Penanaman untuk Bunga Pot Pemeliharaan Tanaman

PEMERINTAH PROPINSI SUMATERA BARAT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN BALAI BENIH INDUK TANAMAN PADI PALAWIJA DAN HORTIKULTURA 58 kontinue dan periodik seminggu sekali, dan akhirnya sebulan sekali. Jenis dan dosis pupuk yang diberikan pada fase vegetatif yaitu Urea 200 gram ditambah ZA 200 gram ditambah KNO3 100 gram per m2 luas lahan. Pada fase Generatif digunakan pupuk Urea 10 gram ditambah TSP 10 gram ditambah KNO3 25 gram per m2 luas lahan, cara pemberiannya dengan disebar dalam larikan atau lubang ditugal samping kiri dan samping kanan. c. Pembuangan Titik Tumbuh : Waktu pembuangan titik tumbuh adalah pada umur 10-14 hari setelah tanam, dengan cara memotes ujung tanam sepanjang 2-5 cm. d. Penjarangan Bunga : Jika ingin mendapatkan bunga yang besar, dalam 1 tangkai bunga hanya dibiarkan satu bakal bunga yang tumbuh.

5. Penanaman untuk Bunga Pot

Sebanyak 5-7 Bibit yang telah berakar ditanam di dalam pot yang berisi media sabut kelapa hancurCocopeat atau campuran tanah dan sekam padi 1:1. Untuk memperpendek batang, pot-pot ini ditumbuhkan selama 2 minggu dengan penyinaran 16 jamhari. Untuk merangsang pembungaan, pot-pot kemudian diberi pencahayaan pendek dengan cara menutupnya di dalam kubung dari jam 16.00-22.00. Selama pertumbuhan tanaman diberi pupuk cair multihara lengkap. Pembungaan ini dapat pula dipacu dengan menambahkan hormon tumbuh auksin sebanyak 500 ppm pada saat penyinaran pendek. Guna mendapatkan bunga yang besar dan jumlahnya sedikit, bakal bunga dari setiap batang perlu diperjarang dengan hanya menyisakan satu kuncup bunga. dengan cara ini akan didapatkan krisan pot dengan 5-7 bunga yang mekar bersamaan.

6. Pemeliharaan Tanaman

    Penjarangan dan Penyulaman Waktu penyulaman seawal mungkin yaitu 10-15 hari setelah tanam. Penyulaman dilakukan dengan cara mengganti bibit yang mati atau layu permanen dengan bibit yang baru.     Penyiangan Waktu penyiangan dan penggemburan tanah umumnya 2 minggu setelah tanam. Penyiangan dengan kored dilakukan secara hati-hati untuk membersihkan rumput-rumput liar.     Pengairan dan Penyiraman Pengairan yang paling baik adalah pada pagi atau sore hari, pengairan dilakukan kontinu 1- 2 kali sehari, tergantung cuaca atau medium tumbuh. Pengairan dilakukan dengan cara mengabutkan air atau sistem irigasi tetes hingga tanah basah.     Pemasangan Support Pemasangan Support Tiang Penyangga jarring dan menopang tanaman dilakukan 3 minggu setelah tanam.     Menaikkan Jaring Menaikkan jaring dimulai pada umur tanaman 4 MST, berikutnya 5,6,7,8,9 dan 10 MST. Menaikkan Jaring sampai batas tertentu saja sehingga batang di bawah dan di atas jaring tidak bengkok dan tidak terlalu tinggi dan tidak menyulitkan pemanenan. Dalam menaikkan jaring ini dibantu dengan support tiang kecil Pemberian hormon ZPT Alar diberikan 2 kali selama masa penanaman : umur 7 - 9 minggu setelah tanam.Pemberian Cup Contong untuk tipe Standar. Penentuan stadium panen adalah ketika bunga telah setengah mekar atau 3-4 hari sebelum mekar penuh. Tipe spray 75-80 dari seluruh tanaman. Umur tanaman siap panen yaitu setelah 3-4 bulan setelah tanam. Panen sebaiknya dilakukan pagi hari, saat suhu udara tidak terlalu tinggi dan saat bunga PEMERINTAH PROPINSI SUMATERA BARAT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN BALAI BENIH INDUK TANAMAN PADI PALAWIJA DAN HORTIKULTURA 59 PENCAPAIAN HASIL Pada Tahun Anggaran 2013, Pencapaian Hasil yang didapat dari pelaksanaan Kegiatan Perbanyakan Benih Tanaman Florikultura pada UPTD BBI TPPH Sumatera Barat melalui Anggaran Satuan Kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat 04 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1. : Pencapaian Hasil Kegiatan Perbanyakan Benih Sumber dan Benih Sebar Tanaman Krisan Tabel 1.1 : Pencapaian Hasil Kegiatan Perbanyakan Benih Sumber dan Benih Sebar Tanaman Krisan Potong pada Kelompok Tani Dahlia Tanggal Tanam : 17 APRIL 2013 Tabel 1.2 : Pencapaian Hasil Kegiatan Perba- nyakan Benih Sumber dan Benih Sebar Tanaman Krisan Potong pada Ke- lompok Tani Dahlia Tanggal Tanam : 10 Oktober 2013 krisan berturgor optimum. Pemanenan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dipotong tangkainya dan dicabut seluruh tanaman. Tentukan tanaman siap panen, potong tangkai bunga dengan gunting steril sepanjang 60-80 cm dengan menyisakan tunggul batang setinggi 15 - 25 cm dari permukaan tanah. PEMBIAYAAN Dalam mewujudkan Kegiatan Perbanyakan Benih Tanaman Florikultura pada UPTD BBI TPPH Sumatera Barat melalui Satuan Kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat 04 TA.2013 merealisasikan anggaran untuk kegiatan ini sebagai berikut : PEMERINTAH PROPINSI SUMATERA BARAT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN BALAI BENIH INDUK TANAMAN PADI PALAWIJA DAN HORTIKULTURA 60 Untuk Benih Sumber Krisan Potong pada Kelompok Tani Tunas Muda, direalisasikan Benih Mother Plant Krisan sebanyak 2.500 benih yang terdiri dari 10 Varietas. Dari 2.500 benih Mother Plant telah dilaksanakan lanjutan perbanyakan dengan cara Pincing Stek Pucuk yang akan digunakan sebagai benih untuk nursery, tetapi dikarenakan kurangnya pemeliharaan dan keseriusan dari anggota Kelompok maka benih-benih tersebut banyak yang mati dan tidak dapat dilanjutkan pertanamannnya. Untuk Benih Sumber Krisan Potong pada Kelompok Tani Dahlia, direalisasikan Benih Mother Plant sejumlah 15.500 benih. Dari benih Mother Plant tersebut, telah dilaksanakan lanjutan perbanyakan dengan cara Pincing Stek Pucuk yang akan digunakan sebagai benih untuk nursery sebagai benih sebar sebanyak 211.000 benih. Benih-benih ini selanjutnya digunakan sebagai sumber benih untuk Produksi Bunga Potong. Tabel 1.4 : Pencapaian Hasil Kegiatan Perbanyakan Benih Sumber Tanaman Krisan Potong pada Kelompok Tani Tunas Muda Tanggal Tanam : 10 Oktober 2013 Tabel 1.3 : Pencapaian Hasil Kegiatan Perbanyakan Benih Sumber dan Benih Sebar Tanaman Krisan Potong pada Kelompok Tani Dahlia Tanggal Tanam : 19 Desember 2013 PEMERINTAH PROPINSI SUMATERA BARAT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN BALAI BENIH INDUK TANAMAN PADI PALAWIJA DAN HORTIKULTURA 61 Tabel 1.6 : Pencapaian Hasil Kegiatan Perbanyakan Benih Sumber dan Benih Sebar Tanaman Krisan Potong pada BBIH Tanggal Tanam : 01 Mei 2013 Tabel 1.7 : Pencapaian Hasil Kegiatan Perbanyakan Benih Sumber dan Benih Sebar Tanaman Krisan Potong pada BBIH Tanggal Tanam : 11 Oktober 2013 Tabel 1.5 : Pencapaian Hasil Kegiatan Perbanyakan Benih Sumber dan Benih Sebar Tanaman Krisan Potong pada BBIH Tanggal Tanam : 10 April 2013 PEMERINTAH PROPINSI SUMATERA BARAT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN BALAI BENIH INDUK TANAMAN PADI PALAWIJA DAN HORTIKULTURA 62 Tabel 1.8 : Pencapaian Hasil Kegiatan Perbanyakan Benih Sebar Tanaman Krisan Potong pada BBIH PEMERINTAH PROPINSI SUMATERA BARAT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN BALAI BENIH INDUK TANAMAN PADI PALAWIJA DAN HORTIKULTURA 63 Tabel 1.9 : Pencapaian Hasil Kegiatan Perbanyakan Benih Sumber dan Benih Sebar Tanaman Krisan Pot pada BBIH Tanggal Tanam : 02 Juni 2013 KETIKA RATUSAN RIBU BENIH FLORIKULTURA MENYEBAR K EGIATAN B ENIH S UMBER K RISAN P OTONG PADA B ALAI B ENIH I NDUK H ORTIKULTURA TELAH DIREALISASIKAN B ENIH M OTHER P LANT SEJUMLAH 14.000 BENIH DAN SELANJUTNYA DILAKUKAN PERBANYAKAN DENGAN CARA P INCING S TEK P UCUK YANG AKAN DIGUNAKAN SEBAGAI SUMBER BENIH UNTUK PRODUKSI BUNGA POTONG BAGI K ELOMPOK - K ELOMPOK T ANI KT. D AHLIA , KT. T UNAS BARU DAN KT. T UNAS M UDA DENGAN TOTAL BENIH SEBANYAK 200.000 BENIH . Tabel 1.10 : Pencapaian Hasil Kegiatan Perbanyakan Benih Sumber dan Benih Sebar Tanaman Krisan Pot pada BBIH Tanggal Tanam : 18 Juli 2013 PEMERINTAH PROPINSI SUMATERA BARAT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN BALAI BENIH INDUK TANAMAN PADI PALAWIJA DAN HORTIKULTURA 64 Tabel 1.12 : Pencapaian Hasil Kegiatan Perbanyakan Benih Sumber dan Benih Sebar Tanaman Krisan Pot pada BBIH Tanggal Tanam : 12 September 2013 Tabel 1.13 : Pencapaian Hasil Kegiatan Perbanyakan Benih Sumber dan Benih Sebar Tanaman Krisan Pot pada BBIH Tanggal Tanam : 24 Oktober 2013 Tabel 1.11 : Pencapaian Hasil Kegiatan Perbanyakan Benih Sumber dan Benih Sebar Tanaman Krisan Pot pada BBIH Tanggal Tanam : 14 Agustus 2013 PEMERINTAH PROPINSI SUMATERA BARAT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN BALAI BENIH INDUK TANAMAN PADI PALAWIJA DAN HORTIKULTURA 65 Tabel 1.14 : Pencapaian Hasil Kegiatan Perbanyakan Benih Sumber dan Benih Sebar Tanaman Krisan Pot pada BBIH Tanggal Tanam : 14 November 2013 Untuk kegiatan Krisan Pot pada Balai Benih Induk Hortikultura telah direalisasikan Benih Mother Plant sejumlah 8.000 benih dan selanjutnya dilakukan perbanyakan dengan cara Pincing Stek Pucuk yang akan digunakan sebagai sumber benih untuk produksi bunga pot sebanyak 15.000 benih. Tabel 2. : Benih Sumber Bunga Potong Mawar Tanggal Tanam : 29 April 2013 Tabel 3. : Benih Sumber Daun Potong Xanado Tanggal Tanam : 29 April 2013 Tabel 4. : Benih Sumber Daun Potong Phylosellum Tanggal Tanam : 29 April 2013 PEMERINTAH PROPINSI SUMATERA BARAT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN BALAI BENIH INDUK TANAMAN PADI PALAWIJA DAN HORTIKULTURA 66 Tabel 5. : Benih Sumber Daun Potong Leather Leaf Tanggal Tanam : 29 April 2013 Tabel 6. Benih Sumber Bunga Potong Garbera Tanggal Tanam 22 Juni 2013 Tabel 7. Benih Sumber Raphis Exselsa Tanggal Tanam : 24 Juli 2014 Tabel 8. Benih Sumber Daun Potong Silver Dolar Tanggal Tanam : 05 Oktober 2013 Tabel 9. Benih Sumber Daun Potong Ruscus Tanggal Tanam 11 Oktober 2013 PEMERINTAH PROPINSI SUMATERA BARAT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN BALAI BENIH INDUK TANAMAN PADI PALAWIJA DAN HORTIKULTURA 67 Pendistribusian Benih Tanaman Florikultura dilaksana- kan pada Kabupaten Solok KT. Dahlia, KT. Tunas Baru, KT. Tunas Muda, Kabupaten Tanah Datar KWT. Cinto Bungo, Kota Padang Panjang KT. Puring, Kota Bukittinggi KT. Sansevieria, KT. Puring dan Kota Padang KT. Simpang Tigo Dari hasil kegiatan Perbenihan Tanaman Florikultura baik yang dilaksanakan di Balai Benih Induk Hortikultura BBIH maupun di Kelompok Tani Penangkar dapat disim- pulkan, sebagai berikut :Kegiatan Perbenihan Tanaman SETENGAH JUTA BENIH BUNGA MEMPERCANTIK WAJAH SUMBAR S UMBAR PENUH BUNGA , S UMBAR DALAM RUPA KEMOLEKAN PANORAMA AKAN BENAR - BENAR BERSEMI DAN BERCAHAYA DENGAN SEBARAN SETENGAH JUTA BENIH BUNGA YANG TELAH DIBIAKKAN . PEMERINTAH PROPINSI SUMATERA BARAT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN BALAI BENIH INDUK TANAMAN PADI PALAWIJA DAN HORTIKULTURA 68 Florikultura merupakan kegiatan yang masih terbilang baru dilaksanakan di UPTD BBI TPPH Sumatera Barat namun kegiatan ini secara umum dapat berlangsung secara baik. Untuk kegiatan Perbenihan Tanaman Florikultura, telah dapat direalisasikan benih sumber dengan rincian sebagai berikut : a. Tanaman Krisan : 466.000 benih b. Tanaman Bunga Potong Non Krisan : 6.010 benih c. Tanaman Daun Potong : 3.420 benih d. Tanaman Raphis : 10 Kg benih + 50 Pot PELUANG PASAR Peluang Pasar Tanaman Florikultura utamanya krisan masih terbuka luas baik di dalam Propinsi Sumatera Barat maupun di luar Propinsi, oleh karena itu Tersedianya Benih Tanaman Floikultura yang bermutu secara kontinu masih sangat dibutuhkan Untuk kesinambungan kegiatan ini, masih sangat dibutuhkan penambahan Sarana dan Prasarana yang memenuhi persyaratan, karena masih minimnya Sarana dan Prasarana yang dimiliki saat ini baik di BBIH maupun di Kelompok Tani. Penambahan Pengetahuan dan Wawasan bagi Sumber Daya Manusia SDM yang menangani kegiatan ini perlu ditingkatkan, baik yang berada di BBIH maupun di Kelompok Tani. PEMERINTAH PROPINSI SUMATERA BARAT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN BALAI BENIH INDUK TANAMAN PADI PALAWIJA DAN HORTIKULTURA 69 Pembangunan di bidang perbenihan hortikultura bertujuan mempersiapkan tersedianya benih bermutu dari varietas unggul secara lestari dan berkesinambungan. Sehingga usaha-usaha peningkatan produksi dan kualitas produksi tanaman hortikultura melalui penyediaan benih bermutu dari varietas ungggul bagi petani dapat dilakukan dengan lancar. Penyediaan benih bermutu dari varietas unggul yang dibutuhkan petani harus sesuai dengan 7 kriteria tepat jenis, varietas, mutu, jumlah, waktu, lokasi dan harga. Untuk tujuan tersebut diperlukan kesamaan persepsi tentang perbenihan hortikultura dalam menfasilitasi terbentuknya kerjasama antara balai benih hortikultura dengan para penangkar benih, peningkatan penangkar informal menjadi penangkar formal, membentuk wadah kelompokforum penangkar benih dalam meningkatkan posisi tawar perbenihan hortikultura dan lain-lain. Guna menyediakan benih buah bermutu telah dilakukan pembinaan kepada produsenpenangkar serta institusi secara berjenjang. Balai benih dan penangkar difasilitasi benih sumber dari varietas yang sudah dilepas Menteri Pertanian serta pe dilakukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan khususnya dalam produksi benih sesuai standar yang ditetapkan. Tujuan dan Sasaran Tujuan dari kegiatan ini menyediakan benih tanaman KETERSEDIAAN BENIH UNGGUL TANAMAN BUAH M EMASUKI ERA GLOBALISASI DEWASA INI , PERANAN BENIH BERMUTU DARI VARIETAS UNGGUL AKAN MENJADI SEMAKIN PENTING . K ARENA , UNTUK MAMPU BERSAING DI PASARAN INTERNASIONAL PRODUK PERTANIAN YANG DIHASILKAN HARUSLAH MEMPUNYAI KUALITAS YANG BAIK DISAMPING PRODUKSI YANG JUGA HARUS TINGGI . PEMERINTAH PROPINSI SUMATERA BARAT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN BALAI BENIH INDUK TANAMAN PADI PALAWIJA DAN HORTIKULTURA 70 buah bermutu dari varietas unggul yang disukai konsumen untuk meningkatkan produksi dan mutu produk. Sasaran : Meningkatnya ketersediaan benih tanaman buah bermutu untuk mendukung peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk tanaman buah. PELAKSANAAN Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Benih Induk Lubuk Minturun, Balai Benih Induk Kinali dan Balai Benih Induk Ladang Lawas dengan penanggungjawab Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Sumatera Barat. a. Output, Sub Output, Komponen - Output : 005 Ketersediaan Benih Tanaman Buah - Komponen : 011 Koordinasi Ketersediaan Benih Tanaman Buah 012 Perbanyakan Benih 014 MonitoringEvaluasi dan Pelaporan b. Pelaksana dan Penerima Manfaat Pelaksana kegiatan adalah UPTD Balai Benih Induk Tanaman Padi, Palawija dan Hortikultura Propinsi Sumatera Barat. Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah Dinas Pertanian Provinsi dan UPTD Balai Benih Hortikultura, serta kelompok penangkar. c. Pembiayaan Pembiayaan bersumber dari Anggaran Direktorat Jenderal Hortikultura dan dialokasikan pada Balai Benih Hortikultura di Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Barat melalui dana Dekosentrasi pada Satker Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Barat 04 TA. 2013. Rincian Pembiayaan untuk kegiatan ketersediaan tanaman buah sebagai berikut :

011. Koordinasi Ketersediaan Benih Buah 521211 Belanja Bahan