Kewajiban Produsen Tata Cara Sertifikasi Benih Tahapan Pemeriksaan

PEMERINTAH PROPINSI SUMATERA BARAT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN BALAI BENIH INDUK TANAMAN PADI PALAWIJA DAN HORTIKULTURA 113 tersebut harus memenuhi ketentuan sebagai berikut : 1. Bahan kemasan harus baru, kuat dan dapat melidungi dan menjaga mutu 2. Setiap kemasan berisi 1.000 knol untuk G0, 500 knol atau 25 kg untuk G1 dengan ukuran seragam atau campuran dari beberapa ukuran, 25 kg untuk G2 dengan ukuran seragam atau campuran dari beberapa ukuran. 3. Setiap kemasan harus dipasang label 4. Informasi paling sedikit yang tertulis di dalam label meliputi : a. Nama dan alamat produsen danatau pengedar benih sebagai distributor atau agen tunggal dari varietas dimaksud; b. Nama varietas; c. Nomor sertifikat LSSM bagi produsen yang telah memiliki sertifikat sistem manajemen mutu dengan ruang lingkup produksi benih, diletakkan pada kiri atas; d. Kelas benih; e. Nomor lot; f. Volume benih dalam kemasan dengan satuan knol atau kg; g. Tanggal panen; h. Tanggal pemeriksaan umbi; i. Tanggal pemasangan label;

C. Penguasaan Benih

1. Kelompok benih yang telah lulus sertifikasi dapat dialihkan tanggung jawabnya kepada produsen lain yang telah memiliki sertifikat kompetensi 2. Harus disertai dengan berita acara yang ditandatangi oleh kedua belah pihak dan diketahui oleh instansi.

D. Kewajiban Produsen

1. Mentaati peraturan perundangandi bidang perbenihan hortikultura. 2. Bertanggung jawab atas mutu benih hortikultura yang diproduksi. 3. Mendokumentasikan data produksi, penyaluran dan stok benihnya 4. Memberikan data dan informasi kepada instansi bila diperlukan

E. Tata Cara Sertifikasi Benih

1. Permohonan a. Diajukan oleh produsen benih atau instansi pemerintah sebagaimana dimaksud pada C.1, kepada instansi dengan mengisi formulirborang permohonan model SK 01. b. Apabila lokasi produksi berada di luar propinsi tempat wilayah kerja instansi pemberi sertifikat kompetensi produsen, maka produsen harus: 1 Menunjuk kuasa secara tertulis sebagai penanggung jawab produksi di wilayah tersebut; 2 Menyerahkan fotocopy sertifikat kompetensi produsen yang telah dilegalisir kepada instansi setempat; dan 3 Menyerahkan fotocopy tanda daftar produsen atau izin usaha produksi benih hortikultura c. Pengajuan permohonan paling lama 7 tujuh hari sebelum tanam. d. Satu permohonan berlaku untuk satu unit sertifikasi. e. Permohonan yang diajukan kepada instansi dilampiri dengan: 1 Fotocopy sertifikat kompetensi; 2 Semua label, untuk BS dilampiri surat keterangan; 3 Petasketsa lokasi perbanyakan; 4 Pada areal kerjasama daftar petani atau bukti penguasaan lahan; 5 Surat keterangan bebas NSK dari laboraturium penguji untuk produksi benih kelas PEMERINTAH PROPINSI SUMATERA BARAT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN BALAI BENIH INDUK TANAMAN PADI PALAWIJA DAN HORTIKULTURA 114 BR; 6 Surat pemberitahuan tentang pembelahan umbi, apabila dilakukan. f. Apabila lokasi produksi di luar wilayah pemberi sertifikat kompetensi, produsen harus melaporkan secara tertulis tentang kegiatan produksi benih yang dilakukan kepada instansi serta menyerahkan: 1 Surat kuasa atau penunjukan penanggung jawab produksi di wilayah tersebut; 2 Fotocopy sertifikat kompetensi atau sertifikat SMM; dan 3 Fotocopy tanda daftar atau izin usaha produksi yang dilegalisir

F. Tahapan Pemeriksaan

1. Pemeriksaan dokumen permohonan