19
6. Peningkatan aktivitas kelompok tani gapoktan
frekuensi pertemuan, materi yang dibahas, aktivitas lainnya 7.
Peningkatan jumlah petani adopter yang mengadopsi teknologi yang didemonstrasikan
8. Jumlah stakeholder PPL, petugas Dinas
kabupaten kecamatan yang berkunjung dalam temu lapang promosi demarea
Untuk memperoleh data produktivitas tanaman jeruk digunakan metode observasi pada pertanaman jeruk di lokasi demarea inovasi teknologi
produksi PTKJS di Kecamatan Rimbo Pengadang dan pertanaman jeruk di sekitarnya pada awal dan akhir kegiatan pendampingan. Selain itu akan
dilakukan wawancara dengan petani jeruk. Metode pre-test dan post-test dilakukan untuk mengukur tingkat
pengetahuan dan keterampilan petani petugas sebelum dan sesaat setelah pelaksanaan diseminasi dilakukan pada seluruh peserta diseminasi. Untuk
mengukur tingkat pengetahuan petani pada akhir kegiatan pendampingan pengetahuan yang sebenarnya dilakukan dengan menggunakan alat bantu
kuesioner. Untuk mengukur peningkatan kinerja kelembagaan digunakan metode
before-after. Kinerja yang diukur meliputi keaktifan poktan gapoktan dalam mendukung pelaksanaan usahatani jeruk, jumlah unit agribisnis input dan output
serta pengolahan buah produk. Untuk mengukur respon petani terhadap teknologi yang dipromosikan serta
mengukur jumlah adopter teknologi dilakukan penyebaran kuesioner pada setiap kegiatan diseminasi yang dilakukan. Pengumpulan data menggunakan teknik
wawancara langsung dengan alat bantu kuesioner. Kuesioner berisi pertanyaan tentang tahapan adopsi yang telah dilakukan oleh petani serta perannya dalam
penyampaian teknologi kepada pengguna petani. Data yang diperoleh dianalisis secara diskriptif dan analisis non parametrik. Selain itu juga akan dilakukan uji t
untuk mengetahui signifikansinya.
d. Pelaporan
20
Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pendampingan dilakukan setiap bulan Laporan Bulanan, pada pertengahan tahun Laporan Tengah Tahun dan
akhir tahun Laporan Akhir Tahun.
e. Supervisi, monitoring dan evaluasi
Kegiatan supervisi, monitoring dan evaluasi dilaksanakan oleh tim Monev internal BPTP Bengkulu maupun t im pusat dari Balai Besar Pengkajian dan
Pengembangan Teknologi Pertanian tim dari Pusat Penelitian Hortikultura.
21
I V. HASI L DAN PEMBAHASAN
4.1. Kegiatan percepatan penyebarluasan dan penerapan inovasi teknologi dalam pengembangan kaw asan jeruk di Provinsi
Bengkulu a. Program Pengembangan Kaw asan Jeruk
Program pengembangan kawasan jeruk di Provinsi Bengkulu disajikan pada Tabel 1. Luas pengembangan kawasan jeruk tahun 2011 s d 2015
seluas 232 ha, sedangkan tahun 2016 seluas 294 ha. Diseminasi teknologi dilakukan pada kelompoktani di 4 kabupaten yang mencakup 294 ha
kawasan jeruk. Tabel 1. Program pengembangan kawasan jeruk di Provinsi Bengkulu
No Kabupaten
Kecamatan 2011-2015
ha 2016
ha Total
ha Keterangan
1 Bengkulu
Tengah Pagar Jati, Merigi
Sakti, Merigi Kelindan
12 12
APBD 2
Kepahiang Kabawetan, Ujan
Mas, Bermani I lir, Sebrang Musi
82 50
132 APBN
3 Bengkulu
Utara Hulu Palik, Kerkap
30 30
APBN 4
Lebong Rimbo Pengadang,
Tapus 120
120 APBN
Untuk melaksanakan
percepatan penyebarluasan
inovasi teknologi
dilakukan berbagai kegiatan diseminasi. Kegiatan diseminasi yang sumber dana dan pelaksanaannya dilakukan oleh pemerintah daerah dan kegiatan diseminasi
yang sumber dana dan pelaksanaannya oleh BPTP Bengkulu disajikan pada Tabel 2. Pada tabel ini terlihat bahwa terjadi percepatan penyebaran inovasi teknologi
melalui demplot, pertemuan, pelatihan, temu lapang sosialisasi dengan
menggunakan media cetak dan elektronik. Jumlah demplot yang diselenggarakan pemerintah daerah tahun 2016 tidak ada. Demplot yang bersumber dari BPTP
Bengkulu ada 3 unit. Dengan demikian dari 1 unit meningkat menjadi 3 unit 3 kali lipat, dengan luas demplot dari tidak ada menjadi 5 ha 5 kali lipat.
Demikian juga dengan frekuensi pelatihan, pertemuan, temu lapang sert a pembagian media cetak menjadi meningkat. Pelatihan pertemuan kunjungan
22
meningkat dari 1 x menjadi 28 x 28 kali lipat. Demikian juga dengan penyebaran media cetak, dimana pemerintah daerah tidak melakukan
penyebaran sedangkan BPTP Bengkulu mendistribusikan leaflet dan buku. Petugas lapang penyuluh pertanian selanjutnya juga menyebarkan pengetahuan
yang diterimanya ke kelompok taninya. Dengan demikian, terjadi percepatan penyebaran inovasi teknologi.
Tabel 2. Kegiatan diseminasi yang dilakukan pada kawasan pengembangan jeruk berdasarkan sumber anggaran pada tahun 2016
Lokasi Jumlah kegiatan bahan diseminasi
Sumber Anggaran Pemda Sumber Anggaran BPTP
Pelatihan sosialisasi
pertemuan kunjungan
Demplot Media
cetak elektro
nik Pelatihan
sosialisasi pertemuan
kunjungan Demplot
Media cetak
Elektronik Lebong
6 x 3,5 ha
250 Bengkulu
Tengah 4 x
0,5 ha 50
Bengkulu Utara
6 x 1 ha
200 Kepahiang
12 x 470
Provinsi 1 x
30 Total
1 x 28 x
5 ha 1.000
b. Peningkatan penerapan teknologi