Identifikasi Murid Yang Mengalami Kesulitan Belajar

233 Dasar Pembelajaran Yang Mendidik  tingkah laku yang aneh erotic dan tidak berguna tnapa sebab yang jelas,  bereaksi lebih kasar violenty or strongly dari pada biasanya,  tidak dapat mengorganisasi kegiatan secara baik,  mudah tersinggung oleh segala macam perangsangan kemarahan melebihi taraf kemarahan dalam keadaan biasa,  membuat persepsi-persepsi salah, sering salah melihat atau mendengar sesuatu, fterlalu banyak bergerak hyperactive, sering berpindah tempat, mencubit teman lain, menggerak-gerakkan badan dan banyak bicara,  menunjukkan kekacauan waktu bicara, membaca dan mendengar; 3 hambatan penglihatan dan pendengaran 2 Kondisi-kondisi fisiologis yang temporer, diantaranya  masalah makanan;  kecanduan Drugs;  kecapaian atau kelelahan. 3 Pengaruh-pengaruh lingkungan sosial yang permanen, diantaranya  harapan orang tua terlalu tinggi, tidak sesuai dengan kemampuan anak;  konflik keluarga 4 Pengaruh-pengaruh lingkungan sosial yang temporer, diantaranya  ada bagian-bagian dalam urutan belajar yang belum dipahami;  kurangnya adanya motivasi. 234 Modul Paket Keahlian Akuntasi Sekolah Menengah Kejuruan SMK c. Cara mengatasi kesulitan belajar:

a. Pahami Cara Belajar Anak

Setiap anak memiliki cara belajar yang berbeda. Orangtua perlu secara rinci memahami kondisi terbaik anak untuk memahami sesuatu.Hal ini perlu dilakukan guna memastikan bahwa anak sebenarnya mampu dengan adanya stimulan suasana atau kondisi tertentu. Orangtua tidak perlu memaksakan cara belajar yang dianggap oleh orangtua adalah benar. Anak perlu dituntun dan diajak berdiskusi menemukan cara belajar yang membuat mereka nyaman.

b. Bekerjasama dalam Belajar

Banyak orangtua yang mengerjakan tugas sekolah anak. Hal ini bukanlah hal baik dalam proses belajar. Anak yang terbiasa untuk melakukan hal ini secara tidak langsung mengajarkan anak ketergantungan terhadap orang lain dan kurang bertanggungjawab. Orangtua hanya perlu menjadi teman belajar, bukan sebagai pengawas dan orang yang memaksakan kehendak terhadap anak. Ambillah peran sebagai teman belajar.Pecahkan masalah belajar, seperti kesulitan menalar matematika, dengan bersama- sama.Ajarkan anak secara perlahan.

c. Bangun Suasana Belajar

Suasana belajar yang nyaman membuat anak lebih giat dalam belajar Sebaliknya situasi tidak nyaman saat belajar tidak hanya membuat anak sulit memahami, tetapi juga membubat anak takut.Orangtua yang baik dapat memfasilitasi anak untuk menemukan suasana terbaik. Faktor dukungan keluarga menjadi vital dalam proses ini. Sebisa mungkin orangtua dapat terlibat dalam proses belajar, tetapi tidak dengan tujuan membuat ketergantungan pada anak.

d. Jauhkan anak dari Rasa Frustrasi

Frustrasi dapat terjadi pada siapa pun, termasuk anak. Suasana tidak nyaman, tegang dan penuh ketakutan akan menjadi pencetus anak untuk mengalami frustrasi. Proses memahami pelajaran akan