Ruang Lingkup Tahapan Pelaksanaan

7 I I I . PROSEDUR 3.1.Pendekatan kerangka pemikiran Pengawalan pendampingan PSDSK dilaksanakan di 2 kabupaten yaitu di Seluma dan Kepahiang untuk pelaksanaan demonstrasi plot Penggemukan Sapi Potong. Dalam rangka pencapaian swasembada daging sapi, Bengkulu sebagai provinsi penunjang program PSDSK, maka untuk memenuhi kebutuhan daging di Provinsi Bengkulu sendiri perlu dilakukan upaya agar pasokan daging dapat dipenuhi dari dalam provinsi sendiri dan dapat memasok ke provinsi tetangga seperti Sumsel dan Sumbar. Untuk itu perlu dilakukan usaha penggemukan sapi dengan pakan yang banyak tersedia di Bengkulu terutama limbah tanaman pertanian, perkebunan dan limbah pabrik CPO, tahu dan kopi. Pendampingan terhadap Program PSDSK dilaksanakan secara proporsional sesuai dengan jumlah kelompok ternak di kabupaten tersebut. Pendampingan dilakukan mulai dari persiapan, pelaksanaan hingga pelaporan. Pada tahun 2014 pendampingan difokuskan pada usaha penggemukan sapi potong. Waktu pelaksanaan kegiatan berlangsung selama 1 satu tahun yaitu dari bulan Januari – Desember 2014.

3.2. Ruang Lingkup

Pendampingan penerapan inovasi teknologi penggemukan pada ternak sapi potong dilaksanakan di lapangan secara partisipatif. Kegiatan dilaksanakan selama 1 satu tahun di 2 kabupaten. Ruang lingkup kegiatan pendampingan meliputi : a. Penyiapan Sumber Daya Manusia SDM meliputi kegiatan pelatihan dan penyuluhan, b. Pendampingan teknologi penggemukan meliputi perbaikan manajemen pemeliharaan sapi Bali kandang, pakan dan kesehatan hewan, c. Pendampingan kelembagaan penggemukan sapi potong Bali. d. I ntroduksi pengolahan kotoran kompos.

3.3. Tahapan Pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan kegiatan pendampingan meliput i: 1. Koordinasi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu dan Dinas Peternakan Kabupaten Seluma dan Kepahiang, 2. I dentifikasi kebutuhan pengkajian dan diseminasi untuk menggali potensi dan masalah di lokasi 8 pendampingan, serta melaksanakan sosialisasi dan apresiasi teknologi yang akan diintroduksikan,3. Penyusunan petunjuk pelaksanaan juklak,4. Melaksanakan bimbingan temu lapang apresiasi dan penyebarluasan teknologi,5. Melaksanakan pelatihan petani dan petugas, 6. Melaksanakan demplot teknologi penggemukan sapi potong jantan Bali di Kabupaten Seluma dan Kepahiang. Kegiatan yang dilakukan pada demplot adalah: a. Seleksi sapi bakalan Jenis sapi yang digunakan untuk usaha penggemukan sapi potong yaitu jenis sapi Bali di Kabupaten Seluma sebanyak 20 ekor dan untuk di Kabupaten Kepahiang adalah sapi Bali sebanyak 21 ekor. b. Manajemen Pakan Pakan ternak berupa hijauan diberikan sekitar 10 bahan segar dari bobot badan dan pakan konsentrat diberikan untuk mencapai konsumsi 3,5-4 bahan kering dari bobot badan sapi. Kualitas pakan mengandung minimal 68 jumlah energi dicerna total digestible energy dengan kandungan protein 12 . Konsentrat yang dberikan berupa dedak padi ditambah limbah pertanian ataupun perkebunan yang banyak tersedia dilokasi pendampingan. Air minum diberikan secara ad libitum. c. Manajemen kesehatan hewan Persyaratan kesehatan hewan perlu dipenuhi dalam kegiatan usaha penggemukan sapi potong. Kesehatan hewan tersebut berkaitan dengan penyakit hewan menular, penyakit non-infeksius dan gangguan metabolisme yang dapat mempengaruhi produktivitas ternak. Pada dasarnya persyaratan dan penanganan gangguan kesehatan hewan ini sama dengan usaha pembibitan, namun harus aman dan sehat apabila dilakukan pemotongan untuk tujuan konsumsi. d. Pascapanen dan pemasaran Sapi hasil penggemukan dijual berdasarkan per kg berat badan hidup dan taksiran daging. Pemasaran sapi siap potong dilakukan oleh kelompok peternak sehingga memiliki posisi tawar yang tinggi. Bahan dan Alat • Dedak padi serta pakan ternak lainnya • Probiotik • Vitamin dan obat-obatan ternak 9 • Ember, terpal, plastik peralatan pembuatan pakan dan kompos berbasis limbah pertanian lokal: jerami, pelepah sawit . Analisis data dan pelaporan Data dari rangkaian hasil pelaksanaan kegiatan pendampingan baik berupa data teknis maupun ekonomi selanjutnya dianalisis sesuai dengan kebutuhan penyusunan laporan akhir kegiatan.Pelaporan dibuat sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan pendampingan yang dilakukan yaitu laporan bulanan, laporan tengah tahun dan laporan akhir tahun. 10 I V. HASI L DAN PEMBAHASAN

4.1. Karakteristik Lokasi Pendampingan Kabupaten Seluma