Pertemuan Konsolidasi Lanjutan Program Pendampingan PSDSK Lingkup Puslitbang Peternakan

24 pelayanan BI G yang menampilkan atau menyajikan produk-produk dalam hal ini Peta dalam berbagai skala.

2. Pertemuan Konsolidasi Lanjutan Program Pendampingan PSDSK Lingkup Puslitbang Peternakan

1. Rapat koordinasi tindak lanjut Pendampingan PSDSK 2014 dilaksanakan pada hari Jumat – Minggu tanggal 24 – 26 Oktober 2014 di Swiss Bellinn Hotel Pangkalan Bun Jl. Ahmad Yani Km. 2 Pangkalan Bun Kalimantan Tengah. Acara dihadiri sekitar 50 orang yang berasal dari 24 Kepala BPTP dan Penanggung Jawab PSDSK, peneliti dan panitia dari Puslitbangnak, Kepala Puslitbang Peternakan Dr. Bess Tisnamurti, Kepala BBSDLP diwakili Dr. M. Nur, Kepala BB. Litvet diwakili Dr. Bambang Ngadji Utomo, Kepala BBP2TP diwakili Dr. Ermin Widjaja, PT. Medco Agro Pangkalan Bun Nursyamsa Setiawan. 2. Arahan dan pembukaan rapat koordinasi oleh Kapuslitbang Peternakan diwakili oleh Prof. Sjamsul Bachri. Dalam arahannya disampaikan bahwa kegiatan pendampingan PSDSK tahun ini merupakan tahun terakhir dan tahun depan akan dilanjutkan dengan pendampingan kawasan peternakan, untuk di Bengkulu dengan Pendampingan Kawasan Kambing. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 3 hari diawali dengan presentasi dari PT. Medco Agro, Kepala BBSDLP, Kepala BBP2TP kemudian dilanjutkan dengan perkembangan PSDSK di 4 BPTP yaitu Bengkulu, Banten, Kalsel dan Sulteng. Bahan tayang presentasi dari BPTP Bengkulu disajikan terlampir. 3. Bahan presentasi dari PT. Medco Agro PT. Kalteng Andinipalma Lestari PT. KAL disampaikan oleh Bapak Nursyamsa. PT. KAL mulai tahun 2011 memasukan ternak sapi Brahman Cross dan Limousine dari Australia dengan populasi awal 298 ekor dan saat ini sudah berkembang menjadi 456 ekor. Model pemeliharaan adalah dengan sapi digembalakan pada perkebunan sawit yang sudah berumur lebih dari 8 tahun. Selain itu PT. Medco juga menanan rumput paspalum untuk grassing oleh ternak. Hasil keuntungan dari usaha ternak sapinya sebesar Rp. 5.220.000 18 bulan dan PBBH 0,5 kg ekor. PT KAL juga telah bekerjasama dengan Puslitbang Peternakan sejak tahun 2013. Kotoran sapi telah dimanfaatkan sebagai pupuk kompos dan pupuk organic cair. 25 4. Selanjutnya adalah presentasi dari BBSDLP dengan judul Program BBSLP dalam Membangun Eko-Green di Lahan Sawit. Makalah disampaikan oleh Dr. M. Noor yang mewakili Ka. BBSDLP Dr. Dedi Nursyamsi. Eko-Green Pertanian Ramah Lingkungan adalah sistem pertanian yang mengelola seluruh sumberdaya pertanian dan input usaha tani secara bijak, berbasis inovasi teknologi untuk mencapai: Produktivitas Berkelanjutan, Secara Ekonomi Menguntungkan, Secara Sosial-Budaya Bisa Diterima, Risiko Rendah atau Tidak Merusak Fungsi Lingkungan. I ndicator lingkungan Eko-Green adalah : Rendah Emisi Gas Rumah Kaca, Adaptif terhadap perubahan iklim, Bijak dalam pengendalian HPT, Rendah cemaran logam berat dan residu agrokimia on site dan off site, Zero Waste, Terjaga kualitas lahan dari degradasi fisika, kimia dan biologi, Terjaga keanekaragaman hayati. 5. Presentasi dari Kepala BBP2TP yang diwakili oleh I bu Dr. Ermin Widjaja menyampaikan tentang Pengembangan I ntegrasi Sapi Sawit dalam Mewujudkan Pertanian Bioindustri. KONSEP PERTANI AN BI OI NDUSTRI BERKELANJUTAN : Lahan bukan hanya sumber daya alam tetapi juga industri yang memanfaatkan seluruh faktor produksi untuk menghasilkan pangan serta produk lain dengan menerapkan konsep BI OREFI NERY. Kalau diambil poin-poinnya, bahwa prinsip dasar penerapan bioindustri pertanian adalah: pertanian zero wastes, eksternal input rendah, pertanian pengolah biomasa dan limbah jadi bio-produk bernilai tinggiberbasis I PTEK biorefinery, pertanian terpadu ramah lingkungan.Strategi pengembangan pertanian bioindustri melalui usaha peternakan sapi di perkebunan kelapa sawit diarahkan pada: I ndustri pakan ternak berbasis limbah dan produk samping kelapa sawit, I ndustri perkembangbiakan sapi I ndustri penggemukan sapi potong, I ndustri pupuk organik, I ndustri energi alternatif. 6. Pada hari kedua kunjungan field trip ke PT. Medco Agro untuk melihat pemeliharaan sapi potong di bawah kebun sawit. Rombongan diterima oleh Bapak Nursyamsa dan pegawainya. Di PT. Medco Agro melihat sapi potong jenis Brahman Cross dan Limousine yang sehat -sehat dan gemuk- gemuk dengan metode digembalakan dibawah pohon sawit yang 26 bergiliran dengan pembatas tali yang dialiri listrik menggunakan tenaga surya. 7. Kunjungan berikutnya adalah ke pabrik CPO PT. Sabut Mas yang masih dalam kepemilikan yang sama dengan PT. Medco Agro. Di pabrik CPO ini kami berkesempatan melihat limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak yaitu bungkil inti sawit, solid, tandan buah kosong, dan cangkang serta fibernya. 8. Sesudah dari PT. Sabut Mas kami mengunjungi kelompok tani Subur Makmur, Maju Bersama. 9. Kunjungan berikutnya adalah ke kelompok Ternak di Kubu yang berhasil mengintegrasikan sapi sawit dari nol hingga saat ini telah meraih kesuksesan sebagai penghasil kompos dan pupuk organik cair, serta pemasok sapi potong. Dalam acara ini Kapuslitbang peternakan hadir bersama, I bu Febri dan rombongan dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kota Waringin Barat. Acara dilanjutkan dengan diskusi dan Tanya Jawab bersama kelompok ternak dan petugas dinas. 10. Acara selanjutnya adalah pertemuan internal dengan Kapuslitbang peternakan membahas tindak lanjut dari kegiatan Pendampingan PSDSK diantaranya adalah membuat sukses story dari tahun 2010 – 2014 dan rencana kegiatan pendampingan kawasan di tahun 2015.

3. Seminar NasionalTeknologi Perternakan dan Veteriner