Modul Pelatihan SD Kelas Awal
29
c. Teknik Penggunaan Alat Ukur
Keterampilan siswa yang perlu dilatihkan oleh guru adalah kemampuan dalam menggunakan alat ukur. Keterampilan ini akan sangat menunjang pada
kegiatan penelitian atau eksperimen yang akan banyak dilakukan pada pembelajaran fisika.
Teknik-teknik penggunaan beberapa alat ukur yang perlu dikuasai oleh siswa adalah sebagai berikut.
1 Jangka Sorong Jangka sorong merupakan sebuah alat ukur yang sering digunakan dalam
kegiatan praktikum di laboratorium fisika. Dalam suatu kegiatan eksperimen, siswa tentunya harus sudah memiliki keterampilan bagaimana cara
menggunakan dan cara menentukan hasil suatu pengukuran jika dalam eksperimen tersebut menggunakan jangka sorong.
Di laboratorium fisika jangka sorong dapat dibedakan menjadi dua jenis; yaitu jangka sorong analog dan jangka sorong digital. Adapun bentuk kedua jangka
sorong tersebut ditunjukkan pada gambar berikut ini.
Gambar 2. 11 Jangka sorong
a Bagian-bagian Jangka Sorong Jika kita cermati secara umum bentuk jangka sorong analog maupun digital
memiliki banyak kesamaannya; yaitu terdiri dari skala utama, skala nonius, rahang tetap, rahang geser, batang pengukur kedalaman, dan pengunci.
Seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini.
Kegiatan Pembelajaran 2
30
Gambar 2. 12 Bagian-bagian jangka sorong
Jangka sorong yang paling sering digunakan dalam kegiatan pengukuran adalah jangka sorong analog. Jangka sorong analog dapat dibedakan berdasarkan
ketelitian yang dimilikinya. Perbedaan ketelitian dari jangka sorong ditentukan oleh pembagian skala noniusnya.
b Jenis-jenis Jangka Sorong Analog Mari kita perhatikan secara cermat perbedaan ketelitian yang dimiliki oleh
setiap jangka sorong analog. 1 Jangka sorong ketelitian 0,1 mm
Gambar 2. 13 Jangka sorong berketelitian 0,1
Ciri jangka sorong yang memiliki ketelitian 0,1 mm, skala noniusnya dibagi menjadi 10 bagian.
Modul Pelatihan SD Kelas Awal
31
2 Jangka sorong ketelitian 0,05 mm
Gambar 2. 14 Jangka sorong berketelitian 0,05
Ciri jangka sorong yang memiliki ketelitian 0,05 mm, skala noniusnya dibagi menjadi 20 bagian.
3 Jangka sorong ketelitian 0,02 mm
Gambar 2. 15 Jangka sorong berketelitian 0,02
Ciri jangka sorong yang memiliki ketelitian 0,02 mm, skala noniusnya dibagi menjadi 50 bagian.
Sebelum melakukan pengukuran dengan menggunakan jangka sorong, guru hendaknya mengingatkan siswa untuk selalu memperhatikan ketelitian jangka
sorong yang digunakan karena akan menentukan ketepatan suatu hasil pengukuran.
c Cara Menggunakan Jangka Sorong 1 Letakkan benda yang akan diukur pada rahang jangka sorong.
2 Gerakan batang geser sehingga benda benar-benar terjepit oleh rahang jangka sorong.
3 Putar pengunci jangka sorong supaya benda tidak bergeser lagi. 4 Nyatakan penunjukkan skala utama dalam milimeter.
5 Amati skala utama yang paling dekat dengan titik nol dari nonius.
Kegiatan Pembelajaran 2
32
6 Amati dengan cermat skala nonius yang paling berimpitan dengan skala utama.
7 Dimensi panjang benda diameter atau ketebalan benda adalah jarak skala utama ke titik nol nonius ditambah jumlah garis skala nonius dari nol
sampai nonius yang berimpitan dengan skala utama. Contoh :
Tentukan hasil pengukuran dari setiap jangka sorong yang ditunjukkan gambar berikut ini
a .
Gambar 2. 16 Hasil ukur 1
b .
Gambar 2. 17 Hasil ukur 2
c .
Gambar 2. 18 Hasil ukur 3
Baca langsung: Diameter benda
= 24 mm + 0,6 mm = 24,6 mm
Perhitungan: Diameter benda
= 24 mm + 6 0,1 mm = 24 mm + 0,6 mm
= 24,6 mm
Baca langsung:
Diameter benda = 16 mm + 0,35 mm
= 16,35 mm
Perhitungan:
Diameter benda = 16 mm + 17 0,05 mm
= 16 mm + 0,35 mm = 16,35 mm
Baca langsung:
Diameter benda = 3 mm + 0,7 + 0,06 mm
= 3,76 mm
Perhitungan:
Diameter benda = 3 mm + 38 0,02 mm
= 3 mm + 0,76 mm = 3,76 mm