 5 29

IMPLEMENTASI AKTIVITAS PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL DALAM UPAYA MENINGKATKAN WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA.

0 1 32

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR MELEMPAR:Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD YWKA Kota Bandung.

0 0 35

IMPLEMENTASI AKTIVITAS PEMBELAJARAN BASIC GAMES DALAM UPAYA MENINGKATKAN WAKTU AKTIF BELAJAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA SISWA KELAS V SDN CISITU 1.

0 0 29

UPAYA MENINGKATKAN WAKTU AKTIF BELAJAR (WAB) MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN PERMAINAN DASAR (BASIC GAMES) : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas III SDN Cidadap 1 Bandung.

6 20 29