198
Modul Paket Keahlian Akuntasi Sekolah Menengah Kejuruan SMK
Kohlberg.Remaja juga masih menunjukkan adanya kesenjangan dan ketidakajegan dalam pemikiran politiknya. Pemikiran politiknya tidak
didasarkan atas prinsip “seluruhnya atau tidak sama sekali”, sebagai ciri kemampuan pemikiran moral tahap tinggi, tetapi lebih banyak
didasari oleh pengetahuan-pengetahuan politik yang bersifat khusus. Meskipun demikian pemikiran mereka sudah lebih abstrak dan
kurang bersifat individual dibandingkan dengan usia anak sekolah dasar.
e. Perkembangan agama dan keyakinan
Perkembangan kemampuan
berpikir remaja
mempengaruhi perkembangan pemikiran dan keyakinan tentang agama. Kalau pada
tahap usia sekolah dasar pemikiran agama ini bersifat dogmatis, masih dipengaruhi oleh pemikiran yang bersifat kongkrit dan
berkenaan dengan sekitar kehidupannya, maka pada masa remaja sudah berkembang lebih jauh, didasari pemikiran-pemikiran rasional,
menyangkut hal-hal yang bersifat abstrak atau gaib dan meliputi hal- hal yang lebih luas. Remaja yang mendapatkan pendidikan agama
yang intensif, bukan saja telah memiliki kebiasaan melaksanakan kegiatan peribadatan dan ritual agama, tetapi juga telah
mendapatkan atau menemukan kepercayaan-kepercayaan khusus yang lebih mendalam yang membentuk keyakinannya dan menjadi
pegangan dalam merespon terhadap masalah-masalah dalam kehidupannya.Keyakinan yang lebih luas dan mendalam ini, bukan
hanya diyakini atas dasar pemikiran tetapi juga atas keimanan.Pada masa remaja awal, gambaran Tuhan masih diwarnai oleh gambaran
tentang ciri-ciri manusia, tetapi pada masa remaja akhir gambaran ini telah berubah ke arah gambaran sifat-sifat Tuhan yang
sesungguhnya.
f. Jenis-jenis kebutuhan anak usia sekolah menengah
Setiap manusia melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan needs hidupnya. Murray mengelompokkan kebutuhan
199
Dasar Pembelajaran Yang Mendidik menjadi dua kelompok besar, yaitu viscerogenic, dan psychogenic.
Kebutuhan viscerogenic adalah kebutuhan secara biologis, yaitu kebutuhan untuk makan, minum, bernafas dan lain sebagainya yang
berorientasi pada kebutuhan untuk mempertahankan hidup. Sedangkan kebutuhan psychogenic adalah kebutuhan sosial atau
social motives. Kebutuhan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal.Faktor internal adalah faktor yang mempengaruhi kebutuhan dari dalam diri individu, atau tujuannya ada di dalam
kegiatan itu sendiri.Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi kebutuhan individu dari luar, atau tujuan suatu
kegiatan berada di luar kegiatannya itu sendiri. Berdasarkan pendapat Murray, maka jenis kebutuhan yang dominan
pada usia anak sekolah menengah adalah sebagai berikut :
1 Need for Affiliation n Aff, adalah kebutuhan untuk
berhubungan dengan orang lain seperti teman sebaya, setia kawan, berpartisipasi dalam kelompok sebaya, mengerjakan
sesuatu untuk teman, kebutuhan untuk membentuk persahabatan baru, dorongan untuk mencari kawan sebanayak mungkin,
mengerjakan pekerjaan bersama-sama, akrab dengan teman, dorongan untuk menulis persahabatan, dan sebagainya. Pada
usia remaja kebutuhan untuk membentuk kelompok ini terkadang menimbulkan masalah dengan terbentukknya gang atau
kelompok yang saling bertentangan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.
2 Need for Aggression n Agg, yaitu kebutuhan untuk melakukan
tindakan kekerasan, menyerang pandangan yang berbeda dengan dirinya, menyampaikan pandangan tentang jalan pikiran
orang lain,
mengecam orang
lain secara
terbuka, mempermainkan orang lain, melukai perasaan orang lain,
dorongan untuk membaca berita yang menjurus kepada kekerasan seperti perkosaan, dan lain seabagainya yang sejenis.