Latar Belakang Modul Kelompok Kompetensi Jenjang SD - Budi Mulyana 5. Modul E Awal
Kegiatan Pembelajaran 1
6
berkenaan dengan kestabilan atau konsistensi skor tes. Hal ini berarti bahwa suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen
tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Jika yang ingin diukur adalah hasil belajar peserta didik berkenaan dengan
suatu kompetensi yang diharapkan maka alat ukurnya adalah tes yang berkenaan dengan kompetensi yang dimaksud. Suatu alat ukur dikatakan
reliabel jika alat ukur tersebut digunakan untuk mengukur suatu objek berkali-kali hasilnya konsisten atau stabil.
b. Penilaian Penilaian adalah prosedur yang sistematis untuk mengumpulkan informasi
yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan tentang karakteristik orang atau objek Reynold, et al, 2009. Selanjutnya, Djemari Mardapi
2012 menyatakan bahwa penilaian mencakup semua cara yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang individu. Untuk menilai
prestasi peserta didik, peserta didik mengerjakan tugas-tugas, mengikuti ujian tengah semester, dan ujian akhir semester. Semua data diolah menjadi
informasi tentang individu. Berdasarkan uraian di atas, proses penilaian meliputi pengumpulan bukti-
bukti tentang pencapaian belajar peserta didik. Hal ini berarti bahwa penilaian merupakan serangkaian proses pengumpulan data mengenai
suatu individu, yang diperoleh melalui beberapa alat ukur, kemudian hasilnya diolah sehingga diperoleh suatu informasi mengenai suatu
individu. Alat ukur yang digunakan untuk menilai capaian pembelajaran peserta
didik disebut instrumen penilaian. Sebagai contoh, nilai matematika di rapor peserta didik diperoleh dari tugas-tugas matematika dan beberapa
kali ujian matematika. Penilaian merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan dari komponen lainnya khususnya pembelajaran. Penilaian
adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran untuk
memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik Kemendikbud, 2015.