Kegiatan Pembelajaran 1
8
peserta didik. di dalam dan di luar pembelajaran. Penilaian sikap dimaksudkan sebagai penilaian terhadap perilaku peserta didik dalam proses
pembelajaran kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler, yang meliputi sikap spiritual dan sosial. Penilaian sikap lebih ditujukan untuk membina
perilaku sesuai budi pekerti dalam rangka pembentukan karakter peserta didik sesuai dengan proses pembelajaran.
Penilaian sikap terdiri dari penilaian sikap spiritual KI-1 dan penilaian sikap sosial KI-2. Penilaian sikap spiritual antara lain: 1 ketaatan beribadah; 2
berperilaku syukur; 3 berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan; dan 4 toleransi dalam beribadah. Sikap spiritual tersebut dapat ditambah
sesuai karakteristik satuan pendidikan. Penilaian sikap sosial meliputi: 1
jujur, 2 disiplin, 3 tanggung jawab, 4 santun, 5 peduli, dan 6 percaya
diri. Sikap sosial tersebut dapat ditambah oleh satuan pendidikan sesuai kebutuhan.
Penilaian pengetahuan dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan atau Pemerintah. Penilaian pengetahuan KI-3 merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk mengukur penguasaan pengetahuan peserta didik. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan cara mengukur penguasaan peserta didik
yang mencakup pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam berbagai tingkatan proses berpikir. Penilaian keterampilan KI-4 dilakukan
oleh pendidik, satuan pendidikan, danatau Pemerintah. Penilaian keterampilan dimaksudkan untuk mengetahui penguasaan pengetahuan
peserta didik dapat digunakan untuk mengenal dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan sesungguhnya dunia nyata.
3. Prinsip-prinsip Penilaian dalam Pembelajaran
Prinsip penilaian Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut Kemendikbud, 2015.
a. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan
kemampuan yang diukur. b.
Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.
Modul Pelatihan SD Kelas Awal
9
c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta
didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
d. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
e. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat
diketahui oleh
pihak yang
berkepentingan. f. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik
mencakup semua aspek kompetensi dan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan
kemampuan peserta didik. g. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah baku. h. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan. i. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari
segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
4. Karakteristik dan Teknik Penilaian
Karakteristik penilaian adalah belajar tuntas, otentik, berkesinambungan, menggunakan bentuk dan teknik penilaian yang bervariasi, dan berdasarkan
acuan kriteria Kemendikbud, 2015. a. Belajar Tuntas
Ketuntasan belajar merupakan capaian minimal dari kompetensi setiap muatan pelajaran yang harus dikuasai peserta didik dalam kurun waktu
belajar tertentu. Ketuntasan belajar dilihat dari ketiga aspek, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Masing-masing aspek memiliki criteria
penilaian yang berbeda. Ketuntasan belajar mastery learning diketahui jika penilaian ditujukan untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan
diagnostic proses pembelajaran. Hasil tes diagnostic, ditindaklanjuti dengan pemberian umpan balik feedback kepada peserta didik, sehingga
hasil penilaian dapat segera digunakan untuk perbaikan mutu pembelajaran.