3 Cara Pour Plate Beberapa koloni kuman dari pertumbuhan 24 jam diambil, disuspensikan ke dalam
0,5 mL BHI cair, diinkubasi 37º C selama 5-8 jam. Suspensi ditambah akuades steril hingga kekeruhan tertentu sesuai dengan standar konsentrasi bakteri 10
8
CFU per mL. Suspensi bakteri diambil satu mata ose dan dimasukkan ke dalam 4 mL agar base
1,5 yang mempunyai temperatur 50ºC. Setelah suspensi kuman tersebut homogen dituang ke dalam media agar Mueller Hinton, ditunggu sebentar sampai agar tersebut
membeku, diletakkan disk di atas media dan diinkubasi 15-20 jam dengan temperatur 37º C. Hasil dibaca sesuai dengan standar masing-masing antibakteri Anonim,
2008.
4 Dilusi Cair atau Dilusi Padat Pada prinsipnya antibakteri diencerkan sampai diperoleh beberapa konsentrasi. Pada
dilusi cair, masing-masing konsentrasi obat ditambah suspensi kuman dalam media. Sedangkan pada dilusi padat tiap konsentrasi obat dicampur dengan media agar, lalu
ditanami bakteri Anonim, 2008.
2.5 . Media
Keragaman yang luas dalam hal tipe nutrisi diantara mikroorganisme diimbangi oleh tersedianya berbagai media yang banyak macamnya untuk kultivasinya. Macam
media yang tersedia dapat dikelompokkan dengan berbagai cara. Selain menyediakan nutrien yang sesuai untuk kultivasi mikroorganisme, juga perlu disediakan
kondisi fisik yang memungkinkan pertumbuhan optimum. Mikroorganisme tidak hanya amat bervariasi dalam persyaratan nutrisinya, tetapi juga menunjukkan respons
yang berbeda-beda terhadap kondisi fisik di dalam lingkungannya. Untuk keberjasilan kultivasi berbagai tipe bakteri, dibutuhkan satu kombinasi nutrien serta
lingkungan fisik yang sesuai.
Universitas Sumatera Utara
Perkembangbiakkan bakteri dipengaruhi beberapa faktor, yaitu ; - Suhu
- Cahaya - Pengeringan kelembaban
- Keasaman pH - Pengaruh O
2
dari udara - Pengaruh tekanan osmotik
- Pengaruh mikroorganisme disekitarnya - Pengaruh zat kimia desintektan terhadap mikroba.
Pelczar, 1998 Media dibedakan atas :
1. Media cair, yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan termasuk
membiakkan dan menumbuhkan mikroba. Misalnya Laktosa Broth, Nutrient Broth dll.
2. Media padat, yang dapat digunakan untuk menumbuhkan mikroba pada
permukaannya sehingga membentuk koloni yang dapat dilihat, dihitung atau diisolasi misalnya Nutrient Agar, Muller Hinton Agar dll.
3. Media setengah padat, yang mempunyai konsistensi diantara media cair dan
media padat, Rangkuti Dorlan dalam Rizki, 2010.
2.6. Sterilisasi
Pematian mikroorganisme mendasari metode kerja mikrobiologik dan pengawetan makanan sehingga diperlukan pembahasan lebih lanjut. Pembahasan
suatu bahan dari mikroorganisme hidup atau stadium istirahatnya disebut sterilisasi. Harus dibedakan antara sterilisasi dengan pasteurasi dan juga konservasi. Kalau suatu
larutan biak steril atau yang sudah ditanami kuman, tanpa dikehendaki dicemari oleh mikroorganisme, peristiwa ini disebut kontaminasi atau pencemaran. Istilah
desinfeksi pematian semua mikroorganisme pathogen, aseptis, antiseptis dan infeksi
Universitas Sumatera Utara
jarang digunakan pada mikrobiologi dan lebih banyak dipakai pada ilmu kesehatan. Schlegel, 1994
Sterilisasi adalah suatu cara untuk membebaskan alat – alat atau bahan – bahan dari segala macam bentuk kehidupan mikroba baik secara vegetatif maupun generatif.
Cara sterilisasi yang umum dilakukan adalah : 1.
Sterilisasi secara fisik : a.
Sterilisasi dengan pemijaran, cara ini dipakai untuk sterilisasi kawat innokulasi jarum ose yang terbuat dari platina atau nikron. Caranya
dengan membakar menggunakan spriritus sampai pijar. b.
Sterilisasi dengan udara panas kering, cara ini dipakai untuk mensterilkan peralatan gelas. Alat yang digunakan adalah oven dengan
suhu diatas 170ºC. c.
Sterilisasi dengan menggunakan uap panas bertekanan, cara ini dipakai untuk sterilisasi alat – alat atau bahan – bahan yang tahan terhadap suhu
dan tekanan tinggi. Alat yang digunakan adalah autoklaf. Pada autoklaf terdapat penunjuk tekanan, penunjuk suhu serta pengatur uap atau udara.
Lay dalam Rizki, 2010.
2. Sterilisasi secara kimia
Cara ini dilakukan dengan menggunakan senyawa – senyawa kimia, misalnya dengan menggunakan desinfektan, larutan alkohol, larutan formalin
Katarina, 2011.
Universitas Sumatera Utara
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1. Alat – alat
Alat – alat yang digunakan adalah : 1.
Gelas ukur Pyrex
2. Beaker gelas
Pyrex 3.
Gelas erlenmeyer Pyrex
4. Neraca
Ohaus 5.
Autoklaf Yamato SN 210
6. Oven
Gallenkamp 7.
Tabung reaksi Pyrex
8. Inkubator
Fisher Scientific 9.
Hot plate Cimarex
10. Labu takar
Pyrex 11.
Cawan petri 12.
Jangka sorong 13.
Bunsen 14.
Botol aquades 15.
Pipet volum Pyrex
16. Jarum ose
17. Pipet tetes
18. Batang pengaduk
19. Spatula
20. Rotary evaporator
Heidolph WB 2000 21.
Porteks Edmurd Buhler KL2
22. Corong
Universitas Sumatera Utara