Desain Penelitian METODELOGI PENELITIAN

untuk memperbaiki kualitas situasi sosial tersebut .” Jadi secara ringkas dari pernyataan-pernyataan di atas adalah penelitian tindakan kelas adalah bagaimana guru mengorganisasi praktek pembelajarannya, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka mencobakan suatu gagasan perbaikan dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

B. Desain Penelitian

Pada dasarnya desain penelitian terdiri dari empat komponen yaitu rencana, tindakan, pengamatanobservasi, dan refleksi. Rancangan penelitian ini mengacu pada siklus kegiatan yang dikembangkan model spiral Kemmis dan Tagart yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Model yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robbin Me Taggart tampak masih begitu dekat dengan model yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin Kasbolah 1999:14. Dikatakan demikian, oleh karena di dalam satu siklus atau putaran terdiri dari empat komponen seperti halnya yang dilaksanakan oleh Kurt Lewin sehingga belum tampak adanya perubahan. Keempat komponen tersebut meliputi: 1 Perencanaan planning; 2 Aksitindakan acting; 3 Observasi observing; dan 4 Refleksi reflecting. Hanya saja, sesudah suatu siklus selesai diimplementasikan, khususnya sesudah adanya refleksi, kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang SIKLUS II Observasi Pelaksanaan Refleksi Perencanaan dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri. Adapun alur tindakan dapat dilihat pada gambar dihalaman berikut : ? Gambar 3.1 Model Spiral dari Kemmis dan Taggart Kasbolah 1999:16 Berikut penjelasan tentang empat komponen dalam penting dalam penelitian tindakan kelas. 1. Tahap Perencanaan Planning Dalam perencanaan tahapan yang dilaksanakan adalah : a Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran. b Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelasdi lapangan. SIKLUS I Observasi Pelaksanaan Refleksi Perencanaan c Membuat lembaran pengamatan untuk kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan guru dan siswa mulai dari pendahuluan, inti, dan penutup. Setiap bagian demi bagian di observasi meliputi kelebihan atau kelemahan- kelemahan siswa dan guru yang sering terjadi pada proses pembelajaran. d Mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan. 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan Action Skenario tindakan yang telah direncanakan, dilaksanakan dalam situasi yang aktual. Pada saat bersamaan kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan observasi dan interprestasi serta di ikuti dengan kegiatan refleksi. Pada tahap ini kegiatan yang akan dilaksanakan berdasarkan perencanaan tindakan yang telah ditetapkan, yaitu melaksanakan pembelajaran sesuai rencana pembelajaran yang telah dibuat. 3. Tahap Observasi Selama melaksanakan tindakan pembelajaran, guru sebagai peneliti dibantu mitra peneliti bertindak sebagai observer, untuk mencatat segala temuan dalam pelaksanaan pembelajaran yang berhubungan dengan fokus penelitian. 4. Tahap Analisis dan Refleksi Reflection Guru sebagai peneliti dan praktisi dibantu mitra peneliti melakukan analisis dan refleksi hasil tindakan pembelajaran. Untuk keperluan analisis, dilakukan dengan memeriksa lembaran-lembaran pengamatan tentang catatan data temuan di lapangan, mengkaji satuan pembelajaran dan mengkaji hasil kegiatan siswa. Dari hasil tersebut maka dijadikan bahan rekomendasi untuk bahan perencanaan siklus selanjutnya bila hasil dari kegiatan siklus yang telah dilakukan kurang memuaskan. 5. Re Planning Perencanaan Ulang Berdasarkan hasil observasi mengenai KBM di mana meliputi penampilan guru dan siswa, maka dari data-data yang telah dikumpulkan dianalisis bersama- sama dengan mitra peneliti untuk mencari keabsahan data sehingga dapat jadikan refleksi untuk kegiatan selanjutnya . Re planning dalam penelitian ini adalah : a Membuat perbaikan skenerio pembelajaran. b Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan. c Mempersiapkam instrumen untuk merekam dan menganalisa data mengenai proses dan hasil tindakan.

C. Lokasi, waktu dan subjek penelitian

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIVITAS BERMAIN UNTUK MENGEMBANGKAN GERAK DASAR PERMAINAN BOLA KECIL: Penelitian Tindakan kelas pada siswa kelas V SDN Isola Bandung.

0 1 9

PENERAPAN AKTIVITAS BASKETBALL LIKE GAMES UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI : Penelitan Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SDN Jati 1 Saguling.

2 6 5

Penerapan Pendekatan Bermain Untuk Meningkatkan Minat Siswa Dalam Pembelajaran Aktivitas Atletik Nomor Lari Jarak Pendek.

0 12 44

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DALAM AKTIVITAS PEMBELAJARAN ATLETIK MELALUI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAIKEM).

0 0 32

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOFERATIFTIPEJIGSAW PADA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN POKOK BAHASAN WAKTU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Babakan Kota Bandung.

1 1 42

IMPLEMENTASI PENDEKATAN BERMAIN DALAM UPAYA MENINGKATAKAN JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR GERAK SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR NEGERI SUKARASA 3 DAN 4 BANDUNG.

2 5 29

IMPLEMENTASI AKTIVITAS PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL DALAM UPAYA MENINGKATKAN WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA.

0 1 32

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR MELEMPAR:Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SD YWKA Kota Bandung.

0 0 35

IMPLEMENTASI AKTIVITAS PEMBELAJARAN BASIC GAMES DALAM UPAYA MENINGKATKAN WAKTU AKTIF BELAJAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA SISWA KELAS V SDN CISITU 1.

0 0 29

UPAYA MENINGKATKAN WAKTU AKTIF BELAJAR (WAB) MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN PERMAINAN DASAR (BASIC GAMES) : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas III SDN Cidadap 1 Bandung.

6 20 29