Alat Tahapan Penelitian 1. Penetapan dengan metode KCKT Penyiapan larutan baku induk Penyiapan larutan baku intermediet Penyiapan larutan baku kerja Tahapan asilasi dengan larutan benzoil klorida

19

BAB IV PERCOBAAN IV.1. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah sampel ikan kalengan yang ada di pasaran, baku histamin bersertifikat PPOMN, air pro KCKT, asetonitril pro KCKT, natrium klorida, natrium hidroksida, asam trikloroasetat, benzoil klorida, dietil eter, Kit ELISA Ridascreen ® Histamine Competitive Enzyme Immunoassay.

IV.2. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain labu ukur, gelas ukur, pipet ukur, erlenmeyer, timbangan analitik, tabung sentrifugasi, sentrifugasi Kubota 2420, vortex Barnstead Thermolyne 37600, KCKT Agilent Infinity VWD 1260 series detektor UV, Kolom Agilent Zorbax C 18 3.5µm; 4.6 x 100 mm, penyaring membrane 0,45 µm, dan ELISA Reader Manual Chromate. IV.3. Tahapan Penelitian IV.3.1. Penetapan dengan metode KCKT

a. Penyiapan larutan baku induk

Larutan baku induk histamin dibuat dengan melarutkan senyawa baku histamin dalam asam klorida 0,1 N sehingga diperoleh larutan baku induk dengan konsentrasi 10 mgmL.

b. Penyiapan larutan baku intermediet

Larutan baku intermediet histamin dibuat dengan melarutkan senyawa baku induk histamin dalam asam klorida 0,1 N sehingga diperoleh larutan baku intermediet dengan konsentrasi 200 µgmL.

c. Penyiapan larutan baku kerja

Larutan baku intermediet yang telah dibuat dengan konsentrasi 200 µgmL, kemudian diencerkan hingga diperoleh baku seri dengan konsentrasi 0, 4, 8, 12, 16, 20, 24, dan 28 µg mL. Masing-masing baku histamin dilarutkan dengan menggunakan asam klorida 0,1 N hingga tanda. 20

d. Tahapan asilasi dengan larutan benzoil klorida

Dua mL benzoil klorida dilarutkan dalam 100 mL asetonitril benzoil klorida 2. Derivatisasi dilakukan dengan menambahkan larutan baku kerja dan sampel dengan 1 mL benzoil klorida 2 dan 2 mL NaOH 2 M, vortex selama 1 menit. Diamkan dalam temperatur ruang selama 5 menit dan di sentrifugasi selama 10 menit 25000 rpm. Reaksi asilasi dihentikan dengan penambahan 2 mL NaCl jenuh. Hasil derivatisasi diekstraksi tiga kali dengan 3 mL dietil eter. Lapisan organik dievaporasi, residu yang diperoleh dilarutkan dengan 2 mL asetonitril. Alikuot 20 uL diinjeksikan ke sistem KCKT.

e. Penyiapan Fase gerak