Tingkat Jenis Kesulitan Belajar Yang Dihadapi Murid

232 Modul Paket Keahlian Akuntasi Sekolah Menengah Kejuruan SMK  Mendeteksi Kesulitan Belajar pada Bidang Studi Tertentu Dengan membandingkan angka nilai prestasi individu yang bersangkutan dari mata pelajaran yang lain yang diikutinya atau angka nilai rata-rata prestasi mean dari setiap mata pelajaran kalau kebetulan kasus ini adalah kelas, maka dengan mudah akan ditemukan pada mata pelajaran manakah individu atau kelas mengalami kesulitan.  Mendeteksi pada Tujuan belajar dan Bagian Ruang lingkup bahan Pelajaran Manakah Kesulitan Terjadi Dalam mendeteksi langkah ini dapat menggunakan tes diagnostik karena hakekat tes ini adalah Tes Prestasi Belajar. Dengan demikian dalam keadaan belum tersedia tes diagnostik yang khusus dipersiapkan untuk keperluan ini , maka analisis masih tetap dapat dilangsungkan dengan menggunakan naskah jawaban answer sheet ujian tengah semester atau ujian akhir semester.  Analisis Terhadap Catatan Mengenai Proses Belajar Hasil analisis empiris terhadap catatan keterlambatan penyelesaian tugas, ketidakhadiran absensi kurang aktif dan partisipasi, kurang penyesuaian sosial sudah cukup jelas menunjukkan posisi dari kasus-kasus yang bersangkutan.

g. Sebab-Sebab Kesulitan Belajar

Koestoer dalam bukunya yang berjudul:” Diagnosa dan Pemecahan Kesulitan Belajar 2002 berpendapat bahwa dalam mengidentifikasi sebab kesulitan belajar dapat dikelompokkan menjadi empat kategori yakni : 1 Kondisi-kondisi fisiologis yang permanen, meliputi; a keterbatasan inteligensi; b hambatan persepsi dengan gejala umum diantaranya: 233 Dasar Pembelajaran Yang Mendidik  tingkah laku yang aneh erotic dan tidak berguna tnapa sebab yang jelas,  bereaksi lebih kasar violenty or strongly dari pada biasanya,  tidak dapat mengorganisasi kegiatan secara baik,  mudah tersinggung oleh segala macam perangsangan kemarahan melebihi taraf kemarahan dalam keadaan biasa,  membuat persepsi-persepsi salah, sering salah melihat atau mendengar sesuatu, fterlalu banyak bergerak hyperactive, sering berpindah tempat, mencubit teman lain, menggerak-gerakkan badan dan banyak bicara,  menunjukkan kekacauan waktu bicara, membaca dan mendengar; 3 hambatan penglihatan dan pendengaran 2 Kondisi-kondisi fisiologis yang temporer, diantaranya  masalah makanan;  kecanduan Drugs;  kecapaian atau kelelahan. 3 Pengaruh-pengaruh lingkungan sosial yang permanen, diantaranya  harapan orang tua terlalu tinggi, tidak sesuai dengan kemampuan anak;  konflik keluarga 4 Pengaruh-pengaruh lingkungan sosial yang temporer, diantaranya  ada bagian-bagian dalam urutan belajar yang belum dipahami;  kurangnya adanya motivasi.