Penilaian Sikap Instrumen AKT-B. Modul GP Akuntansi SMK - Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang-fix

110 Modul Paket Keahlian Akuntasi Sekolah Menengah Kejuruan SMK C. Uraian Materi Penentuan harga pokok barang terjual dan penyajiannya dalam laporan keuangan dengan Sistem periodik melalui contoh-contoh: Untuk dapat membedakan tiap metode, perhatikan contoh berikut ini: Berikut ini adalah informasi mengenai persediaan barang dagang pada PD Anugrah selama bulan September 2015: September 01 Persediaan awal 1000 unit Rp 1.200,00 03 Pembelian 2000 unit Rp 1.500,00 07 Pembelian 3000 unit Rp 1.400,00 15 Pembelian 1000 unit Rp 1.600,00 23 Pembelian 5000 unit Rp 1.200,00 27 Pembelian 1000 unit Rp 1.500,00 30 Persediaan akhir 3500 unit

1. Metode Identifikasi Khusus

Pada metode ini, setiap barang yang dibeli masuk diberi identitas khusus yang menunjukkan jenis barang, kuantitas, harga per satuan sesuai dengan faktur yang diterima. Sehingga nilai persediaan akhir dihitung berdasarkan jenis dan keadaan barang yang tersisa. Misalnya persediaan akhir PD Anugrah 3500 unit terdiri atas 2500 unit merupakan pembelian tanggal 7 September 2015 sedangkan sisanya merupakan pembelian tanggal 15 september 2015. Maka berdasarkan metode ini nilai persediaan akhir dihitung sebagai berikut: Sept 7 2500 unit Rp 1.400,00 = Rp 3.500.000,00 Sept 15 1000 unit Rp 1.600,00 = Rp 1.600.000,00 Nilai persediaan akhir = Rp 5.100.000,00 Harga pokok penjualan dengan menggunakan metode identifikasi khusus adalah 111 Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang Laporan Harga Pokok Penjualan Periode September 2015 Persediaan barang dagang awal 1000 unit Rp 1.200,00 Rp 1.200.000,00 Pembelian selama September: 2000 unit Rp 1.500,00 = Rp 3.000.000,00 3000 unit Rp 1.400,00 = Rp 4.200.000,00 1000 unit Rp 1.600,00 = Rp 1.600.000,00 5000 unit Rp 1.200,00 = Rp 6.000.000,00 1000 unit Rp 1.500,00 = Rp 1.500.000,00 Total Pembelian selama September Rp 16.300.000,00 Barang yang tersedia untuk dijual Rp 17.500.000,00 Persediaan barang akhir Rp 5.100.000,00 Harga pokok penjualan Rp 12.400.000,00

2. Metode Masuk Pertama Keluar Pertama FIFO

Metode FIFO First In First Out adalah metode yang menghitung harga pokok barang yang pertama masuk merupakan harga pokok barang yang pertama keluar. Berdasarkan contoh di atas jika PD Anugrah menggunakan Metode FIFO maka nilai persediaan akhir 3500 unit dihitung sebagai berikut: Sept 27 2000 unit Rp 1.500,00 = Rp 3.000.000,00 Sept 23 1500 unit Rp 1.200,00 = Rp 1.800.000,00 Nilai persediaan akhir = Rp 4.800.000,00 Harga pokok penjualan dengan menggunakan metode FIFO adalah Laporan Harga Pokok Penjualan Periode September 2015 Persediaan barang dagang awal 1000 unit Rp 1.200,00 Rp 1.200.000,00 Pembelian selama September: 2000 unit Rp 1.500,00 = Rp 3.000.000,00 3000 unit Rp 1.400,00 = Rp 4.200.000,00 1000 unit Rp 1.600,00 = Rp 1.600.000,00 112 Modul Paket Keahlian Akuntasi Sekolah Menengah Kejuruan SMK 5000 unit Rp 1.200,00 = Rp 6.000.000,00 1000 unit Rp 1.500,00 = Rp 1.500.000,00 Total Pembelian selama September Rp 16.300.000,00 Barang yang tersedia untuk dijual Rp 17.500.000,00 Persediaan barang akhir Rp 4.800.000,00 Harga pokok penjualan Rp 12.700.000,00

3. Metode Masuk Terakhir Keluar Pertama LIFO

Metode LIFO Last In First Out adalah metode yang menghitung harga pokok barang yang terakhir masuk merupakan harga pokok barang yang pertama dikeluarkan. Berdasarkan contoh di atas jika PD Anugrah menggunakan Metode LIFO maka nilai persediaan akhir 3500 unit dihitung sebagai berikut: Sept 1 1000 unit Rp 1.200,00 = Rp 1.200.000,00 Sept 3 2000 unit Rp 1.500,00 = Rp 3.000.000,00 Sept 7 500 unit Rp 1.400,00 = Rp 700.000,00 Nilai persediaan akhir = Rp 4.900.000,00 Harga pokok penjualan dengan menggunakan metode LIFO adalah Laporan Harga Pokok Penjualan Periode September 2015 Persediaan barang dagang awal 1000 unit Rp 1.200,00 Rp 1.200.000,00 Pembelian selama September: 2000 unit Rp 1.500,00 = Rp 3.000.000,00 3000 unit Rp 1.400,00 = Rp 4.200.000,00 1000 unit Rp 1.600,00 = Rp 1.600.000,00 5000 unit Rp 1.200,00 = Rp 6.000.000,00 1000 unit Rp 1.500,00 = Rp 1.500.000,00 Total Pembelian selama September Rp 16.300.000,00 Barang yang tersedia untuk dijual Rp 17.500.000,00 Persediaan barang akhir Rp 4.900.000,00 Harga pokok penjualan Rp 12.600.000,00 113 Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang

4. Metode Rata-Rata Sederhana

Adalah yang metode yang menghitung harga pokok persatuan barang dengan cara membagi jumlah harga per satuan setiap transaksi pembelian dan persediaan awal dengan frekuensi pembelian dan persediaan awal periode. Berdasarkan contoh di atas jika PD Anugrah menggunakan Metode rata-rata sederhana maka nilai persediaan akhir 3500 unit dihitung sebagai berikut: Harga rata-rata = jumlah harga per unit : frekuensi Harga rata-rata = Rp 1.200,00 + Rp 1.500,00 + Rp 1.400,00 + Rp.1.600,00 + Rp 1.200,00 + Rp 1.500,00 : 6 Harga rata-rata = Rp 1.400,00 Nilai persediaan akhir = 3500 unit x Rp 1.400,00 = Rp 4.900.000,00 Harga pokok penjualan dengan menggunakan metode rata-rata sederhana adalah Laporan Harga Pokok Penjualan Periode September 2015 Persediaan barang dagang awal 1000 unit Rp 1.200,00 Rp 1.200.000,00 Pembelian selama September: 2000 unit Rp 1.500,00 = Rp 3.000.000,00 3000 unit Rp 1.400,00 = Rp 4.200.000,00 1000 unit Rp 1.600,00 = Rp 1.600.000,00 5000 unit Rp 1.200,00 = Rp 6.000.000,00 1000 unit Rp 1.500,00 = Rp 1.500.000,00 Total Pembelian selama September Rp 16.300.000,00 Barang yang tersedia untuk dijual Rp 17.500.000,00 Persediaan barang akhir Rp 4.900.000,00 Harga pokok penjualan Rp 12.600.000,00