36
garam secara merata diatasnya. Setelah semua selesai melakukan pengadukan merata, setelah semuanya menjadi rata maka dilakukan
pengepakan kedalam plastik besar untuk proses fermentasi selama 7 hari masing-masing plastik diisi adonan solid 150 kg. Setelahwaktu yang di
tentukan tiba plastik di buka dan langsung dapat di berikan kepada ternak atau dapat juga di tambah bahan pakan lain agar nilai gizi solid lebih komplit
sersuai kebutuhan ternak.
2. Pelatihan Pembuatan Fermentasi Kulit Kopi
Pelatihan dilaksanakan di Rumah Yuliadi Ketua Kelompok Ternak Pekalongan Jaya Desa Pekalongan Kecamatan Ujan Mas Kabupaten
Kepahiag pada hari Rabu tanggal 14 Mei 2014. Penyampaian materi teknik pembuatan fermentasi kulit kopi sebagai
pakan ternak disampaikan oleh Erpan Ramon, S.Pt. Teknik pembuatan kulit kopi adalah untuk kebutuhan 7 ekor ternak selama 3 bulan di perlukan kulit
kopi fermentasi
sejumlah 2,5
ton. Alat
yang dibutuhkan
adalahsekop cangkul, plastik besar, ember, gembor, dan timbangan. Bahan yang dibutuhkan adalah kulit kopi 60 , dedak padi 39 , probiotik 0,25
, garam dapur 0,25 , dan gula merah 0,5 . Cara pembuatan fermentasi kulit kopi adalah : 1. Kulit kopi, dedak
padi, garam dan starbio dicampur menjadi satu secara merata selanjutnya gula merah dilarutkan kedalam air 20 liter. Selanjutnya perciki dengan air
gula merah secara merata dengan menggunakan gembor.Setelah tercampur merata campuran kulit kopi, dedak padi, garam, starbio dan air gula merah,
dimasukan kedalam plastik dan di ikat agar udara luar tidak masuk, selanjutnya di peram selama 4 – 5 hari. Setelah proses fermentasi kulit kopi
selesai, maka dapat di masukan ke dalam karung dan siap untuk di berikan kepada ternak sapi. Ataudapat juga di berikan dengan di tambah bahan
pakan yang lain agar nilai gizi pakan konsentrat lebih komplit sersuai dengan kebutuhan ternak.
3. Pelatihan Pembuatan Aktifator Kompos
Pelatihan perbanyakan mikroba sebagai aktifator pembuatan pupuk organik kompos dilaksanakan pada Gapoktan Prasetia tani desa Suka Sari
yang di sampaikan oleh Erpan Ramon S.Pt, di jelaskan bahwa aktivator
37
adalah kumpulan mikroba yang di pergunakan untuk mempercepat proses fermentasi bahan organic, mikroba terdiri dari beberapa j enis bakteri dan
jamur sumber aktivator dapat berasal dari pupuk organik setengah jadi dan pupuk organic yang sudah matang, peroses pembuatan activator dalam
pembuatan kompos di demplot penggemukan sapi potong desa Sumber Sari pada Gabungan kelompok Tani Prasetia Tani dengan cara, perbanyakan
dalam suspensi cairan nutrisi atau tepung pati karbohidrat sehingga di peroleh activator berbentuk cairan atau tepung. Cara pembuatan activator
cair adalah : 1. Melarutkan dan merebus sampai mendidih air cucian beras dan gula merah gula aren 2. memasukkan selagi panas kedalam botol
sirup, 3. menutup dengan kertas dan mengikat dengan karet gelang 4. mendinginkan selama 2 – 3 jam, 5. memasukkan 50 ml suspensi mikroba
6. memfermentasikan atau mendiamkan selama 7 hari satu minggu, Kemudian aktivator sudah siap untuk di gunakan membuat kompos.
4. Pelatihan Pembuatan Kompos
Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan dan Bimbingan pembuatan kompos kegiatan program Pendampingan PSDSK di Kabupaten Seluma yang hadir
berjumlah15 orang, kegiatan acara dibuka oleh I r. Siswani Dwi Daliani peserta Kepala Desa Sumber Arum, masyarakat desa SumberArum, Pengurus
beserta anggota Kelompok ternak Tunas Harapan,kata sambutan bapak kepala desa Sumber Arum yang menyampaikan terimakasih kepada tim
PSDS K BPTP
Bengkulu yang
telah meluangkan
waktunya untuk
mendidik membina masyarakat desa Sumber Arum terutama Kelompok ternak tunas Harapan tentang teknologi pembuatan pupuk organik kompos
dan teknologi-teknologi perternakan yang lainnya. Teknonlogi pembuatan pupuk kompos yang di sampaikan adalah
menggunakan aktifator EM4 yang di larutkan dengan menggunakan 10 liter air 0,5 glas gula pasir dan 1 3 glas aktifator kemudian diaduk hingga rata,
kemudian di percikan ke tumpukan 900 kg kotoran sapi, 100 kg skam padi yang telah di aduk rata, demikian juga untuk lapisan berikutnya di tarok di
atasnya setelah itu tumpukan kompos di tutup rapat dengan menggunakan terpal, di anjurkan dengan para petani untuk melakukan pembalikan dengan
rata setiap 3 – 5 hari sekali sampai dengan hari ke 21.
38
Materi dalam
kegiatan pelatihan
pembuatan pupuk
kompos disampaikan oleh Zul Efendi, S.Pt. Dalam kesempatan Kegiatan berikutnya
adalah Demonstrasi pembuatan pupuk organik kompos yang juga disampaikan oleh ibu I r.Siswani Dwi Daliani yang di bantu olehWahyuni
Ameilia Wulandari, S.Pt. M.Si. dan I bu I r. Siswani Dwi Daliani.yang berlokasi di kandang ternak milik ketua kelompok Tunas Harapan Bapak Wahyudi .
Untuk pembuatan fermentasi pelepah sawit pelaksanaannya di tunda, karena bahan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan demonstrasi belum di
siapkan oleh para peternak. Tetapi dalam penyampaian materi teknologi pembuatan fermentasi pelepah sawit di sampaikan oleh I bu I r. Siswani Dwi
Daliani. Tanpa demonstrasi, dalam kesempatan itu di anjurkan oleh tim PSDS K agar para peternak untuk dapat menyiapkan bahan terlebih dahulu
baru dapat di laksanakan demonstrasinya.
5. Pelatihan Pembuatan Kandang