Karakteristik Lokasi Pendampingan Kabupaten Seluma

10 I V. HASI L DAN PEMBAHASAN

4.1. Karakteristik Lokasi Pendampingan Kabupaten Seluma

Kabupaten Seluma secara administrasi termasuk ke dalam wilayah Provinsi Bengkulu yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003, tentang pembentukan Kabupaten Mukomuko, Seluma dan Kaur. Secara Geografis Kabupaten Seluma terletak di Pantai Barat Sumatera Bagian Selatan yang berada pada koordinat garis lintang dan bujur, yaitu 03º 49’55,66”LS - 04º 21’40,22” LS dan 101º 17’27,57” BT - 102º 59’40,54” BT. Batas-batas wilayah Kabupaten Seluma adalah sebelah utara dengan Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Utara, sebelah selatan dengan Kabupaten Bengkulu Selatan, sebelah timur dengan Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan dan sebelah barat dengan Samudera I ndonesia. Suhu udara rata-rata di Kabupaten Seluma antara 21º C - 32º C, kelembaban udara relative antara 85 – 88 , jumlah curah hujan untuk setiap tahunnya bervariasi antara 1.500 mm – 4.500 mm dengan jumlah hari hujan antara 110 – 230 hari setiap tahunnya, rata – rata 16 hari hujan setiap bulannya. Dari luas Kabupaten Seluma 240.044 Ha mempunyai beberapa jenis tanah utama antara lain: Aluvial, Podsolik Merah Kuning. Latosol dan Podsolik Coklat Litosol, sedangkan jenis tanah yang rata-rata di bawah 10 antara lain Organosol Gley Humus, Podsolik Merah Kuning, Litosol dan Podsolik Merah Kuning Litosol. Tekstur tanah di Kabupaten Seluma umumnya bertekstur agak halus dengan luas 1.112,6º km 2 46,35 , tekstur sedang 607,92 km 2 , halus 336,28 km 2 14,01 , agak kasar 124,85 km 2 5,20 dan kasar 218,79 km 2 9,11 . Lokasi pendampingan PSDS K berada di Kelompok Ternak Tunas Harapan kabupaten Seluma dengan Bapak Wahyudi selaku ketua kelompok ternak Tunas Harapan Desa Sumber Arum Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma.Ketinggian tempat Desa Sumber Arum adalah 8,5 m dpl, jumlah ternak sapi 130 ekor, ayam kampung 200 ekor, ternak kambing berjumlah 60 ekor. Luas lahan perkebunan kelapa sawit masyarakat desa adalah 465 Ha hal ini menyebabkan desa sum ber arum sangat berlimpah hasil samping buah sawit solid, luas lahan HMT 1 Ha, tegalan 75 Ha dan Pemukiman Penduduk 50 Ha. 11 Saran pendukung usahaternak pada kelompok cukup memadai, yaitu kelompok mempunyai mesin copper untuk mencacah pakan hijauan, kelompok juga mempunyai kebun HMT seluas 1 ha yang ditanami dengan rumput gajah, gamal, setaria dan rumput lapang lainnya. Ketua kelompok juga memiliki pabrik tahu yang mempunyai limbah ampas tahu untuk pakan ternak, perkiraan limbah ampas tahu yang dapat dihasilkan setiap harinya adalah 300 – 350 kg.Jumlah ini mencukupi untuk digunakan sebagai pakan tambahan di kelompok Tunas Harapan. Kabupaten Kepahiang Secara geografis, wilayah Kabupaten Kepahiang terletak pada posisi 101055 19 sampai dengan 103001 29 bujur timur BT dan 02043 07 sampai dengan 03046 48 Lintang Selatan LS. Secara administratif, berdasarkan UU RI No 39 Tahun 2003, Kabupaten Kepahiang berbatasan dengan : - Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Curup, Kecamatan Sindang Kelingi, dan Kecamatan Padang Ulak Tanding Kabupaten Rejang Lebong. - Sebelah Selatan berbatasn dengan Kecamatan Taba Penunjang Kabupaten Bengkulu Utara, - Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Lahat propinsi Sumatra Selatan, - Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Pagar Jati Kabupaten Bengkulu Utara, dan kecamatan Bermani Ulu Kabupaten Rejang Lebong. Kabupaten Kepahiang memiliki 108 Desa Kelurahan, dan 8 Kecamatan diantaranya : Kecamatan Muara Kemumu, Kecamatan Bermani I lir, Kecamatan Seberang Musi, Kecamatan Tebat Karai, Kecamatan Kepahiang, Kecamatan Kaba Wetan, Kecamatan Ujan mas, dan Kecamatan Merigi. Kabupaten Kepahiang memiliki luas wilayah seluas 66.500 Ha , terdiri dari Kecamatan Kepahiang seluas 7.192 Ha, Kecamatan Bermani I Lir seluas 16.391 Ha dan merupakan Kecamatan yang terluas dikabupaten Kepahiang, Kecamatan Tebet Kerai seluas 7.688 Ha, Kecamatan Ujan Mas seluas 9.308 Ha. Sementara untuk Kecamatan pemekaran, kecamatan Muara Kemumu 9.507 Ha. Sementara untuk Kecamatan Seberang Musi 7.665 Ha, Kecamatan Kabawetan 6.331 Ha dan Kecamatan Merigi memiliki luas paling kecil di Kabupaten Kepahiang yaitu 2.418 Ha. Sebagian besar wilayah Kabupaten Kepahiang berada ketinggian 500 - 1.000 meter di atas permukaan laut.Sedangkan kedalaman efektif tanah terluas berada antara 60 sampai 90 centimeter. Sebagian besar 12 tahan di kabupaten Kepahiang adalah Kompleks padsolik coklat, padsol dan Lotosol dan berstruktur sedang serta 44,47 wilayahnya masih hutan, waduk rawa atau danau. Komoditi unggulan Kabupaten Kepahiang yaitu sektor pertanian dan jasa. Sektor pertanian komoditi unggulannya adalah sub sektor tanaman perkebunan dengan komoditi Kelapa sawit, kakao, Kopi, kelapa, Lada dan Karet. Sub sektor pertanian komoditi yang diunggulkan berupa komoditi jagung dan Ubi kayu. Sub sektor Jasa Pariwisata yaitu Wisata Alam dan Wisata Budaya. Kegiatan pendampingan PSDS K dilaksanakan di 2 lokasi yaitu Kelompok Tani Pekalongan Jaya Desa Pekalongan Kecamatan Ujan Mas dan di Gapoktan Prasetya Tani Desa Sumber Sari Kecamatan Kabawetan. Sinergisme Pendampingan PSDSK BadanLitbang Pertanian dengan Stakeholders Kegiatan Sinergisme Pendampingan PSDS K Provinsi Bengkulu TA 2014 diselenggarakan di BPTP Bengkulu pada tanggal 19 Maret 2014 kegiatan ini di hadiri oleh sekitar 60 orang peserta yaitu Peneliti Balitnak 2 orang, Kepala Dinas Perternakan dan Kesehatan Ternak Provinsi Bengkulu dan kepala bidang produksi Perternakan Dinas Perternakan dan Kesehatan Ternak Provinsi Bengkulu, Sekretaris Dinas Pertanian, Perternakan dan Perkebunan Kabupaten Seluma, Kepala Bidang Perternakan Dinas Perternakan dan Perikanan Kabupaten Kepahiang, Kepala BP4K Kabupaten Kepahiang dan Kepala Jabatan Fungsional BP4K Kabupaten Kepahiang serta peneliti dan Penyuluh BPTP Bengkulu, hasil penting dari kegiatan sinergisme pendampingan PSDS K Provinsi Bengkulu TA 2014 adalah sebagai berikut : 1. Untuk keberlanjutan Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Kerbau PSDS K maka perhatian pemerintah harus di titikberatkan pada : A. Populasi : Mencegah kematian Pedet akibat kekurangan pakan air dan penyakit dari 20 - 40 menjadi 5 – 10 B. Produksi : Meningkatkan ADG dan bobot potong sesuai dengan potensi genetik dan potensi ekonomi C. Membangkitkan gairah berusaha ternak dengan tetap berusaha menjaga kestabilan harga daging dalam negeri secara atrakt if serta harus didukung modal dan I PTEK 13 2. Upaya yang harus dilakukan petugas lapang bersama peternak adalah dengan meningkatkan bobot potong Penggemukan, menekan mortalitas Kematian pedet, Mengembangkan lumbung pakan, mencegah dan mengendaliakan penyakit, Calving rate dan calf crop. 3. LL-PPSP adalah unit percontohan yang di kelola oleh kelompok peternak yang menjalankan usaha pembibitan atau penggemukan sapi potong serta fungsi sebagai tempat temulapang tempat belajar dan tempat praktek penerapan teknologi maka dari itu harus di dukung dengan pasilitas yang memadai. 4. Target PEMDA Provinsi Bengkulu populasi ternak sapi potong berjumlah 112.249 ekor dengan produksi daging 3.790,82 ton untuk tahun2014. Yang tersebar pada 10 kabupaten kota, untuk itu Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu mengharap agar Badan Litbang BPTP dapat mengambil bagian dalam pembangunan perternakan di Provinsi Bengkulu sesuai dengan Tupoksi Badan Litbang Pertanian. 5. Kegiatan operasional pada Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu terdiri dari kegiatan operasional hulu dan di hilir berbentuk : A. Kegiatan operasional di hulu - Peningkatan produksi ternak dengan pendayagunaan sumberdaya local. - Peningkatan produksi pakan dengan pendayagunaan sumberdaya local. - Pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan menular strategis dan penyakit Zoonosis. - Peningkatan kualitas dan kuantitas benih dan bibit dengan mengoptimalkan sumberdaya local. - Penjaminan pangan asal hewan yang aman dan halal serta pemenuhan persyaratan prodak hewan non pangan. B. Kegiatan operasional di hilir - Pengembangan pasar domestik - Pengembangan pengolahan hasil pertanian perternakan C. Kegiatan operasional penunjang - Pengolahan air I rigasi untuk pertanian perternakan - Perluasan Areal dan pengolahan lahan pertanian perternakan - Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian 14 6. Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu mempunyai kegiatan setiap kabupaten kota dalam Provinsi Bengkulu untuk itu dukungan yang dapat di lakukan oleh BPTP adalah : a. Pendampingan menajeman kelompok tani ternak b. Melakukan bimbingan teknis, menyampaikan teknologi sfesifik lokasi dengan brosur, leafled dan juknis. c. Menganalisis usaha ternak 7. Badan Litbang Pertanian BPTP Bengkulu Telah Melaksanakan Program Pendampingan PSDS K di Propinsi Bengkulu dengan berbagai teknologi yang di sampaikan kepada peternak diseluruh kabupaten dalam Provinsi baik melalui leafled, brosur maupun melalui LL-SL PPSP demplot, yang di mulai pada tahun 2010 sampai dengan sekarang yang rencananya akan dilaksanakan pada Kabupaten Seluma dan Kepahiang. 8. Dukungan BPTP Bengkulu tahun 2014 terhadap program PSDS K meliputi : a. Meningkatkan PBBH dan Bobot Potong b. Pengawalan teknologi di 2 Kabupaten Dalam Provinsi c. Rekomendasi kebijakan pengembangan peternakan dan veteriner d. Merancang teknologi pengolahan sumberdaya pakan local e. Merakit dan merancang teknologi - Teknologi reproduksi - Teknologi budidaya - Teknologi pakan - Teknologi veteriner 9. Permasalahan pengembangan ternak sapi potong yang di hadapi adalah : a. SDM peternak masih sangat terbatas sehingga potensi SDA yang ada belum termanfaatkan dengan maksimal. b. Kondisi ternak pada umumnya belum mengalami PBB yang maksimum, hal ini di sebabkan oleh manajemen pemeliharaan, pakan, perkandangan dan lingkungan usaha perternakan yang masih tergolong rendah. c. Masih terbatasnya petugas perternakan dari pemerintah sehingga sulit untuk menjangkau peternak secara keseluruhan untuk menyampaikan inovasi teknologi kepada peternak 10. Kebutuhan teknologi pada lokasi pendampingan a. Teknologi pakan tambahan berbasis sumberdaya pakan local 15 b. Mejemen pemeliharaan, perkandangan, kesehatan dan pengolahan hasil c. Apresiasi yang dilakukan untuk dapat meningkatkan pengetahuan, minat dan keterampilan petugas peternak dalam mengimplementasikan teknologi 11. Kondisi populasi ternak pada lokasi demplot penggemukan. Tabel 1.Populasi sapi potong di Desa Pekalongan Kabupaten Kepahiang ekor Bali PO Simental Limosin Brahman Jantan Betina Jantan Betina Jantan Betina Jantan Betina Jantan Betina 46 - 3 25 11 1 3 1 5 Tabel 2.Populasi sapi potong di Desa Sumber Arum, Kabupaten Seluma ekor Bali PO Simental Limosin Brahman Jantan Betina Jantan Betina Jantan Betina Jantan Betina Jantan Betina 60 - 3 25 11 1 3 1 5 12. Dilihat dari konsep laboratorium lapang LL ada dukungan dari BPTP, Bakorluh sebagai lembaga penyuluhan, dinas peternakan, BUMN Swasta. Sehingga ada peluang untuk pendampingan itu seperti yang di harapkan yaitu sinergisme antar instansi. 13. Rencana Tindak Lanjut RTL adalah pertemuan kembali BPTP Bengkulu dengan pejabat dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Bengkulu dan Dinas Peternakan yang ada di Kota dan Kabupaten, Bakorluh, BP4K yang ada di setiap Kabupaten membahas mengenai program PSDSK.

4.2. Sosialisasi Rencana Pendampingan Program PSDSK di Kab. Kepahiang