10
I I I . PROSEDUR KERJA
3. 1. Lokasi dan Waktu
Kegiatan pendampingan dilaksanakan pada 4 kabupaten yang merupakan kawasan pengembangan jeruk di Provinsi Bengkulu yang meliputi Kabupaten
Lebong, Kepahiang, Bengkulu Utara dan Bengkulu Tengah.
3. 2. Ruang Lingkup Kegiatan
Kegiatan pendampingan yang akan dilaksanakan pada tahun 2016 yaitu: 1
Percepatan penyebarluasan dan penerapan inovasi teknologi dalam pengembangan kawasan jeruk di Provinsi Bengkulu. Ruang lingkup kegiatan ini
meliputi: 1 penyediaan inovasi teknologi; 2 penyiapan dan penyebaran bahan diseminasi; 3 display demplot PTT jeruk dan 4 temu lapang sosialisasi.
2 Peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani dan petugas terhadap inovasi teknologi. Ruang lingkup kegiatan ini meliputi: 1 pertemuan pelatihan;
2 pembinaan kinerja kelompok tani dan 3 nara sumber.
3. 3. Tahapan Pelaksanaan kegiatan
Tahapan pelaksanaan kegiatan pendampingan tahun 2016 meliputi:
a. Persiapan
•
Desk study, penyusunan dan penyempurnaan RODHP dan juklak
•
Koordinasi internal
dilakukan bersama dengan seluruh tim kegiatan pendampingan.
•
Koordinasi eksternal di lakukan dengan Dinas Pertanian, Badan Pelaksana
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan BP4K dan
Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Penyuluh
Pertanian Lapangan serta Ketua Gapoktan kelompoktani di 4 kabupaten Lebong,
Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara dan Kepahiang .
b. Pelaksanaan: Koordinasi Kegiatan Pendampingan
Koordinasi kegiatan dilakukan dengan Puslit Hortikultura dengan mengikuti rapat kerja workshop yang diselenggarakan oleh Badan Litbang Pertanian Kement erian
Pertanian di yang diikuti oleh 32 BPTP, BBP2TP, Pusat Penelitian Hortikultura, Balai Penelitian lingkup hortikultura dan peneliti-peneliti senior dengan peserta
berjumlah 250 orang. Hasil koordinasi secara keseluruhan untuk 33 BPTP se
11
Provinsi Bengkulu disarankan agar memperhatikan benang merah antara pendahuluan, tujuan dan metode pelaksanaan kegiatan pendmpingan. Khusus
untuk rencana kegiatan pendampingan dari BPTP Bengkulu perlu keterangan lebih rinci pada inovasi teknologi pengelolaan terpadu tanaman jeruk, khususnya
komponen teknologi penggunaan benih sehat. Dari hasil koordinasi ke Dinas Pertanian Kabupaten Lebong diperoleh
informasi bahwa program Dinas Pertanian untuk pengembangan kawasan jeruk di Kabupaten Lebong berupa bantuan benih jeruk Gerga RGL tahun 2015
seluas 135 ha tidak terealisasi dan tahun 2016 tidak ada program PKAH jeruk. Program PKAH yang dimulai sejak tahun 2011 di Kecamatan Rimbo Pengadang
seluas 180 ha perlu didampingi. Hasil koordinasi ke Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian BP4K Kabupaten Lebong di Desa Sukabumi antara lain program BP4K
untuk kawasan pengembangan jeruk berupa pembinaan bimbingan ke petani jeruk melalui sistim latihan dan kunjungan sistim LAKU, khususnya penyuluh
dari Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan BP3K Air Dingin. Hasil Koordinasi dengan Koordinator Penyuluh Balai Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan Air Dingin yang mempunyai wilayah kerja pada dua kecamatan yang merupakan kawasan pengembangan jeruk yaitu kecamatan
Rimbo Pengadang dan kecamatan Tapus. Hasil koordinasi dengan ketua Gapoktan Rimbo Besamo Kelurahan Rimbo Pengadang berupa permasalahan-
permasalahan yang dihadapi petani jeruk saat ini. Hasil koordinasi ke Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Utara antara
lain: program Dinas Pertanian untuk pengembangan kawasan jeruk hingga 2015 seluas 30 ha yang tersebar dibeberapa kecamatan. Jenis jeruk yang
dikembangkan pada tahun 2015 adalah jeruk siam Madu dan jeruk keprok Tejakula. Program pengembangan jeruk diarahkan pada Kecamatan Air Besi
Desa Genting Pelengkap, Kecamatan Kerkap Desa Penyangkak dan Kecamatan Tanjung Agung Palik Sengkuang dan Tanjung Putus dan Kecamatan
Hulu Palik Desa Batu Raja R. Tahun 2016 tidak ada program pengembangan kawasan jeruk baik dari pusat maupun daerah. Program pengembangan kawasan
tahun 2015 tetap memerlukan pendampingan dari BPTP Bengkulu terutama dari aspek teknologinya, karena pengetahuan petani dan petugas tentang teknologi
untuk komoditas jeruk masih sangat terbatas.
12
Hasil koordinasi dengan Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Bengkulu Tengah antara lain: program Dinas Pertanian
untuk pengembangan kawasan jeruk tahun 2015 seluas 25 ha jeruk kalamansi tidak terealisasi karena masalah benih tanaman yang belum memenuhi kriteria.
Untuk tahun 2016 juga tidak ada program pengembangan jeruk dari dana pusat, tetapi dari dana APBD direncanakan program pengembangan jeruk seluas 12 ha.
Hasil koordinasi ke Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang antara lain adalah program pengembangan jeruk yang terealisasi pada tahun 2015 seluas 82
ha, sedangkan untuk tahun 2016 kegiatan CPCL untuk program pengembangan kawasan agribisnis hortikultura di Kabupaten Kepahiang dilakukan bulan
September 2016. Pengembangan kawasan jeruk seluas 50 ha dengan benih jeruk Gerga dengan lokasi
kecamatan Kabawetan, Ujan Mas, Sebrang Musi dan Bermani I lir.
Penyiapan dan penyebarluasan bahan diseminasi
Kegiatan ini dilaksanakan pada awal kegiatan. Bahan diseminasi yang disiapkan berupa leaflet brosur buku dan CD. Penyusunan bahan materi
diseminasi meliputi 6 judul leaflet, 1 judul buku dan 1 naskah RRI . Materi diseminasi yang disusun meliputi Pengelolaan Terpadu Tanaman Jeruk, Teknologi
Budidaya Jeruk RGL, Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman jeruk. Teknologi Pengendalian Busuk Akar, Aplikasi Kompos Trichoderma pada
Tanaman jeruk, Pembuatan bubur kalifornia belerang. Jumlah bahan diseminasi yang dicetak sebanyak 1.000. lembar.
Penyebarluasan bahan diseminasi dilakukan melalui berbagai metode media diseminasi seperti metode pelatihan, temu lapang, anjangsana dan lainnya
dengan menggunakan media elektronik meliputi RRI website pemutaran film VCD dan media cetak meliputi buku brosur leaflet. Penyebarluasan bahan
diseminasi meliputi
4 empat
kabupaten yang
mempunyai program
pengembangan kawasan jeruk di Provinsi Bengkulu yaitu Kabupaten Lebong, Kepahiang, Bengkulu Utara dan Bengkulu Tengah.
Pelaksanaan demplot inovasi teknologi
Pelaksanaan percontohan berupa demplot inovasi teknologi pengelolaan tanaman terpadu jeruk dilakukan pada pertanaman jeruk keprok RGL seluas 3,5
13
ha di Kecamatan Rimbo Pengadang, 1 ha jeruk keprok Tejakula di Kecamatan Hulu Palik dan 0,5 ha jeruk Kalamansi di Kecamatan Pondok Kubang.
I novasi teknologi produksi komoditas jeruk yang diimplementasikan adalah Pengelolaan Terpadu Tanaman PTT Jeruk yang terdiri dari empat komponen
teknologi, yaitu : 1 penggunaan benih jeruk sehat, 2 pemeliharaan tanaman secara optimal, 3 pengendalian hama penyakit utama dan 4 koordinasi
pengelolaan kebun.
a. Demplot jeruk keprok Tejakula di Kabupaten Bengkulu Utara