PEMERINTAH PROPINSI SUMATERA BARAT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN
BALAI BENIH INDUK TANAMAN PADI PALAWIJA DAN HORTIKULTURA
116
selain famili Solanaceae; atau d Lahan diberakan minimal 9 sembilan bulan
d. Pengaturan Pemeriksaan 1 Dilaksanakan setelah klarifikasi permohonan.
2 Diinformasikan ke produsenyang mewakili mengenai kewajibannya untuk mengikuti pemeriksaan
e. Laporan Hasil Pemeriksaan 1 hasil pemeriksaan dicatat dalam formulir sementara hasil pemeriksaan
pendahuluan, kemudian disusulkan hasil pemeriksaan dari instansi formulir borangmodel SK 01.
2 Keputusan hasil pemeriksaan disampaikan secara lisan kepada produsen 3 Apabila hasil pemeriksaan pendahuluan tidak memenuhi syarat maka tidak dapat
dilanjutkan ke tahap berikutnya
3. Pemeriksaan pertanaman
a. Umum 1 Permohonan pemeriksaan dilaksanakan sebelum pemeriksaan pertanaman,
dengan mengisi formulir borang model SK 03 2 Dilaksanakan pada fase pertumbuhan tertentu yang sangat berpengaruh terhadap
mutu benih dan dilakukan setelah rouging yang menjadi tanggung jawab produsen. 3 Hasil pemeriksaan dinyatakan lulus apabila memenuhi persyaratan teknis mini-
mal PTM pada pemeriksaan pertanaman. 4 Hasil pemeriksaan diberitahukan langsung kepada produsen dengan menggunakan
formulir borang model SK 04 5 Pemeriksaan ulang
a Dilakukan satu kali untuk satu rangkaian pemeriksaan pada pertanaman yang tidak memenuhi persyaratan;
b Parameter dan Metoda pemeriksaan yang digunakan sama c Pemeriksaan ulang harus dilaksanakan dalam tempo paling lama satu minggu
setelah pemeriksaan sebelumnya dan sebelum sampai pada waktu pemeriksaan berikutnya
d Sertifikasi benih tidak dapat dilanjutkan apabila hasil pemeriksaan ulang tidak memenuhi persyaratan;
e Keputusan pemeriksaan ulang langsung disampaikan kepada pemohon sertifikasi.
b. Parameter dan Metode Pemeriksaan Pertanaman Pemeriksaan pertanaman dilakukan terhadap semua karakteristik tanaman
berdasarkan deskripsi varietas yang bersangkutan, campuran varietas lain CVL dan atau tipe simpang dan serangan OPT yang menjadi target sebagai berikut:
1 Pemeriksaan pertama dilakukan pada umur 30 – 40 hari setelah tanam; 2 Pemeriksaan kedua dilakukan pada umur 50=70 hari setelah tanam.
3 Pemeriksaan di rumah kasa untuk kelas BD dan BP dilakukan terhadap seluruh
populasi tanaman; 4 Pemeriksaan untuk kelas BR di lapangan dilakukan terhadap minimal 1.000
tanaman sampel; 5 Cara untuk mendapatkan sasaran minimal 1.000 tanaman sampel, dilakukan
sebagai berikut: a Menghitung rata-rata jumlah tanaman per guludan
b Menghitung berapa jumlah guludan harus diperiksa tanamannya c setiap guludan yang tanamannya diamati diacak dengan cara zigzag sampai
seluruh areal teracak. Gunakan alat “hand counter” untuk menghitung jumlah
PEMERINTAH PROPINSI SUMATERA BARAT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN
BALAI BENIH INDUK TANAMAN PADI PALAWIJA DAN HORTIKULTURA
117
guludan 6 Pengamatan parameter pemeriksaan campuran varietas lain CVL dan OPT yang
menjadi target dilakukan secara bersamaan pada tanaman sampel yang ada pada setiap guludan dengan carasebagai berikut:
a Campuran Varietas Lainn CVL Menghitung tanaman varietas lain, tidak termasuk voluntir atau tipe
simpang off type. apabila type simpang terlampau banyak konsultasikan dengan pemulia bersangkutan. Rumus penghitungan sebagai berkut:
Jumlah campuran variaetas lain CVL X 100
--------------------------------------- Jumlah sampel yang diperiksa
b OPT yang menjadi target meliputi: a Virus PLRV, PVX, PVY
1 dilakukan pemeriksaan terhadap 1.000 tanaman atau lebih dari dalam guludan teracak di lapangan, kecuali untuk kelas benih BD dan BP harus
seluruh populasi tanaman 2 dilakukan penghitungan terhadap setiap tanaman yang bergejala
serangan virus hati-hati dengan gejala serangan Thrip yang dapat mengaburkan gejala virus
b Layu Bakteri Ralstonia solanacearum Hitung setiap tanaman yang bergejala serangan layu bakteri, meskipun
gejala awal ; c Nematoda Sista Kentang NSK Globodera sp
1 Pemeriksaan NSK hanya dilakukan pada pertanaman di lapangan pada umur tanaman antara 50-70 HST
2 Dilakukan pencabutan beberapa tanaman yang diduga terserang NSK, kemudian periksa bagian akarnya untuk memastikan keberadaan NSK.
Rumus penghitungan serangan OPT sebagai berikut: Jumlah tanaman terserang OPT
X 100 ---------------------------------------
Jumlah sampel yang diperiksa
7 Laporan Hasil Pemeriksaan Pertanaman a hasil pemeriksaan dicatat dalam formulir sementara hasil pemeriksaan
pertanaman, kemudian disusulkan hasil pemeriksaan dari instansi formulir borang model SK 04
b Keputusan hasil pemeriksaan disampaikan secara lisan kepada produsen c Apabila hasil pemeriksaan pertanaman tidak lulus, sampaikan alasannya
langsung kepada produsen d Dalam hal pemeriksaan lapangan tidak lulus produsen dapat mengajukan
permohonan pemeriksaan ulang 1 satu kali dengan syarat produsen dapat memperbaiki kondisi lapangannya dengan persetujuan PBT
e Apabila hasil pemeriksaan ulang tidak memenuhi syarat maka tidak dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya
8 Apabila diperlukan, ambil sampel minimum untuk Identifikasi danatau analisis hama dan penyakit secara laboratoris, setelah mendapatkan ijin dari produsen.
Namun demikian keputusan tidak boleh ditunda walaupun identifikasi hama dan penyakit sedang dilakukan. Lampirkan formulir untuk sampel pengujian laborato-
PEMERINTAH PROPINSI SUMATERA BARAT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN
BALAI BENIH INDUK TANAMAN PADI PALAWIJA DAN HORTIKULTURA
118
ries sebagai catatan untuk sampel yang akan diperiksa.
4. Pemeriksaan Umbi di Gudang