14 dengan enzim berlabel kemudian enzim dan antigen bersaing dengan binding-site
antibodi yang dilapisi ke dalam well. Setelah inkubasi, well dicuci untuk menghentikan reaksi kompetisi. Setelah substrat bereaksi, intensitas warna diukur
dimana intensitasnya berbanding terbalik dengan jumlah antigen dalam sampel. Hasil dapat ditentukan langsung menggunakan kurva kalibrasi standar
Muscarella, dkk., 2005, 2013.
Enzim Immunoassay Kompetitif
Gambar II.3 Prinsip Reaksi Enzim Immunoassay Kompetitif
II.6 Verifikasi Metode Analisis
Verifikasi metode analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu, berdasarkan percobaan laboratorium, untuk membuktikan bahwa
parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya. Verifikasi dilakukan untuk menjamin bahwa metode analisis yang dilakukan akurat, spesifik,
reprodusibel. Parameter analisis yang ditentukan pada verifikasi pada kedua metode adalah linieritas, limit deteksi, limit kuantisasi, akurasi, dan presisi.
II.6.1 Linearitas
Linearitas adalah kemampuan metode analisis yang memberikan respon yang secara langsung atau dengan bantuan transformasi matematik yang baik,
proporsional terhadap konsentrasi analit dalam sampel. Pengujian kelinieran dilakukan untuk membuktikan bahwa larutan sampel memberikan respon analit
yang berbanding lurus dengan konsentrasi Ibrahim, 2005.
Fase padat dilapisi dengan antibodi
Tambahkan antigen free dan antigen berlabel
Antigen free dan antigen berlabel ditangkap
Pembentukan warna dengan oksidasi substrat
menjadi senyawa berwarna
15 Parameter linearitas ini diuji dengan membuat kurva baku. P
ersamaan umum kurva baku menunjukkan hubungan yang linier, yang diberikan oleh persamaan
garis regresi y = bx + a, di mana y adalah nilai respon instrumen, x adalah konsentrasi analit, b adalah tetapan proporsionalitas atau kemiringan garis dan a
adalah tetapan empirik yang menggambarkan titik potong sumbu y Ibrahim, 2005.
II.6.2 Batas Deteksi dan Batas Kuantisasi
Batas deteksi adalah jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi yang masih memberikan respon signifikan dibandingkan dengan blangko. Batas
deteksi merupakan parameter uji batas. Batas kuantitasi merupakan parameter pada analisis renik dan diartikan sebagai kuantitas terkecil analit dalam sampel
yang masih dapat memenuhi kriteria cermat dan seksama Ibrahim, 2004.
Batas deteksi dan kuantitasi dapat dihitung secara statistik melalui garis regresi linier dari kurva kalibrasi. Nilai pengukuran akan sama dengan nilai b pada
persamaangaris linier y = a + bx, sedangkan simpangan baku blanko sama dengan simpangan baku residual Syx.
………………. 1 Dengan y
i
adalah sinyal hasil pengukuran, y
i
adalah semua titik pada garis yang berpadanan dengan X
i
i = 1,2,3,…n yang dihitung dari persamaan regresinya, dan n adalah jumlah pengukuran
a. Batas deteksi Q Karena k = 3 atau 10, Simpangan baku Sb = Syx,
maka ………………. 2
b. Batas kuantitasi Q
………………. 3 Miller, dkk, 2000.
16
II.6.3 Akurasi