3.4.2 Penyediaan biakan stok bakteri E. Coli dan Staphylococcus aureus.
3.4.3 Pengenceran bakteri E. Coli dan Staphylococcus aureus.
Media NA
Hasil
Digoreskan satu ose bakteri Eschercia coli atau Staphylococcus aureus
Diinkubasi dalam inkubator pada suhu 35°C selama 2x 24 jam
10 ml NaCl 0,9
Suspensi bakteri 10
8
koloniml
Dimasukkan bakteri dari stok bakteri secara aseptis dengan menggunakan jarum ose
Disamakan kekeruhannya dengan suspensi standar
Mc. Farland
Universitas Sumatera Utara
3.4.4 Pengujian Aktivitas Antibakteri
3.4.4.1. Pengujian Aktifitas Antibakteri dengan Ekstrak Pelarut Metanol
Blan dish
Blank dish basah
Dibasahi dengan ekstrak pelarut metanol daun sirsak
10, 20, 30, 40, dan 50
Suspensi bakteri E.Coli 10
8
Media MHA + suspensii bakteri E.
Diinokulasi diatas media MHA di dalam cawan petri
Diletakkan blank dish yang telah di basahi ekstrak pelarut metanol daun sirsak
Diinkubasi secara terbalik pada suhu 30°C selama 24 jam
Diukur diameter zona bening yang terbentuk disekitar blank dish
Dilakukan hal yang sama untuk bakteri S.
aureus
Hasil
Universitas Sumatera Utara
3.4.4.2. Pengujian Aktifitas Antibakteri dengan Ekstrak Pelarut Air
Blank
Blank dish basah
Dibasahi dengan ekstrak pelarut air daun sirsak 10,
20, 30, 40, dan 50
Suspensi bakteri E.Coli 10
8
Media MHA + suspensii bakteri E. Coli
Diinokulasi diatas media MHA di dalam cawan petri
Diletakkan blank dish yang telah di basahi ekstrak pelarut air daun sirsak
Diinkubasi secara terbalik pada suhu 30°C selama 24 jam
Diukur diameter zona bening yang terbentuk disekitar blank dish
Dilakukan hal yang sama untuk bakteri S.
aureus
Hasil
Universitas Sumatera Utara
3.4.5 Pengujian Aktivitas Anti Bakteri dengan metanol
3.4.6 Pengujian Aktivitas Anti Bakteri dengan Pelarut Air
Suspensi Bakteri E.Coli 10
8
koloniml
Diinokulasi diatas media MHA di dalam cawan petri
Diletakkan blank dish dengan metanol
Media MHA + Suspensi bakteri E.Coli
Diinkubasi secara terbalik pada suhui 30°C selama 24 jam
Diukur zona bening yang terbentuk disekitar blank dish
Dilakukan hal yang sama untuk S. Aureus
Hasil
Suspensi Bakteri E.Coli 10
8
koloniml
Diinokulasi diatas media MHA di dalam cawan petri
Diletakkan blank dish dengan air
Media MHA + Suspensi bakteri E.Coli
Diinkubasi secara terbalik pada suhui 30°C selama 24 jam
Diukur zona bening yang terbentuk disekitar blank dish
Dilakukan hal yang sama untuk S. Aureus
Hasil
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil
uji aktivitas antibakteri ekstrak daun sirsak Annona muricata Linn terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus menunjukkan adanya
aktivitas penghambat pertumbuhan, hal ini dapat kita lihat dari hasil pengukuran diameter zona bening yang terbentuk yaitu berupa wilayah jernih disekeliling
kertas cakram yang mengandung ekstrak daun sirsak yang dapat dilihat pada gambar 4.1 dan gambar 4.2 dibawah ini
Gambar 4.1 Hasil uji aktifitas anti bakteri ekstrak air daun sirsak terhadap bakteri
Escherichia coli pada konsentrasi 10 A, 20B, 30C, 40D dan 50E.
Gambar 4.2 Hasil uji aktifitas anti bakteri ekstrak air daun sirsak terhadap bakteri
Staphylococcus aureus pada konsentrasi 10 A, 20B, 30 C,
40 D dan 50 E.
Universitas Sumatera Utara