Penilaian Diri AKT-B. Modul GP Akuntansi SMK - Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang-fix

109 Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang Kegiatan Pembelajaran 9 Penentuan Harga Pokok Barang Terjual dan Penyajiannya Dalam Laporan Keuangan Dengan Sistem Periodik A. Tujuan Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 9 yang dilakukan secara santun, kerjasama, responsif, serta proaktif peserta diklat diharapkan: 1. Menjelaskan penentuan harga pokok barang yang terjual dengan sistem periodik melalui contoh 2. Menjelaskan penyajian harga pokok barang yang terjual dalam laporan keuangan dengan sistem periodik melalui contoh 3. Menentukan harga pokok barang yang terjual dengan sistem periodik melalui contoh 4. Menyajikan harga pokok barang yang terjual dalam laporan keuangan dengan sistem periodik melalui contoh B. Indikator Pencapaian Kompetensi Spesifikasi kompetensi atau kinerja yang harus dikuasai setelah mengikuti kegiatan pembelajaran 9 ini adalah: 1. Menjelaskan penentuan harga pokok barang yang terjual dengan sistem periodik 2. Menjelaskan penyajian harga pokok barang yang terjual dalam laporan keuangan dengan sistem periodik 3. Menentukan harga pokok barang yang terjual dengan sistem periodik 4. Menyajikan harga pokok barang yang terjual dalam laporan keuangan dengan sistem periodik. 110 Modul Paket Keahlian Akuntasi Sekolah Menengah Kejuruan SMK C. Uraian Materi Penentuan harga pokok barang terjual dan penyajiannya dalam laporan keuangan dengan Sistem periodik melalui contoh-contoh: Untuk dapat membedakan tiap metode, perhatikan contoh berikut ini: Berikut ini adalah informasi mengenai persediaan barang dagang pada PD Anugrah selama bulan September 2015: September 01 Persediaan awal 1000 unit Rp 1.200,00 03 Pembelian 2000 unit Rp 1.500,00 07 Pembelian 3000 unit Rp 1.400,00 15 Pembelian 1000 unit Rp 1.600,00 23 Pembelian 5000 unit Rp 1.200,00 27 Pembelian 1000 unit Rp 1.500,00 30 Persediaan akhir 3500 unit

1. Metode Identifikasi Khusus

Pada metode ini, setiap barang yang dibeli masuk diberi identitas khusus yang menunjukkan jenis barang, kuantitas, harga per satuan sesuai dengan faktur yang diterima. Sehingga nilai persediaan akhir dihitung berdasarkan jenis dan keadaan barang yang tersisa. Misalnya persediaan akhir PD Anugrah 3500 unit terdiri atas 2500 unit merupakan pembelian tanggal 7 September 2015 sedangkan sisanya merupakan pembelian tanggal 15 september 2015. Maka berdasarkan metode ini nilai persediaan akhir dihitung sebagai berikut: Sept 7 2500 unit Rp 1.400,00 = Rp 3.500.000,00 Sept 15 1000 unit Rp 1.600,00 = Rp 1.600.000,00 Nilai persediaan akhir = Rp 5.100.000,00 Harga pokok penjualan dengan menggunakan metode identifikasi khusus adalah