13
ha di Kecamatan Rimbo Pengadang, 1 ha jeruk keprok Tejakula di Kecamatan Hulu Palik dan 0,5 ha jeruk Kalamansi di Kecamatan Pondok Kubang.
I novasi teknologi produksi komoditas jeruk yang diimplementasikan adalah Pengelolaan Terpadu Tanaman PTT Jeruk yang terdiri dari empat komponen
teknologi, yaitu : 1 penggunaan benih jeruk sehat, 2 pemeliharaan tanaman secara optimal, 3 pengendalian hama penyakit utama dan 4 koordinasi
pengelolaan kebun.
a. Demplot jeruk keprok Tejakula di Kabupaten Bengkulu Utara
Demplot pengelolaan terpadu tanaman jeruk dilaksanakan di lahan pertanaman jeruk kelompoktani dengan ketinggian tempat yaitu 485 dpl. Luas
demplot 1 ha 380 batang. Petani kooperator: Suryadi, kelompok tani Dulang Jaya. Jarak tanam 5 m x 5 m. Jenis jeruk keprok Tejakula. Jeruk ditanam bulan
November tahun 2015. Pada tahun 2015, demplot jeruk difasilitasi oleh Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Utara. Mulai awal tahun 2016, BPTP Bengkulu
yang memfasilitasi demplot jeruk tersebut. Untuk pertanaman jeruk muda fase vegetatif, pertanaman sela dianjurkan untuk meningkatkan produktivitas lahan,
karena jarak tanam yang cukup besar sedangkan tanaman jeruk masih kecil. Pada demplot jeruk diterapkan teknologi PTT. Pemangkasan bentuk tanaman
dilakukan secara bertahap, sesuai dengan kondisi pertanaman.
b. Demplot jeruk keprok RGL di Kabupaten Lebong
Demplot PTT jeruk RGL dilaksanakan pada kelompoktani Maju Bersama dan Rimba Jaya seluas 3,5 ha. Umur tanaman jeruk 4-5 tahun. Kondisi pertanaman
jeruk baik pertumbuhan optimal, kondisi buah baik tidak burik kusam, rasa jeruk manis. Hama penyakit yang menyerang antara lain lalat buah dan
penggerek buah, kutu daun dan embun jelaga. Hama penyakit tersebut sudah dikendalikan dengan menggunakan perangkap metil eugenol, perangkap likat
kuning, bubur belerang, pestisida kimia.
c. Demplot jeruk Kalamansi di Kabupaten Bengkulu Tengah
Demplot jeruk kalamansi yang dilaksanakan di Kecamatan Pondok Kubang menunjukkan perbaikan. Pada awalnya pertanaman jeruk tidak terpelihara
dengan baik karena lingkungannya kotor sehingga banyak serangan hama dan penyakit. Setelah aplikasi teknologi PTT jeruk, serangan hama penyakit pada
pertanaman jeruk, baik pada bat ang, daun dan buah mulai berkurang. Aplikasi
14
kompos trichoderma, bubur belerang, perangkap likat kuning serta pestisida kimia dilakukan pada demplot jeruk tersebut.
Pelatihan Teknis a. Pelatihan di Kabupaten Bengkulu Utara
Pelatihan pertemuan kelompok tani jeruk Dulang Jaya dilaksanakan di Madrasah Aliyah Desa Batu Raja R, Kec. Hulu Palik, Kecamatan Bengkulu Utara.
Jumlah peserta 15 orang yang terdiri dari petani jeruk, kepala desa, Koordinator Penyuluh BP3K Batu Roto dan penyuluh pertanian. Acara dibuka oleh Ketua
kelompoktani Dulang Jaya Bapak Guntoyo, dilanjutkan dengan kata sambutan dari kepala Dusun dan Koordinator Penyuluh BP3K Batu Roto Bapak Sihaloho.
Materi yang disampaikan adalah 1 pengelolaan terpadu tanaman PTT jeruk I r. Sri Suryani M. Rambe, M.Agr, dan 2 pengendalian hama penyakit tanaman
jeruk Kusmea Dinata, SP. Diskusi dilakukan untuk memperdalam permasalahan dilapangan, antara lain tentang waktu penyemprotan insektisida untuk mencegah
hama perusak daun. Anjurannya dilakukan penyemprotan saat keluar tunas daun pupus, jika terlambat, serangan tetap merusak daun. Permasalahan lainnya
adalah serangan kutu sisik. Pengendalian hama kutu sisik pada batang bisa dilakukan dengan pelaburan bubur kalifornia, sedangkan jika serangan juga
menyerang daun maka dilakukan penyemprotan dengan insektisida Alika racun kuat sehingga hama kutu sisik mati kemudian rontok. Praktek lapang dilakukan
dengan memperagakan cara pemangkasan bentuk tanaman, cara pengendalian busuk akar dengan penggunaan kompos trichoderma, serta pengamatan gejala
yang disebabkan hama perusak daun pada pertanaman jeruk. Pelatihan pertemuan kelompok wanita tani Lestari dilaksanakan di Balai
desa Genting Perangkap, Kec. Air Besi, Kecamatan Bengkulu Utara. Jumlah peserta 18 orang yang terdiri dari petani jeruk, kepala desa, Koordinator
Penyuluh BP3K Air Besi dan penyuluh pertanian. Acara dibuka oleh Penyuluh Pertanian Bapak Kasimin, SP dan dilanjutkan dengan kata sambutan dari kepala
desa Bapak Sukirman dan Koordinator Penyuluh BP3K Air Besi, Bapak Muryono. Materi yang disampaikan adalah 1 pengelolaan terpadu tanaman PTT jeruk
I r. Sri Suryani M. Rambe, M.Agr, dan 2 pengendalian hama penyakit tanaman jeruk Kusmea Dinata, SP. Diskusi dilakukan untuk memperdalam permasalahan
dilapangan. Antara lain tentang hama penyakit tanaman seperti hama perusak
15
daun ulat peliang daun, kutu daun, penyakit busuk akar, dan pemangkasan bentuk. Praktek lapang dilakukan dengan memperagakan cara pemupukan, cara
pemangkasan bentuk dan cara pemangkasan pemeliharaan.
b. Pelatihan di Kabupaten Kepahiang